25.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Seharusnya, Anak Tetap Diberi Kebebasan Bermain Selama Pandemi

KONDISI
pandemi
Covid-19 sejak Maret 2020 mengharuskan banyak aktivitas harus dilakukan di
rumah, termasuk belajar. Tak sedikit orang tua kewalahan untuk menciptakan
aktivitas bagi anak-anak yang bersifat menghibur namun juga edukatif.

Bahkan, anak-anak akan sengaja dibiarkan
bermain gawai tanpa kontrol waktu dan konten agar anak-anak tidak mengganggu
orang tua saat harus sibuk bekerja dari rumah.

Lukas Kailimang Ed.M, seorang pakar
pendidikan anak mengatakan anak-anak seharusnya tetap diberi kebebasan bermain
selama pandemi. “Bermain memiliki peran penting dalam proses tumbuh kembang dan
pendidikan anak, sedangkan pemahaman budaya kita sering kali memisahkan antara
bermain dan belajar,” katanya.

Menurut Lukas, belajar seharusnya dibuat
dengan cara yang menyenangkan dan menjadi satu kesatuan.Osmo, sebuah gawai yang
dibuat oleh mantan insinyur Google yakni Pramod Sharma dan Jerome Scholler bisa
menjadi ide permainan edukasi bagi anak-anak.

Baca Juga :  Instruksi Mendagri: Pilkades Serentak Ditunda

“Osmo memberikan solusi yang inovatif bagi
anak-anak dengan memadukan learning dan play secara interaktif dan positif.
Sangat disayangkan bahwa di era digital ini, banyak media maupun alat permainan
yang digunakan anak-anak hanya bersifat pasif dan menghibur, maka tidak
mengherankan jika malah kebiasaan buruk atau gadget dependency/addiction-lah
yang muncul,” kata Lukas.

Osmo diperuntukkan bagi anak-anak usia 3-12
tahun, yang mengintegrasikan teknologi artificial intelligence (AI) dengan
perangkat permainan fisik untuk dimainkan menggunakan tangan.

Dian Asa Sinaga, representatif dan eksklusif
distributor resmi Osmo di Indonesia, mengatakan dengan Osmo, anak-anak
mendapatkan stimulasi otak yang aktif, sekaligus mengasah otak kanan mereka
untuk membangun critical thinking dan problem-solving skills.

Baca Juga :  Jelang Libur Nataru, Kemendag Pastikan Ketersediaan Pasokan Kedelai Nasional

“Osmo membantu anak-anak untuk belajar
membaca, mengenal suara (phonics), matematika, komunikasi, kewiraswastaan,
kreativitas, koordinasi motorik antara mata dan tangan, serta berbagai aspek
edukasi lainnya. Anak-anak akan belajar berpikir kreatif untuk menemukan solusi
dalam sebuah permainan,” pungkas Dian.

KONDISI
pandemi
Covid-19 sejak Maret 2020 mengharuskan banyak aktivitas harus dilakukan di
rumah, termasuk belajar. Tak sedikit orang tua kewalahan untuk menciptakan
aktivitas bagi anak-anak yang bersifat menghibur namun juga edukatif.

Bahkan, anak-anak akan sengaja dibiarkan
bermain gawai tanpa kontrol waktu dan konten agar anak-anak tidak mengganggu
orang tua saat harus sibuk bekerja dari rumah.

Lukas Kailimang Ed.M, seorang pakar
pendidikan anak mengatakan anak-anak seharusnya tetap diberi kebebasan bermain
selama pandemi. “Bermain memiliki peran penting dalam proses tumbuh kembang dan
pendidikan anak, sedangkan pemahaman budaya kita sering kali memisahkan antara
bermain dan belajar,” katanya.

Menurut Lukas, belajar seharusnya dibuat
dengan cara yang menyenangkan dan menjadi satu kesatuan.Osmo, sebuah gawai yang
dibuat oleh mantan insinyur Google yakni Pramod Sharma dan Jerome Scholler bisa
menjadi ide permainan edukasi bagi anak-anak.

Baca Juga :  Instruksi Mendagri: Pilkades Serentak Ditunda

“Osmo memberikan solusi yang inovatif bagi
anak-anak dengan memadukan learning dan play secara interaktif dan positif.
Sangat disayangkan bahwa di era digital ini, banyak media maupun alat permainan
yang digunakan anak-anak hanya bersifat pasif dan menghibur, maka tidak
mengherankan jika malah kebiasaan buruk atau gadget dependency/addiction-lah
yang muncul,” kata Lukas.

Osmo diperuntukkan bagi anak-anak usia 3-12
tahun, yang mengintegrasikan teknologi artificial intelligence (AI) dengan
perangkat permainan fisik untuk dimainkan menggunakan tangan.

Dian Asa Sinaga, representatif dan eksklusif
distributor resmi Osmo di Indonesia, mengatakan dengan Osmo, anak-anak
mendapatkan stimulasi otak yang aktif, sekaligus mengasah otak kanan mereka
untuk membangun critical thinking dan problem-solving skills.

Baca Juga :  Jelang Libur Nataru, Kemendag Pastikan Ketersediaan Pasokan Kedelai Nasional

“Osmo membantu anak-anak untuk belajar
membaca, mengenal suara (phonics), matematika, komunikasi, kewiraswastaan,
kreativitas, koordinasi motorik antara mata dan tangan, serta berbagai aspek
edukasi lainnya. Anak-anak akan belajar berpikir kreatif untuk menemukan solusi
dalam sebuah permainan,” pungkas Dian.

Terpopuler

Artikel Terbaru