26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Hari Kemerdekaan, IDI Kenakan Pita Hitam Sebulan Penuh

PROKALTENG.CO-Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyerukan kepada seluruh anggotanya untuk memakai pita hitam selama satu bulan penuh terhitung mulai 17 Agustus 2021.

Ketua Umum IDI, Dr Daeng M. Faqih mengatakan Ikatan Dokter Indonesia membuat seruan itu sebagai bentuk prihatin atas situasi pandemi Covid-19.

Seluruh dokter anggota IDI mengenakan pita hitam di bagian dada kiri atau di lengan kiri terhitung sejak 17 Agustus 2021 selama satu bulan penuh.

Selain itu, memakai pita hitam selama satu bulan penuh tersebut juga sebagai wujud ikut berduka atas meninggalnya rekan sejawat dokter dan tenaga kesehatan lain yang meninggal setelah terinfeksi virus corona tersebut.

“Pandemi Covid-19 ini juga berdampak pada masalah ekonomi yang sangat berat. Dirasakan oleh masyarakat yang kehilangan mata pencaharian, sumber kehidupan, dan masalah sosial lainnya,” kata Dr Daeng M. Faqih dilansir dari Antara, Senin, 16 Agustus 2021.

Baca Juga :  Jenazah Ani Yudhoyono Tiba Malam Ini, Disambut Ratusan Prajurit TNI

Kepada seluruh IDI cabang dan di wilayah untuk menyampaikan seruan keprihatinan dan bersama-sama organisasi profesi kesehatan lainnya dan asosiasi fasilitas kesehatan di daerah masing-masing.

Serta terus-menerus melakukan konsolidasi internal organisasi dengan pemerintah dan seluruh stakeholder daerah masing-masing untuk bahu-membahu melakukan upaya maksimal penanganan Covid-19.

Dari data Lapor Covid-19 mencatat, sebanyak 1.459 tenaga kesehatan di Indonesia meninggal dunia akibat virus corona Covid-19 selama pandemi hingga 21 Juli 2021.

Mayoritas tenaga kesehatan yang meninggal tersebut adalah dokter, dengan jumlah sebanyak 545 orang.

“PB IDI meminta kepada seluruh dokter anggota IDI dan seluruh jajaran pengurus IDI di seluruh Indonesia untuk menyampaikan rasa keprihatinan,” katanya.

Daeng juga mengimbau kepada seluruh anggota di daerah untuk terus melakukan konsolidasi internal organisasi dan koordinasi dengan pemerintah maupun pihak terkait di daerah untuk bahu-membahu melakukan upaya maksimal penangana Covid-19.

Baca Juga :  Pesan Tegas Jenderal Gatot Nurmantyo: Lanjutkan Perjuangan Saudaraku!

Dikonfirmasi secara terpisah, Ketua Tim Mitigasi PB IDI Adib Khumaidi mengatakan seruan tersebut menjadi bagian keprihatinan profesi terhadap angka kematian tenaga kesehatan yang tinggi.

“Sampai Agustus 2021 ada 1.700 tenaga kesehatan meninggal dalam musim pandemi ini. Sebanyak 640 di antaranya dokter yang meninggal,” katanya.

Selain itu, seruan itu juga merupakan visualisasi dari keprihatinan angka kematian akibat Covid-19 di tengah masyarakat.

“Seruan ini untuk menyadarkan seluruh pihak bahwa kita harus menyelesaikan masalah pandemi ini secara bersama-sama,” katanya.

Adib juga berpesan kepada pemerintah agar seluruh program kerja penanganan Covid-19 yang sudah berjalan baik dapat terus dipertahankan.

“Fase penurunan angka kasus saat ini kita manfaatkan untuk perbaikan pelayanan sistem kesehatan,” katanya.

PROKALTENG.CO-Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyerukan kepada seluruh anggotanya untuk memakai pita hitam selama satu bulan penuh terhitung mulai 17 Agustus 2021.

Ketua Umum IDI, Dr Daeng M. Faqih mengatakan Ikatan Dokter Indonesia membuat seruan itu sebagai bentuk prihatin atas situasi pandemi Covid-19.

Seluruh dokter anggota IDI mengenakan pita hitam di bagian dada kiri atau di lengan kiri terhitung sejak 17 Agustus 2021 selama satu bulan penuh.

Selain itu, memakai pita hitam selama satu bulan penuh tersebut juga sebagai wujud ikut berduka atas meninggalnya rekan sejawat dokter dan tenaga kesehatan lain yang meninggal setelah terinfeksi virus corona tersebut.

“Pandemi Covid-19 ini juga berdampak pada masalah ekonomi yang sangat berat. Dirasakan oleh masyarakat yang kehilangan mata pencaharian, sumber kehidupan, dan masalah sosial lainnya,” kata Dr Daeng M. Faqih dilansir dari Antara, Senin, 16 Agustus 2021.

Baca Juga :  Jenazah Ani Yudhoyono Tiba Malam Ini, Disambut Ratusan Prajurit TNI

Kepada seluruh IDI cabang dan di wilayah untuk menyampaikan seruan keprihatinan dan bersama-sama organisasi profesi kesehatan lainnya dan asosiasi fasilitas kesehatan di daerah masing-masing.

Serta terus-menerus melakukan konsolidasi internal organisasi dengan pemerintah dan seluruh stakeholder daerah masing-masing untuk bahu-membahu melakukan upaya maksimal penanganan Covid-19.

Dari data Lapor Covid-19 mencatat, sebanyak 1.459 tenaga kesehatan di Indonesia meninggal dunia akibat virus corona Covid-19 selama pandemi hingga 21 Juli 2021.

Mayoritas tenaga kesehatan yang meninggal tersebut adalah dokter, dengan jumlah sebanyak 545 orang.

“PB IDI meminta kepada seluruh dokter anggota IDI dan seluruh jajaran pengurus IDI di seluruh Indonesia untuk menyampaikan rasa keprihatinan,” katanya.

Daeng juga mengimbau kepada seluruh anggota di daerah untuk terus melakukan konsolidasi internal organisasi dan koordinasi dengan pemerintah maupun pihak terkait di daerah untuk bahu-membahu melakukan upaya maksimal penangana Covid-19.

Baca Juga :  Pesan Tegas Jenderal Gatot Nurmantyo: Lanjutkan Perjuangan Saudaraku!

Dikonfirmasi secara terpisah, Ketua Tim Mitigasi PB IDI Adib Khumaidi mengatakan seruan tersebut menjadi bagian keprihatinan profesi terhadap angka kematian tenaga kesehatan yang tinggi.

“Sampai Agustus 2021 ada 1.700 tenaga kesehatan meninggal dalam musim pandemi ini. Sebanyak 640 di antaranya dokter yang meninggal,” katanya.

Selain itu, seruan itu juga merupakan visualisasi dari keprihatinan angka kematian akibat Covid-19 di tengah masyarakat.

“Seruan ini untuk menyadarkan seluruh pihak bahwa kita harus menyelesaikan masalah pandemi ini secara bersama-sama,” katanya.

Adib juga berpesan kepada pemerintah agar seluruh program kerja penanganan Covid-19 yang sudah berjalan baik dapat terus dipertahankan.

“Fase penurunan angka kasus saat ini kita manfaatkan untuk perbaikan pelayanan sistem kesehatan,” katanya.

Terpopuler

Artikel Terbaru