26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Perencanaan Harus Berdasarkan Data yang Akurat dan Dapat Dipertanggungjawabkan

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Penjabat Wali Kota Palangkaraya, Hera Nugrahayu. Melalui Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekda Kota Palangkaraya, Aratuni D. Djaban. Membuka secara langsung Bimbingan Teknis (Bimtek)/Pelatihan Statistik Sektoral, di Ruang Rapat Peteng Karuhei II, Kantor Wali Kota Palangkaraya, Senin (5/2).

Aratuni menyampaikan. Bahwa tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan sumber daya manusia di Perangkat Daerah sebagai penyelenggara statistik sektoral. Secara umum, program atau perencanaan harus berdasarkan data. Dimana data tersebut harus akurat dan dapat dipertanggungjawabkan di kemudian hari. Data ini juga menjadi jaminan dalam kualitas perencanaan dan program.

“Ini sudah umum, ya. Bahwa program atau perencanaan harus berdasarkan data. Dan data ini harus akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Artinya, data yang bisa dipertanggungjawabkan menjamin kualitas perencanaan dan program. Kalau datanya kurang baik, maka kualitasnya juga akan berada pada sekapasitas itu secara ekstremnya,” jelas Aratuni saat diwawancara media.

Baca Juga :  Tingkatkan PAD Kota Palangkaraya, BPPRD Lakukan Patroli Wajib Pajak

Mengenai persoalan data, lanjut Aratuni. Ini merupakan hal yang sangat prinsip. Pasalnya, kegiatan yang baru saja digelar oleh Pemko Palangkaraya ini membahas mengenai data sektoral. Data sektoral ini adalah data yang digunakan oleh setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menentukan program yang disusun di sana.

“Jadi harus jelas. Kita mengetahui data ini, misalnya tentang kemiskinan, stunting, nah kita harus tahu siapa orangnya, di mana tempatnya, lalu bagaimana keadaannya. Itu dalam istilah sekarang yang kita familiar dengan sebutan BNBN (by name, by address),” ujarnya.

Di mana secara sektoral oleh Badan Pusat Statistik (BPS), khususnya di Kota Palangkaraya. Ia juga menyebutkan bahwa ada lima domain yang dilakukan dalam penilaian tersebut. Seperti apa saja kekuatannya, kemudian kelemahan dan juga rekomendasi.

Baca Juga :  Sasar Kontak Erat, Tes Acak Covid-19 Dimaksimalkan

Sehingga hal itulah yang dijelaskan, dimana para narasumber tersebut mengarahkan para peserta Bimtek bagaimana cara memberikan informasi data dengan benar, bagaimana cara memperolehnya, proses identifikasi, proses validasi, hingga bagaimana data tersebut dapat digunakan dengan baik dan benar.(ana)

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Penjabat Wali Kota Palangkaraya, Hera Nugrahayu. Melalui Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekda Kota Palangkaraya, Aratuni D. Djaban. Membuka secara langsung Bimbingan Teknis (Bimtek)/Pelatihan Statistik Sektoral, di Ruang Rapat Peteng Karuhei II, Kantor Wali Kota Palangkaraya, Senin (5/2).

Aratuni menyampaikan. Bahwa tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan sumber daya manusia di Perangkat Daerah sebagai penyelenggara statistik sektoral. Secara umum, program atau perencanaan harus berdasarkan data. Dimana data tersebut harus akurat dan dapat dipertanggungjawabkan di kemudian hari. Data ini juga menjadi jaminan dalam kualitas perencanaan dan program.

“Ini sudah umum, ya. Bahwa program atau perencanaan harus berdasarkan data. Dan data ini harus akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Artinya, data yang bisa dipertanggungjawabkan menjamin kualitas perencanaan dan program. Kalau datanya kurang baik, maka kualitasnya juga akan berada pada sekapasitas itu secara ekstremnya,” jelas Aratuni saat diwawancara media.

Baca Juga :  Tingkatkan PAD Kota Palangkaraya, BPPRD Lakukan Patroli Wajib Pajak

Mengenai persoalan data, lanjut Aratuni. Ini merupakan hal yang sangat prinsip. Pasalnya, kegiatan yang baru saja digelar oleh Pemko Palangkaraya ini membahas mengenai data sektoral. Data sektoral ini adalah data yang digunakan oleh setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menentukan program yang disusun di sana.

“Jadi harus jelas. Kita mengetahui data ini, misalnya tentang kemiskinan, stunting, nah kita harus tahu siapa orangnya, di mana tempatnya, lalu bagaimana keadaannya. Itu dalam istilah sekarang yang kita familiar dengan sebutan BNBN (by name, by address),” ujarnya.

Di mana secara sektoral oleh Badan Pusat Statistik (BPS), khususnya di Kota Palangkaraya. Ia juga menyebutkan bahwa ada lima domain yang dilakukan dalam penilaian tersebut. Seperti apa saja kekuatannya, kemudian kelemahan dan juga rekomendasi.

Baca Juga :  Sasar Kontak Erat, Tes Acak Covid-19 Dimaksimalkan

Sehingga hal itulah yang dijelaskan, dimana para narasumber tersebut mengarahkan para peserta Bimtek bagaimana cara memberikan informasi data dengan benar, bagaimana cara memperolehnya, proses identifikasi, proses validasi, hingga bagaimana data tersebut dapat digunakan dengan baik dan benar.(ana)

Terpopuler

Artikel Terbaru