26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

DLH Dorong Masyarakat Ubah Perilaku Pengelolaan Sampah

KASONGAN–Sampah sekarang ini sudah menjadi permasalahan nasional.
Untuk itulah, dalam pengelolaan sampah harus dilakukan secara komprehensif dan
terpadu. Tujuannya agar memberikan manfaat secara ekonomi, sehat bagi
masyarakat, dan dapat mengubah perilaku masyarakat untuk peduli terhadap
persampahan.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Katingan Hap Baperdo melalui Kabid Pengelolaan
Sampah dan Limbah P3 Alberto Segah, ketika membuka acara sosialisasi peran
serta masyarakat dalam pengelolaan sampah di Desa Hampalit, Kecamatan Katingan
Hilir, Selasa (29/10).

Selama ini Dinas Lingkungan Hidup
melihat, kata Segah, sebagian besar masyarakat masih menganggap sampah sebagai
barang tidak berguna dan tidak bermanfaat. Bahkan pengelolaan sampah selama ini
masih bertumpu pada pendekatan bersih lingkungan saja. Sampah dikumpulkan,
diangkut, dan dibuang ke tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA).

Baca Juga :  Bupati : Pergunakan Medsos dengan Bijak

“Untuk di Katingan, selama
ini masih menggunakan paradigma lama. Dalam artian dikumpulkan dan dibuang
percuma, tanpa ada pengolahan. Hal inilah yang perlu diubah agar sampah ini
bisa dimanfaatkan kembali, agar mempunyai nilai ekonomis tinggi,” katanya.

Kemudian, lanjutnya, masalah
sampah bukan saja menjadi tanggung jawab petugas kebersihan, tetapi sudah
menjadi tanggung jawab bersama. Ia mengharapkan partisipasi dari masyarakat
untuk berperan aktif dalam mengelola sampah yang dimulai dari rumah tangga.
Dengan cara memilah sampah.

Selain itu juga diharapkan,
dengan pemilahan sampah, maka sampah organik dapat dikelola menjadi kompos.
Sedangkan sampah anorganik, dapat diubah menjadi bentuk lain. Sehingga bernilai
ekonomis, serta dapat dijadikan briket sampah.

Baca Juga :  Kegiatan Fisik Harus Dipercepat

Di tempat yang sama, Penjabat
Kepala Desa Hampalit Dedy Porwanto, mengaku menyambut baik dilakukan
sosialisasi ini di Desa Hampalit. Sebab katanya, volume sampah di desa ini
sangat tinggi. Apabila tidak terangkut satu hingga dua hari saja, ungkapnya,
akan terjadi penumpukan yang luar biasa.(eri/ila/nto)

KASONGAN–Sampah sekarang ini sudah menjadi permasalahan nasional.
Untuk itulah, dalam pengelolaan sampah harus dilakukan secara komprehensif dan
terpadu. Tujuannya agar memberikan manfaat secara ekonomi, sehat bagi
masyarakat, dan dapat mengubah perilaku masyarakat untuk peduli terhadap
persampahan.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Katingan Hap Baperdo melalui Kabid Pengelolaan
Sampah dan Limbah P3 Alberto Segah, ketika membuka acara sosialisasi peran
serta masyarakat dalam pengelolaan sampah di Desa Hampalit, Kecamatan Katingan
Hilir, Selasa (29/10).

Selama ini Dinas Lingkungan Hidup
melihat, kata Segah, sebagian besar masyarakat masih menganggap sampah sebagai
barang tidak berguna dan tidak bermanfaat. Bahkan pengelolaan sampah selama ini
masih bertumpu pada pendekatan bersih lingkungan saja. Sampah dikumpulkan,
diangkut, dan dibuang ke tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA).

Baca Juga :  Bupati : Pergunakan Medsos dengan Bijak

“Untuk di Katingan, selama
ini masih menggunakan paradigma lama. Dalam artian dikumpulkan dan dibuang
percuma, tanpa ada pengolahan. Hal inilah yang perlu diubah agar sampah ini
bisa dimanfaatkan kembali, agar mempunyai nilai ekonomis tinggi,” katanya.

Kemudian, lanjutnya, masalah
sampah bukan saja menjadi tanggung jawab petugas kebersihan, tetapi sudah
menjadi tanggung jawab bersama. Ia mengharapkan partisipasi dari masyarakat
untuk berperan aktif dalam mengelola sampah yang dimulai dari rumah tangga.
Dengan cara memilah sampah.

Selain itu juga diharapkan,
dengan pemilahan sampah, maka sampah organik dapat dikelola menjadi kompos.
Sedangkan sampah anorganik, dapat diubah menjadi bentuk lain. Sehingga bernilai
ekonomis, serta dapat dijadikan briket sampah.

Baca Juga :  Kegiatan Fisik Harus Dipercepat

Di tempat yang sama, Penjabat
Kepala Desa Hampalit Dedy Porwanto, mengaku menyambut baik dilakukan
sosialisasi ini di Desa Hampalit. Sebab katanya, volume sampah di desa ini
sangat tinggi. Apabila tidak terangkut satu hingga dua hari saja, ungkapnya,
akan terjadi penumpukan yang luar biasa.(eri/ila/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru