26.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Jangan Sampai Usaha Kecil Tutup Gegara Pandemi

PULANG PISAU, KALTENGPOS.CO Saat kunjungan kerja ke Kabupaten
Pulang Pisau (Pulpis), Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sempat melakukan dialog
dengan para pelaku usaha kecil menengah. Dialog dilakukan Jokowi di GPU Handep
Hapakat saat peluncuran banpres produktif usaha mikro.

Saat itu,
Presiden berdialog dengan Mukayah penjual makanan dan Heniati pelaku usaha
perumahan. Dalam dialog itu Mukayah yang kesehariannya berjualan jajanan cenil,
makanan lontong dan urap menyampaikan penurunan omzet yang dia peroleh.

“Sebelum
pandemi, omzet saya mencapai Rp800 ribu sampai Rp900 ribu per hari. Sekarang
turun menjadi Rp300 ribu per hari,” kata Mukayah yang mengaku sudah menjalankan
usahanya itu selama enam tahun.

Mukayah mengaku,
untuk menjalankan usahanya itu modal yang diperlukan sebesr Rp500 ribu.
“Setelah dapat bantuan modal usaha dari bapak presiden sebesar Rp2,4 juta,
semoga usaha saya bisa bertahan dan segera pulih,” harapnya.

Menurut Jokowi,
meskipun usaha Mukayah mengalami penurunan omzet harus tetap disyukuri. “Dengan
omzet Rp300 ribu itu harus tetap disyukuri. Karena yang lain banyak yang tutup.
Harus tetap bertahan dan jangan sampai usaha kita tutup. Semua harus kerja
keras lagi, lebih giat lagi sampai keadaan normal kembali,” kata Jokowi.

Baca Juga :  Dinkes Mulai Menggalakkan Gerakan Antisipasi DBD

Jokowi mengaku
optimistis pada akhir tahun ini atau awal tahun depan keadaan akan menuju
normal. “Baik dari sisi kesehatan atau sisi ekonomi,” ucapnya.

Di tempat yang
sama, Heniati juga mengungkapkan penurunan omzet usaha menjahit yang dijalankannya.
Terlebih untuk modal usahanya dirinya memutar dari keuntungan omzet.

Saat ini dia
menjalankan usaha membuat masker. “Karena di Pulpis permintaan sedikit, masker
ini saya jual ke Banjarmasin,” kata Heniati.

Dia mengaku,
untuk di Pulpis, masker itu dia jual Rp5 ribu. “Karena pendapatan orang
sekarang sedang sulit, ini saya sambil membantu masyarakat. Yang penting harga
jual itu tidak rugi,” ungkap dia.

Menyikapi hal
itu, Jokowi menegaskan saat ini semua orang menghadapi kondisi yang sama. “Untuk
itu jika ada peluang yang bisa dimasuki, seperti pembuatan masker bisa
dimasuki,” ujar Jokowi.

Baca Juga :  Pemdes Harus Jeli Kembangkan Ekonomi Kreatif

Namun, lanjut
dia, kalau jual lontong masuk ke usaha pembuatan masker tentu sulit. “Oleh
karena itu harus betul-betul bertahan. Jangan sampai usaha tutup. Karena kalau
sudah keadaan normal dan kita sudah sulit untuk buka kembali. Kami harapkan
semua baik-baik saja,” harap dia.

Dia juga
mengungkapkan, saat ini kondisi ekonomi tidak gampang dan itu dialami semua
lapisan segmen pengusaha. Baik yang besar, menengah maupun yang kecil. Hal ini
karena pandemi Covid-19.

“Ini tidak hanya
dialami Indonesia, tetapi 215 negara yang keadaannya hampir sama. Bahkan yang
lebih parah dari Indonesia juga banyak. Untuk itu, kita harus tetap semangat
kerja, jangan sampai kendor, jangan sampai patah semangat, jangan sampai usaha kita
tutup,” pesan Jokowi.

PULANG PISAU, KALTENGPOS.CO Saat kunjungan kerja ke Kabupaten
Pulang Pisau (Pulpis), Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sempat melakukan dialog
dengan para pelaku usaha kecil menengah. Dialog dilakukan Jokowi di GPU Handep
Hapakat saat peluncuran banpres produktif usaha mikro.

Saat itu,
Presiden berdialog dengan Mukayah penjual makanan dan Heniati pelaku usaha
perumahan. Dalam dialog itu Mukayah yang kesehariannya berjualan jajanan cenil,
makanan lontong dan urap menyampaikan penurunan omzet yang dia peroleh.

“Sebelum
pandemi, omzet saya mencapai Rp800 ribu sampai Rp900 ribu per hari. Sekarang
turun menjadi Rp300 ribu per hari,” kata Mukayah yang mengaku sudah menjalankan
usahanya itu selama enam tahun.

Mukayah mengaku,
untuk menjalankan usahanya itu modal yang diperlukan sebesr Rp500 ribu.
“Setelah dapat bantuan modal usaha dari bapak presiden sebesar Rp2,4 juta,
semoga usaha saya bisa bertahan dan segera pulih,” harapnya.

Menurut Jokowi,
meskipun usaha Mukayah mengalami penurunan omzet harus tetap disyukuri. “Dengan
omzet Rp300 ribu itu harus tetap disyukuri. Karena yang lain banyak yang tutup.
Harus tetap bertahan dan jangan sampai usaha kita tutup. Semua harus kerja
keras lagi, lebih giat lagi sampai keadaan normal kembali,” kata Jokowi.

Baca Juga :  Dinkes Mulai Menggalakkan Gerakan Antisipasi DBD

Jokowi mengaku
optimistis pada akhir tahun ini atau awal tahun depan keadaan akan menuju
normal. “Baik dari sisi kesehatan atau sisi ekonomi,” ucapnya.

Di tempat yang
sama, Heniati juga mengungkapkan penurunan omzet usaha menjahit yang dijalankannya.
Terlebih untuk modal usahanya dirinya memutar dari keuntungan omzet.

Saat ini dia
menjalankan usaha membuat masker. “Karena di Pulpis permintaan sedikit, masker
ini saya jual ke Banjarmasin,” kata Heniati.

Dia mengaku,
untuk di Pulpis, masker itu dia jual Rp5 ribu. “Karena pendapatan orang
sekarang sedang sulit, ini saya sambil membantu masyarakat. Yang penting harga
jual itu tidak rugi,” ungkap dia.

Menyikapi hal
itu, Jokowi menegaskan saat ini semua orang menghadapi kondisi yang sama. “Untuk
itu jika ada peluang yang bisa dimasuki, seperti pembuatan masker bisa
dimasuki,” ujar Jokowi.

Baca Juga :  Pemdes Harus Jeli Kembangkan Ekonomi Kreatif

Namun, lanjut
dia, kalau jual lontong masuk ke usaha pembuatan masker tentu sulit. “Oleh
karena itu harus betul-betul bertahan. Jangan sampai usaha tutup. Karena kalau
sudah keadaan normal dan kita sudah sulit untuk buka kembali. Kami harapkan
semua baik-baik saja,” harap dia.

Dia juga
mengungkapkan, saat ini kondisi ekonomi tidak gampang dan itu dialami semua
lapisan segmen pengusaha. Baik yang besar, menengah maupun yang kecil. Hal ini
karena pandemi Covid-19.

“Ini tidak hanya
dialami Indonesia, tetapi 215 negara yang keadaannya hampir sama. Bahkan yang
lebih parah dari Indonesia juga banyak. Untuk itu, kita harus tetap semangat
kerja, jangan sampai kendor, jangan sampai patah semangat, jangan sampai usaha kita
tutup,” pesan Jokowi.

Terpopuler

Artikel Terbaru