27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Makin Stabil, Bu Risma Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi kesehatan Wali Kota Surabaya Tri
Rismaharini yang saat ini dirawat di Intensive Care Unit (ICU) RSUD dr Soetomo
membaik. Fungsi-fungsi organ, mulai jantung, ginjal, hingga pencernaan, baik.
Risma juga sudah bisa berkomunikasi dengan keluarga yang menjaganya.

Tim dokter yang beranggota 15 orang dengan
sepuluh subspesialis terus memantau kondisi wali kota perempuan pertama
Surabaya itu.

Hingga tadi malam, sekitar pukul 21.00, Kepala
Dinas Kesehatan Surabaya Febria Rachmanita memastikan bahwa Risma dalam kondisi
baik. ”Sangat baik,” jelasnya melalui pesan singkat.

Siang kemarin (27/6) Risma juga sudah bisa
berkomunikasi dengan keluarga. Feni –sapaan akrab Febria Rachmanita– tidak
menyebut bentuk komunikasi tersebut. Yang jelas, sudah ada respons dari Risma.

”Tadi Ibu (Risma) komunikasi dengan Bapak
(suami Risma, Red). Saya tidak ikut mendengar. Tapi, bapak sudah komunikasi.
(Ibu) sudah bisa respons,” jelasnya.

Fuad Bernardi, putra Risma, yang ditemui
kemarin dini hari sekitar pukul 00.45 di lobi Gedung Bedah Pusat Terpadu (GBPT)
RSUD dr Soetomo juga memastikan bahwa kondisi ibunya stabil. ”Bisa
berkomunikasi,” katanya singkat.

Dia sempat menjelaskan, ibunya memang punya
riwayat sakit asma. Pernah pula dirawat di rumah sakit saat kecil. Tapi, dalam
lima tahun terakhir tidak pernah sampai seserius saat ini hingga dirawat ke
ruang ICU. ”Mohon doanya semoga beliau lekas sembuh,” ujar Fuad.

Baca Juga :  Dalam Pembelajaran Online, Guru Sebaiknya Tetap Sampaikan Pemaparan

Kondisi Risma yang membaik itu juga dipastikan
tim dokter yang merawat perempuan kelahiran Kediri, 20 November 1961, itu.
Kepala Rawat Intensif dan Reanimasi RSUD dr Soetomo dr Hardiono SpAn KIC KAKV
menjelaskan bahwa kondisi Risma yang stabil itu bisa dilihat dari pernapasan.

”Ibaratnya, waktu awal, alat bantu oksigen
tersebut 100 persen. Sekarang itu kita berikan 60 persen,” ungkap dia.

Kendati demikian, Risma masih dipasangi alat
pernapasan atau respirator berupa pipa melalui mulut. Kondisi tersebut memang
membuat tidak nyaman. Karena itu, Risma diberi obat penenang dalam dua kali 24
jam. Tapi, perlahan dosis obat tersebut diturunkan. ”Begitu dia sudah bisa
menoleransi, obatnya pelan-pelan kita turunkan dosisnya,” imbuhnya.

Selain itu, dari pemeriksaan fungsi organ juga
tidak ada masalah. Mulai jantung, ginjal, sampai pencernaan. Asupan makanan
masih dimasukkan melalui sonde, semacam slang yang digunakan untuk mengantarkan
nutrisi langsung ke dalam perut.

”Pasien di ICU itu kita memang berusaha untuk
mempertahankan stabilnya ini,” kata Hardiono.

Untuk pemantauan kondisi, ada perawat yang
ditugasi 24 jam penuh. Sesuai dengan standar, satu pasien dijaga satu perawat.
”Menuju sembuh. Trennya ke sana,” imbuhnya.

Baca Juga :  Menag Yaqut: yang Ribut Urusan Toa Masjid Berarti Kurang Piknik

Humas Pemkot Surabaya M. Fikser menepis kabar
Risma yang kritis pada dini hari kemarin. Dia menyebut informasi tersebut
hoaks. Memang, beberapa hari terakhir muncul kabar yang simpang siur soal
kondisi Risma. Karena itu, dia meminta masyarakat mencermati informasi yang
didapat. Saban hari pihaknya dan RSUD dr Soetomo meng-update kondisi Risma.

”Kami berharap jangan gampang percaya dengan
kabar yang beredar dari sumber yang tidak jelas. Update perkembangan kondisi
ibu disampaikan secara resmi oleh tim dokter,” ujar Fikser.

Dia mengungkapkan, sejak kabar Risma masuk
rumah sakit, banyak warga yang ingin menjenguk secara langsung. Tapi, hingga
kemarin Risma belum bisa dijenguk karena butuh perawatan dan istirahat penuh.

”Misalnya, Bu Menteri Susi (Menteri Kelautan
dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Red). Tapi, karena tahu kondisi ibu seperti ini
mungkin ditunda. Beliau menitipkan doa,” kata Fikser.

Kemarin juga beredar kabar bahwa Presiden
Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla berencana menjenguk Risma. Sudah ada
komunikasi antara pihak rumah sakit dan istana. Namun, rencana tersebut memang
masih tentatif.(jpc)

 

Kondisi kesehatan Wali Kota Surabaya Tri
Rismaharini yang saat ini dirawat di Intensive Care Unit (ICU) RSUD dr Soetomo
membaik. Fungsi-fungsi organ, mulai jantung, ginjal, hingga pencernaan, baik.
Risma juga sudah bisa berkomunikasi dengan keluarga yang menjaganya.

Tim dokter yang beranggota 15 orang dengan
sepuluh subspesialis terus memantau kondisi wali kota perempuan pertama
Surabaya itu.

Hingga tadi malam, sekitar pukul 21.00, Kepala
Dinas Kesehatan Surabaya Febria Rachmanita memastikan bahwa Risma dalam kondisi
baik. ”Sangat baik,” jelasnya melalui pesan singkat.

Siang kemarin (27/6) Risma juga sudah bisa
berkomunikasi dengan keluarga. Feni –sapaan akrab Febria Rachmanita– tidak
menyebut bentuk komunikasi tersebut. Yang jelas, sudah ada respons dari Risma.

”Tadi Ibu (Risma) komunikasi dengan Bapak
(suami Risma, Red). Saya tidak ikut mendengar. Tapi, bapak sudah komunikasi.
(Ibu) sudah bisa respons,” jelasnya.

Fuad Bernardi, putra Risma, yang ditemui
kemarin dini hari sekitar pukul 00.45 di lobi Gedung Bedah Pusat Terpadu (GBPT)
RSUD dr Soetomo juga memastikan bahwa kondisi ibunya stabil. ”Bisa
berkomunikasi,” katanya singkat.

Dia sempat menjelaskan, ibunya memang punya
riwayat sakit asma. Pernah pula dirawat di rumah sakit saat kecil. Tapi, dalam
lima tahun terakhir tidak pernah sampai seserius saat ini hingga dirawat ke
ruang ICU. ”Mohon doanya semoga beliau lekas sembuh,” ujar Fuad.

Baca Juga :  Dalam Pembelajaran Online, Guru Sebaiknya Tetap Sampaikan Pemaparan

Kondisi Risma yang membaik itu juga dipastikan
tim dokter yang merawat perempuan kelahiran Kediri, 20 November 1961, itu.
Kepala Rawat Intensif dan Reanimasi RSUD dr Soetomo dr Hardiono SpAn KIC KAKV
menjelaskan bahwa kondisi Risma yang stabil itu bisa dilihat dari pernapasan.

”Ibaratnya, waktu awal, alat bantu oksigen
tersebut 100 persen. Sekarang itu kita berikan 60 persen,” ungkap dia.

Kendati demikian, Risma masih dipasangi alat
pernapasan atau respirator berupa pipa melalui mulut. Kondisi tersebut memang
membuat tidak nyaman. Karena itu, Risma diberi obat penenang dalam dua kali 24
jam. Tapi, perlahan dosis obat tersebut diturunkan. ”Begitu dia sudah bisa
menoleransi, obatnya pelan-pelan kita turunkan dosisnya,” imbuhnya.

Selain itu, dari pemeriksaan fungsi organ juga
tidak ada masalah. Mulai jantung, ginjal, sampai pencernaan. Asupan makanan
masih dimasukkan melalui sonde, semacam slang yang digunakan untuk mengantarkan
nutrisi langsung ke dalam perut.

”Pasien di ICU itu kita memang berusaha untuk
mempertahankan stabilnya ini,” kata Hardiono.

Untuk pemantauan kondisi, ada perawat yang
ditugasi 24 jam penuh. Sesuai dengan standar, satu pasien dijaga satu perawat.
”Menuju sembuh. Trennya ke sana,” imbuhnya.

Baca Juga :  Menag Yaqut: yang Ribut Urusan Toa Masjid Berarti Kurang Piknik

Humas Pemkot Surabaya M. Fikser menepis kabar
Risma yang kritis pada dini hari kemarin. Dia menyebut informasi tersebut
hoaks. Memang, beberapa hari terakhir muncul kabar yang simpang siur soal
kondisi Risma. Karena itu, dia meminta masyarakat mencermati informasi yang
didapat. Saban hari pihaknya dan RSUD dr Soetomo meng-update kondisi Risma.

”Kami berharap jangan gampang percaya dengan
kabar yang beredar dari sumber yang tidak jelas. Update perkembangan kondisi
ibu disampaikan secara resmi oleh tim dokter,” ujar Fikser.

Dia mengungkapkan, sejak kabar Risma masuk
rumah sakit, banyak warga yang ingin menjenguk secara langsung. Tapi, hingga
kemarin Risma belum bisa dijenguk karena butuh perawatan dan istirahat penuh.

”Misalnya, Bu Menteri Susi (Menteri Kelautan
dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Red). Tapi, karena tahu kondisi ibu seperti ini
mungkin ditunda. Beliau menitipkan doa,” kata Fikser.

Kemarin juga beredar kabar bahwa Presiden
Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla berencana menjenguk Risma. Sudah ada
komunikasi antara pihak rumah sakit dan istana. Namun, rencana tersebut memang
masih tentatif.(jpc)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru