25.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Jaga Negara Pancasila, MPR: Kelompok Cipayung Jadi Garda Terdepan

Halalbihalal Forum Alumni Kelompok Cipayung di Jakarta
membuahkan kesepakatan, yakni bersama-sama menjaga negara Pancasila. Hadir
sejumlah tokoh nasional dalam acara tersebut.

Wakil
Ketua MPR yang juga Ketua Umum Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional
Indonesia (PA GMNI) Ahmad Basarah menegaskan, pentingnya kehadiran dan keberlanjutan
organisasi Kelompok Cipayung sebagai kawah candradimuka calon-calon pemimpin
bangsa untuk menjadi garda terdepan mengawal negara Pancasila.

“Semangat
menjaga Indonesia dari segala ancaman ideologi transnasional yang dapat merusak
persaudaraan kebangsaan Indonesia adalah keniscayaan dan kebutuhan bangsa saat
ini,” ujar Basarah dalam keterangan tertulis pada JawaPos.com, Minggu (23/6).

Ancaman
ideologi transnasional yang masuk ke Indonesia kerap memanfaatkan kecanggihan
teknologi informasi dan media sosial serta menyasar generasi muda dan mahasiswa.

Baca Juga :  Putusan Sidang Isbat, Hari Raya Iduladha Jatuh Pada 20 Juli 2021

Keberadaan
ormas HMI, PMII, GMNI, PMKRI, dan GMKI di kampus-kampus menjadi penting untuk
menangkal bekerjanya ideologi liberalisme dan ekstremisme agama dengan segala
modus operandinya.

Dalam
acara tersebut, hadir pula pendiri Forum Kelompok Cipayung dan mantan Ketua
Umum PB HMI Akbar Tanjung, Koordinator Presidium Nasional KAHMI Hamdan Zoelva,
tokoh GMNI Theo Sambuaga, Ketua Umum IKA PMII Ahmad Muqoam, Ketua Umum Senior
GMKI Febri Tetelepta, dan Ketua Umum Forkoma PMKRI Leonardo Renyut. Selain itu,
turut hadir para Ketua Umum PB HMI, PMII, GMNI, PMKRI, dan GMKI.

Akbar Tanjung dalam sambutannya menyampaikan kegembiraannya
karena organisasi Kelompok Cipayung terus melahirkan generasi pemimpin-pemimpin
bangsa baik yang menjadi menteri, kepala daerah, guru besar, pengusaha, dan
lain lain.

Baca Juga :  Ini Perbedaan Kasus Pria Pengancam Penggal Jokowi, dan Bocah Penghina

Sedangkan
Hamdan Zoelva dalam sambutannya mengajak aktivis Kelompok Cipayung untuk terus
meningkatkan kapasitas diri agar mampu bersaing dalam era persaingan dunia yang
semakin kompetitif dan kompleks.

Diketahui,
terbentuknya Forum Kelompok Cipayung merupakan kesepakatan para pimpinan
organisasi Kelompok Cipayung untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang berdasarkan Pancasila.

Deklarasi
itu ditandatangani oleh tiap Ketua Umum Kelompok Cipayung pada 22 Juni 1972 di
Cipayung Bogor oleh Akbar Tanjung (Ketua Umum PB HMI), Abduh Padare (Ketua Umum
PB PMII), Suryadi (Ketua Umum DPP GMNI), Kris Sinerkeytimu (Ketua Umum
Presidium PMKRI), dan Binsar Sianipar (Ketua Umum PP GMKI).
(jpc)

Halalbihalal Forum Alumni Kelompok Cipayung di Jakarta
membuahkan kesepakatan, yakni bersama-sama menjaga negara Pancasila. Hadir
sejumlah tokoh nasional dalam acara tersebut.

Wakil
Ketua MPR yang juga Ketua Umum Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional
Indonesia (PA GMNI) Ahmad Basarah menegaskan, pentingnya kehadiran dan keberlanjutan
organisasi Kelompok Cipayung sebagai kawah candradimuka calon-calon pemimpin
bangsa untuk menjadi garda terdepan mengawal negara Pancasila.

“Semangat
menjaga Indonesia dari segala ancaman ideologi transnasional yang dapat merusak
persaudaraan kebangsaan Indonesia adalah keniscayaan dan kebutuhan bangsa saat
ini,” ujar Basarah dalam keterangan tertulis pada JawaPos.com, Minggu (23/6).

Ancaman
ideologi transnasional yang masuk ke Indonesia kerap memanfaatkan kecanggihan
teknologi informasi dan media sosial serta menyasar generasi muda dan mahasiswa.

Baca Juga :  Putusan Sidang Isbat, Hari Raya Iduladha Jatuh Pada 20 Juli 2021

Keberadaan
ormas HMI, PMII, GMNI, PMKRI, dan GMKI di kampus-kampus menjadi penting untuk
menangkal bekerjanya ideologi liberalisme dan ekstremisme agama dengan segala
modus operandinya.

Dalam
acara tersebut, hadir pula pendiri Forum Kelompok Cipayung dan mantan Ketua
Umum PB HMI Akbar Tanjung, Koordinator Presidium Nasional KAHMI Hamdan Zoelva,
tokoh GMNI Theo Sambuaga, Ketua Umum IKA PMII Ahmad Muqoam, Ketua Umum Senior
GMKI Febri Tetelepta, dan Ketua Umum Forkoma PMKRI Leonardo Renyut. Selain itu,
turut hadir para Ketua Umum PB HMI, PMII, GMNI, PMKRI, dan GMKI.

Akbar Tanjung dalam sambutannya menyampaikan kegembiraannya
karena organisasi Kelompok Cipayung terus melahirkan generasi pemimpin-pemimpin
bangsa baik yang menjadi menteri, kepala daerah, guru besar, pengusaha, dan
lain lain.

Baca Juga :  Ini Perbedaan Kasus Pria Pengancam Penggal Jokowi, dan Bocah Penghina

Sedangkan
Hamdan Zoelva dalam sambutannya mengajak aktivis Kelompok Cipayung untuk terus
meningkatkan kapasitas diri agar mampu bersaing dalam era persaingan dunia yang
semakin kompetitif dan kompleks.

Diketahui,
terbentuknya Forum Kelompok Cipayung merupakan kesepakatan para pimpinan
organisasi Kelompok Cipayung untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang berdasarkan Pancasila.

Deklarasi
itu ditandatangani oleh tiap Ketua Umum Kelompok Cipayung pada 22 Juni 1972 di
Cipayung Bogor oleh Akbar Tanjung (Ketua Umum PB HMI), Abduh Padare (Ketua Umum
PB PMII), Suryadi (Ketua Umum DPP GMNI), Kris Sinerkeytimu (Ketua Umum
Presidium PMKRI), dan Binsar Sianipar (Ketua Umum PP GMKI).
(jpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru