26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Viral Jenazah Covid-19 Terlantar di Jakut, Begini Penjelasan Polisi

JAKARTA- Pihak kepolisian membantah kabar jenazah korban Covid-19 ditelantarkan di daerah Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kabar yang sempat viral dimedso itu nyatanya tidaklah benar adanya.

Kapolsek Tanjung Priok, Kompol Ghulam Pasaribu mengungkapkan kejadian sebenarnya. Dari keterangan saksi setempat, korban memang sudah dinyatakan positif Covid-19. Namun korban hanya melakukan isolasi mandiri di rumahnya.

“Korban memang positif tapi positif yang tidak terdata,” kata Kompol Ghulam saat dihubungi, Rabu (23/6/2021). Kompol Ghulam, korban positif karena tertular dari anaknya yang diisolasi di Wisma Atlet.

Lantas korban yang kurang terbuka kepada RT setempat atas posotif Covid-19 yang di idapnya itu, sehingga ia pun tak terdata, hingga korban meninggal dunia. “Dia tidak melaporkan (positif) anaknya juga tengah isolasi di Wisma Atlet dan tidak ada siapa-siapa di rumah dan kurang open karena data KTP-nya terdaftar di Papanggo,” ujarnya.

Baca Juga :  Tahun Ajaran Baru Kompak Virtual, Arahan Nadiem Ditunggu

Tim satgas langsung menuju ke rumah korban untuk dilakukan evakuasi jenazah korban. Namun karena jumlah korban covid di DKI banyak, sehingga korban mendapat antrian proses evakuasi ke 8.

“Jadi bukan dibiarkan, tapi memang lama diproses evakuasi karena tim pemulasaran hanya satu orang. Dijukan untuk diproses ini harus antre menunggu yang lain. Jenazah Covid-19 nya kan memang banyak,” ujarnya.

JAKARTA- Pihak kepolisian membantah kabar jenazah korban Covid-19 ditelantarkan di daerah Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kabar yang sempat viral dimedso itu nyatanya tidaklah benar adanya.

Kapolsek Tanjung Priok, Kompol Ghulam Pasaribu mengungkapkan kejadian sebenarnya. Dari keterangan saksi setempat, korban memang sudah dinyatakan positif Covid-19. Namun korban hanya melakukan isolasi mandiri di rumahnya.

“Korban memang positif tapi positif yang tidak terdata,” kata Kompol Ghulam saat dihubungi, Rabu (23/6/2021). Kompol Ghulam, korban positif karena tertular dari anaknya yang diisolasi di Wisma Atlet.

Lantas korban yang kurang terbuka kepada RT setempat atas posotif Covid-19 yang di idapnya itu, sehingga ia pun tak terdata, hingga korban meninggal dunia. “Dia tidak melaporkan (positif) anaknya juga tengah isolasi di Wisma Atlet dan tidak ada siapa-siapa di rumah dan kurang open karena data KTP-nya terdaftar di Papanggo,” ujarnya.

Baca Juga :  Tahun Ajaran Baru Kompak Virtual, Arahan Nadiem Ditunggu

Tim satgas langsung menuju ke rumah korban untuk dilakukan evakuasi jenazah korban. Namun karena jumlah korban covid di DKI banyak, sehingga korban mendapat antrian proses evakuasi ke 8.

“Jadi bukan dibiarkan, tapi memang lama diproses evakuasi karena tim pemulasaran hanya satu orang. Dijukan untuk diproses ini harus antre menunggu yang lain. Jenazah Covid-19 nya kan memang banyak,” ujarnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru