31.7 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

UI Butuh Rektor Berpengalaman dan Punya Visi ke Depan

Persoalan peningkatan
kualitas sumber daya manusia menjadi salah satu tanggung jawab perguruan
tinggi. Tak terkecuali Universitas Indonesia (UI) yang saat ini sedang mencari
rektor baru.

Anggota Komisi X DPR
RI Itet Tridjajati Sumarijanto mengatakan, rektor sebagai ‘presiden’ dari
sebuah kampus tentu harus memiliki kompetensi tinggi. Terutama dalam soal
manajemen pendidikan, pengetahuan teknis yang sudah teruji.

“Tentu saja kampus
harus bisa melahirkan produk manusia unggul. Karena itu harus ditunjang dengan
manajemen yang baik,” kata Itet kepada wartawan, Selasa (28/8).

Itet juga menuturkan,
perguruan tinggi harus dikembalikan menjadi tempat untuk mempersiapkan
bibit-bibit unggul bangsa untuk membangun Indonesia. “Itu juga tugas Rektor
bersama jajarannya untuk mempersiapkan bibit unggul ini,” ujarnya.

Senada dengan Itet,
pengamat pendidikan dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung Itje
Chodidjah mengatakan, soal rektor sebetulnya bisa berasal dari mana saja,
bahkan dari universitas lain di Indonesia. Termasuk UI, yang bisa saja akan
dipimpin oleh rektor baru yang berasal dari luar kampus.

Baca Juga :  Begini Cara Praktis Validasi Tes Kesehatan di Bandara Soekarno-Hatta

“Saya pikir itu bisa
memberikan nilai tambah. Yang penting, semangatnya membawa visi dan misi yang
sesuai dengan civitas akademika yang ada di UI. Mestinya gak jadi masalah,”
kata Itje.

Namun yang pasti, Itje
menegaskan, harus ada kriteria yang dipenuhi. Siapapun yang mengajukan diri
untuk jadi Rektor UI harus memiliki kualifikasi akademik, ternasuk soal
pengalaman dan leadershipnya.

Itje berharap, rektor
UI baru harus memiliki pandangan yang futuristik. Artinya, memiliki inovasi
yang membekali mahasiswa untuk bisa berpastisipasi di kehidupan abad 21 ini.
Karena pada akhirnya, kampus adalah tempat lahirnya SDM unggul.

Diketahui, Panitia
Penjaringan dan Penyaringan Calon Rektor Universitas Indonesia (P3CR UI) telah
menjaring 21 nama untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya dalam pemilihan bakal
calon Rektor UI yang baru.

Baca Juga :  Tak Tanggung-tanggung, Ribuan Personel Dikerahkan untuk Mengawal FPI

Dari 21 nama itu, ada
Arissetyanto Nugroho yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Rektor Universitas
Mercu Buana (UMB) selama dua periode. Ia lulus dari Fakultas Teknik UI
pada 1992 dan Magister Manajemen FEUI pada 1999.

Arissetyanto merintis
karir di dunia pendidikan menjadi dosen di UMB. Kendati berkarir di luar, ia
juga tetap berkontribusi terhadap pembangunan alma maternya di FT UI. Ia juga
menjembatani kerjasama Fakultas Teknik dan Kementerian Sumber Daya Mineral
untuk penyelenggaraan kelas di Magister Teknik.

“Menurut saya biasa
saja. Apa yang saya lakukan sudah sewajarnya, itu kan bentuk pengamalan Tri
Dharma Perguruan Tinggi,” ungkap Arissetyanto dalam sebuah wawancara beberapa
waktu lalu.(JPG)

 

Persoalan peningkatan
kualitas sumber daya manusia menjadi salah satu tanggung jawab perguruan
tinggi. Tak terkecuali Universitas Indonesia (UI) yang saat ini sedang mencari
rektor baru.

Anggota Komisi X DPR
RI Itet Tridjajati Sumarijanto mengatakan, rektor sebagai ‘presiden’ dari
sebuah kampus tentu harus memiliki kompetensi tinggi. Terutama dalam soal
manajemen pendidikan, pengetahuan teknis yang sudah teruji.

“Tentu saja kampus
harus bisa melahirkan produk manusia unggul. Karena itu harus ditunjang dengan
manajemen yang baik,” kata Itet kepada wartawan, Selasa (28/8).

Itet juga menuturkan,
perguruan tinggi harus dikembalikan menjadi tempat untuk mempersiapkan
bibit-bibit unggul bangsa untuk membangun Indonesia. “Itu juga tugas Rektor
bersama jajarannya untuk mempersiapkan bibit unggul ini,” ujarnya.

Senada dengan Itet,
pengamat pendidikan dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung Itje
Chodidjah mengatakan, soal rektor sebetulnya bisa berasal dari mana saja,
bahkan dari universitas lain di Indonesia. Termasuk UI, yang bisa saja akan
dipimpin oleh rektor baru yang berasal dari luar kampus.

Baca Juga :  Begini Cara Praktis Validasi Tes Kesehatan di Bandara Soekarno-Hatta

“Saya pikir itu bisa
memberikan nilai tambah. Yang penting, semangatnya membawa visi dan misi yang
sesuai dengan civitas akademika yang ada di UI. Mestinya gak jadi masalah,”
kata Itje.

Namun yang pasti, Itje
menegaskan, harus ada kriteria yang dipenuhi. Siapapun yang mengajukan diri
untuk jadi Rektor UI harus memiliki kualifikasi akademik, ternasuk soal
pengalaman dan leadershipnya.

Itje berharap, rektor
UI baru harus memiliki pandangan yang futuristik. Artinya, memiliki inovasi
yang membekali mahasiswa untuk bisa berpastisipasi di kehidupan abad 21 ini.
Karena pada akhirnya, kampus adalah tempat lahirnya SDM unggul.

Diketahui, Panitia
Penjaringan dan Penyaringan Calon Rektor Universitas Indonesia (P3CR UI) telah
menjaring 21 nama untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya dalam pemilihan bakal
calon Rektor UI yang baru.

Baca Juga :  Tak Tanggung-tanggung, Ribuan Personel Dikerahkan untuk Mengawal FPI

Dari 21 nama itu, ada
Arissetyanto Nugroho yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Rektor Universitas
Mercu Buana (UMB) selama dua periode. Ia lulus dari Fakultas Teknik UI
pada 1992 dan Magister Manajemen FEUI pada 1999.

Arissetyanto merintis
karir di dunia pendidikan menjadi dosen di UMB. Kendati berkarir di luar, ia
juga tetap berkontribusi terhadap pembangunan alma maternya di FT UI. Ia juga
menjembatani kerjasama Fakultas Teknik dan Kementerian Sumber Daya Mineral
untuk penyelenggaraan kelas di Magister Teknik.

“Menurut saya biasa
saja. Apa yang saya lakukan sudah sewajarnya, itu kan bentuk pengamalan Tri
Dharma Perguruan Tinggi,” ungkap Arissetyanto dalam sebuah wawancara beberapa
waktu lalu.(JPG)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru