33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Pemerintah Semakin Serius Perangi Radikalisme

Salah satu agenda penting dari Kabinet Indonesia Maju yang
dipimpin Presiden Jokowi-Wapres Ma’ruf Amin adalah memerangi radikalisme.
Penekanan itu mendapat apresiasi dari Gerakan Pemuda (GP) Ansor.

Ketua Umum DPP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, Presiden
Jokowi memberikan penekanan dan perhatian serius terhadap masalah berkembangnya
radikalisme di masyarakat. Khususnya di beberapa institusi pemerintah.

“Ini terlihat dengan ditugaskannya secara khusus Menko Polhukam,
Menhan, Mendagri, dan Menag untuk ikut menangani masalah radikalisme di
masyarakat, khususnya di lingkup kementerian masing-masing,” kata Gus Yaqut
dalam keterangan persnya Jumat (25/10).

Pria yang biasa disapa Gus Yaqut itu sangat berterima kasih
dengan keseriusan pemerintah. Apalagi masalah radikalisme kondisinya sudah
sangat mencemaskan. Sikap itu memang sudah semestinya dilakukan pemerintah.
“Selama ini Ansor dan Banser ikut terjun menghadapi kelompok radikali dan
intoleran karena merasa negara tidak serius hadir. Kini negara sudah memastikan
menangani masalah itu dengan serius,” kata Gus Yaqut.

Baca Juga :  Anak Jokowi Positif Covid-19, Mohon Doanya!

Gus Yaqut merasa sudah tenang. Ke depan, dia akan berbuat lebih
dalam lagi untuk Ansor. Di antaranya konsolidasi, penguatan kaderisasi, dan
kemandirian organisasi. “Terkait kemandirian organisasi, saya mendorong semua
kader Ansor di seluruh Indonesia untuk melakukan berbagai usaha pengembangan
ekonomi kader. Pengembangan ekonomi kader ini sesuai dengan visi misi Ansor
terkait kemandirian organisasi,” ujarnya.

Dia menjelaskan bahwa nahdlatul ulama (NU) memiliki tiga pilar.
Yaitu, Nahdlatul Wathan (Kebangkitan Nasional), Taswirul Afkar (artikulasi
pemikiran), dan Nahdlatul Tujjar (kebangkitan saudagar/ekonomi).

Menurut dia, untuk Nahdlatul Tujjar masih belum digarap serius.
Hal itu dibuktikan dengan masih minimnya pengusaha dari kalangan NU. Sektor ini
ke depannya menjadi perhatian serius dari Ansor. “Kita masih berusaha
melahirkan pengusaha-pengusaha yang asli dari NU. Dalam konteks ini yang lahir
dari Ansor,” katanya.

Baca Juga :  Mantan Kajati Kalteng Lolos Seleksi Administrasi Capim KPK

Oleh sebab itu, Gus Yaqut mendorong kader Ansor di seluruh
Indonesia mengembangkan diri, berkarya dalam menciptakan peluang-peluang usaha,
mencetak pengusaha. Caranya dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia
(SDM) kader Ansor melalui pengembangan program ekonomi.(jpg)

Salah satu agenda penting dari Kabinet Indonesia Maju yang
dipimpin Presiden Jokowi-Wapres Ma’ruf Amin adalah memerangi radikalisme.
Penekanan itu mendapat apresiasi dari Gerakan Pemuda (GP) Ansor.

Ketua Umum DPP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, Presiden
Jokowi memberikan penekanan dan perhatian serius terhadap masalah berkembangnya
radikalisme di masyarakat. Khususnya di beberapa institusi pemerintah.

“Ini terlihat dengan ditugaskannya secara khusus Menko Polhukam,
Menhan, Mendagri, dan Menag untuk ikut menangani masalah radikalisme di
masyarakat, khususnya di lingkup kementerian masing-masing,” kata Gus Yaqut
dalam keterangan persnya Jumat (25/10).

Pria yang biasa disapa Gus Yaqut itu sangat berterima kasih
dengan keseriusan pemerintah. Apalagi masalah radikalisme kondisinya sudah
sangat mencemaskan. Sikap itu memang sudah semestinya dilakukan pemerintah.
“Selama ini Ansor dan Banser ikut terjun menghadapi kelompok radikali dan
intoleran karena merasa negara tidak serius hadir. Kini negara sudah memastikan
menangani masalah itu dengan serius,” kata Gus Yaqut.

Baca Juga :  Anak Jokowi Positif Covid-19, Mohon Doanya!

Gus Yaqut merasa sudah tenang. Ke depan, dia akan berbuat lebih
dalam lagi untuk Ansor. Di antaranya konsolidasi, penguatan kaderisasi, dan
kemandirian organisasi. “Terkait kemandirian organisasi, saya mendorong semua
kader Ansor di seluruh Indonesia untuk melakukan berbagai usaha pengembangan
ekonomi kader. Pengembangan ekonomi kader ini sesuai dengan visi misi Ansor
terkait kemandirian organisasi,” ujarnya.

Dia menjelaskan bahwa nahdlatul ulama (NU) memiliki tiga pilar.
Yaitu, Nahdlatul Wathan (Kebangkitan Nasional), Taswirul Afkar (artikulasi
pemikiran), dan Nahdlatul Tujjar (kebangkitan saudagar/ekonomi).

Menurut dia, untuk Nahdlatul Tujjar masih belum digarap serius.
Hal itu dibuktikan dengan masih minimnya pengusaha dari kalangan NU. Sektor ini
ke depannya menjadi perhatian serius dari Ansor. “Kita masih berusaha
melahirkan pengusaha-pengusaha yang asli dari NU. Dalam konteks ini yang lahir
dari Ansor,” katanya.

Baca Juga :  Mantan Kajati Kalteng Lolos Seleksi Administrasi Capim KPK

Oleh sebab itu, Gus Yaqut mendorong kader Ansor di seluruh
Indonesia mengembangkan diri, berkarya dalam menciptakan peluang-peluang usaha,
mencetak pengusaha. Caranya dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia
(SDM) kader Ansor melalui pengembangan program ekonomi.(jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru