27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Edy Pratowo Ingatkan Kelemahan di 2019 Jangan Terulang

PULANG PISAU–Evaluasi terhadap pelaksanaan pembangunan terus dilakukan.
Bupati Pulang Pisau H Edy Pratowo mengaku tidak ingin kelemahan pelaksanaan
pembangunan selama 2019 terulang pada 2020 mendatang.

Dia mencontohkan gagalnya
pelaksanaan proyek dana alokasi khusus (DAK) di Dinas Pemberdayaan Perempuan
dan KB. “Ada proyek yang bersumber dari DAK dengan pagu anggaran Rp1 Miliar
lebih gagal dilaksanakan. Sayang sekali. Ini jangan sampai terjadi lagi pada
tahun yang akan datang,” pinta Edy.

Menurut Edy, hal semacam itu
semestinya tidak perlu terjadi. Apalagi hanya karena masalah-masalah yang
semestinya bisa diselesaikan di dalam. 
“Seperti yang menyangkut siapa pelaksana kegiatan? Bagaimana proses dan
lain-lain. Sekali lagi, ini jangan sampai terulang,” sesal Edy.

Baca Juga :  KMP Drajat Paciran Sandar di Bahaur, Semua Penumpang Diperiksa

Dia tidak menginginkan pemerintah
pusat berasumsi kalau pemerintah daerah sudah diberi anggaran tapi tidak bisa
melaksanakan. “Iya kalau tahun depan masih mendapat DAK. Kalau tidak ada repot
kita,” ucapnya.

Selain itu, bupati juga menyoroti
keterlambatan penyerapan anggaran dan lelang pelaksanaan kegiatan. “Jangan
molor atau menumpuk di akhir tahun. Kalau tertumpuk di akhir tahun, nanti
pelaksanaannya tidak maksimal karena dikejar-kejar waktu,” ucapnya.

Belum lagi, lanjut dia, jika ada
kendala. “Sedangkan waktu tutup anggaran sudah mepet. Akhirnya ini juga akan
mempengaruhi pelaksanaan dan kualitas pekerjaan,” tegas Edy.

Edy meminta kepada seluruh
jajarannya untuk melakukan evaluasi. “Jangan lakukan kesalahan sebelumnya.
Laksanakan kegiatan lebih awal, sehingga penyerapan anggaran lebih cepat dan
hasilnya cepat pula dirasakan masyarakat,” tandasnya. (art/ila/nto)

Baca Juga :  Kecamatan Jabiren Raya Waspadai Ancaman Karhutla

PULANG PISAU–Evaluasi terhadap pelaksanaan pembangunan terus dilakukan.
Bupati Pulang Pisau H Edy Pratowo mengaku tidak ingin kelemahan pelaksanaan
pembangunan selama 2019 terulang pada 2020 mendatang.

Dia mencontohkan gagalnya
pelaksanaan proyek dana alokasi khusus (DAK) di Dinas Pemberdayaan Perempuan
dan KB. “Ada proyek yang bersumber dari DAK dengan pagu anggaran Rp1 Miliar
lebih gagal dilaksanakan. Sayang sekali. Ini jangan sampai terjadi lagi pada
tahun yang akan datang,” pinta Edy.

Menurut Edy, hal semacam itu
semestinya tidak perlu terjadi. Apalagi hanya karena masalah-masalah yang
semestinya bisa diselesaikan di dalam. 
“Seperti yang menyangkut siapa pelaksana kegiatan? Bagaimana proses dan
lain-lain. Sekali lagi, ini jangan sampai terulang,” sesal Edy.

Baca Juga :  KMP Drajat Paciran Sandar di Bahaur, Semua Penumpang Diperiksa

Dia tidak menginginkan pemerintah
pusat berasumsi kalau pemerintah daerah sudah diberi anggaran tapi tidak bisa
melaksanakan. “Iya kalau tahun depan masih mendapat DAK. Kalau tidak ada repot
kita,” ucapnya.

Selain itu, bupati juga menyoroti
keterlambatan penyerapan anggaran dan lelang pelaksanaan kegiatan. “Jangan
molor atau menumpuk di akhir tahun. Kalau tertumpuk di akhir tahun, nanti
pelaksanaannya tidak maksimal karena dikejar-kejar waktu,” ucapnya.

Belum lagi, lanjut dia, jika ada
kendala. “Sedangkan waktu tutup anggaran sudah mepet. Akhirnya ini juga akan
mempengaruhi pelaksanaan dan kualitas pekerjaan,” tegas Edy.

Edy meminta kepada seluruh
jajarannya untuk melakukan evaluasi. “Jangan lakukan kesalahan sebelumnya.
Laksanakan kegiatan lebih awal, sehingga penyerapan anggaran lebih cepat dan
hasilnya cepat pula dirasakan masyarakat,” tandasnya. (art/ila/nto)

Baca Juga :  Kecamatan Jabiren Raya Waspadai Ancaman Karhutla

Terpopuler

Artikel Terbaru