27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Covid-19 Varian Delta Tersebar di Bangkalan

PROKALTENG.CO-Ketua Rumpun Kuratif Satgas Penanganan Covid-19 Jatim Joni Wahyuhadi menyatakan, Institute of Tropical Disease Universitas Airlangga (ITD Unair) Surabaya telah mengambil sampel penderita Covid-19 yang terjaring melalui penyekatan di akses Jembatan Suramadu. Dari pengujian itu, diketahui ada tiga orang yang terpapar varian baru Covid-19 dari India. Dua orang dari Bangkalan dan satu dari Bojonegoro. ”Yang orang Bojonegoro sempat berkunjung ke Madura,” ungkap Joni kemarin.

Temuan tersebut sudah dilaporkan ke pemerintah pusat. Menurut Joni, lonjakan kasus yang terjadi di Bangkalan juga merupakan akibat adanya varian baru itu. ”Penularannya lebih besar dibandingkan varian Wuhan (Covid-19),” terangnya. Saat ini yang sedang dilakukan pemerintah ialah mengidentifikasi orang-orang yang pernah kontak langsung dengan tiga orang yang terpapar varian baru tersebut.

Penanggung Jawab Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara mengutarakan, hingga pukul 11.00 kemarin, pasien positif Covid-19 yang dirawat di RSLI berjumlah 369 orang. Perinciannya, 64 pekerja migran Indonesia (PMI), 210 orang dari klaster Madura, 12 santri, dan 83 pasien umum. Sementara daya tampung RSLI 410 tempat tidur. ”Masih ada space 41 (tempat tidur, Red),” sebutnya.

Baca Juga :  Dampak Gempa 6,9 SR, 7 Unit Rumah Teridentifikasi Rusak Berat

Saat ini pihaknya terus mengupayakan penambahan enam dokter dan 12 perawat dari TNI. Pemenuhan itu saat ini sudah dikoordinasikan dengan Dinkes Jatim. Menurut Dewa, tiga orang yang terpapar Delta/1617.2 terjaring di penyekatan akses Suramadu pada saat yang berbeda, yakni Minggu (6/6) dan Sabtu (12/6). Gejala yang dialami, ada batuk berdahak tanpa komorbid dan demam.

Dewa menegaskan, lonjakan kasus Covid-19 tidak hanya terjadi di Bangkalan, tetapi juga di Cilacap, Kudus, Lamongan, dan Ponorogo. Untuk memutus persebaran Covid-19 klaster Madura, diperlukan pembatasan mobilitas masyarakat. Salah satunya bisa ditempuh melalui lokalisasi. ”Misalnya menutup Jembatan Suramadu dan Pelabuhan Perak,” sambungnya.

Di sisi lain, Direktur RSUD Syamrabu Bangkalan Nunuk Kristiani menyampaikan, pihaknya akan kembali menambah daya tampung pasien Covid-19. Namun, hingga kemarin belum ditentukan berapa jumlah tempat tidur (TT) yang akan disediakan. ”Kami masih lihat kapasitas ruangannya,” ujar dia kepada Jawa Pos Radar Madura.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD kemarin berkunjung ke Bangkalan dengan didampingi Forkopimda Jawa Timur. Setiba di lokasi, Mahfud bersama rombongan disambut tokoh ulama dan masyarakat setempat.

Mahfud menyatakan, wajib hukumnya menghindari Covid-19. Sebab, Covid-19 bisa mengganggu kehidupan sosial, politik, dan ekonomi. Karena itu, Mahfud meminta para tokoh dan ulama Madura mendorong masyarakat menerapkan protokol kesehatan. ”Mari bersama sepakat untuk keadaan yang terus membaik,” katanya.

Baca Juga :  Jokowi Menabung Rindu untuk Cucu

Saat ini BOR ICU Covid-19 di Bangkalan hanya 38 persen. Sebelumnya, BOR ICU Covid-19 mencapai angka 63 persen. Lalu, BOR isolasi Covid-19 berkurang dari 90 persen menjadi 82 persen. Angka itu berdasar data per 13 Juni lalu. Jumlah pasien sembuh mencapai 1.540 orang. Angka tersebut setara dengan 68,63 persen total kumulatif kasus positif yang mencapai 2.244 kasus.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menuturkan, tren penurunan tersebut merupakan hasil positif. ”Tapi, saya meminta semua pihak tidak lengah,” ujarnya.

Saat ini pemprov bersama TNI dan Polri melakukan tracing massal di daerah. Di Bangkalan, tracing massal dilakukan di kawasan zona merah untuk menelisik kasus positif yang diduga varian baru virus.

Hingga kini, lebih dari 31 ribu orang menjalani swab antigen. Hasilnya, 668 orang dinyatakan positif. Mereka lantas menjalani swab PCR dan hasilnya 362 orang positif Covid-19. Mereka langsung dirawat intensif.

PROKALTENG.CO-Ketua Rumpun Kuratif Satgas Penanganan Covid-19 Jatim Joni Wahyuhadi menyatakan, Institute of Tropical Disease Universitas Airlangga (ITD Unair) Surabaya telah mengambil sampel penderita Covid-19 yang terjaring melalui penyekatan di akses Jembatan Suramadu. Dari pengujian itu, diketahui ada tiga orang yang terpapar varian baru Covid-19 dari India. Dua orang dari Bangkalan dan satu dari Bojonegoro. ”Yang orang Bojonegoro sempat berkunjung ke Madura,” ungkap Joni kemarin.

Temuan tersebut sudah dilaporkan ke pemerintah pusat. Menurut Joni, lonjakan kasus yang terjadi di Bangkalan juga merupakan akibat adanya varian baru itu. ”Penularannya lebih besar dibandingkan varian Wuhan (Covid-19),” terangnya. Saat ini yang sedang dilakukan pemerintah ialah mengidentifikasi orang-orang yang pernah kontak langsung dengan tiga orang yang terpapar varian baru tersebut.

Penanggung Jawab Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara mengutarakan, hingga pukul 11.00 kemarin, pasien positif Covid-19 yang dirawat di RSLI berjumlah 369 orang. Perinciannya, 64 pekerja migran Indonesia (PMI), 210 orang dari klaster Madura, 12 santri, dan 83 pasien umum. Sementara daya tampung RSLI 410 tempat tidur. ”Masih ada space 41 (tempat tidur, Red),” sebutnya.

Baca Juga :  Dampak Gempa 6,9 SR, 7 Unit Rumah Teridentifikasi Rusak Berat

Saat ini pihaknya terus mengupayakan penambahan enam dokter dan 12 perawat dari TNI. Pemenuhan itu saat ini sudah dikoordinasikan dengan Dinkes Jatim. Menurut Dewa, tiga orang yang terpapar Delta/1617.2 terjaring di penyekatan akses Suramadu pada saat yang berbeda, yakni Minggu (6/6) dan Sabtu (12/6). Gejala yang dialami, ada batuk berdahak tanpa komorbid dan demam.

Dewa menegaskan, lonjakan kasus Covid-19 tidak hanya terjadi di Bangkalan, tetapi juga di Cilacap, Kudus, Lamongan, dan Ponorogo. Untuk memutus persebaran Covid-19 klaster Madura, diperlukan pembatasan mobilitas masyarakat. Salah satunya bisa ditempuh melalui lokalisasi. ”Misalnya menutup Jembatan Suramadu dan Pelabuhan Perak,” sambungnya.

Di sisi lain, Direktur RSUD Syamrabu Bangkalan Nunuk Kristiani menyampaikan, pihaknya akan kembali menambah daya tampung pasien Covid-19. Namun, hingga kemarin belum ditentukan berapa jumlah tempat tidur (TT) yang akan disediakan. ”Kami masih lihat kapasitas ruangannya,” ujar dia kepada Jawa Pos Radar Madura.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD kemarin berkunjung ke Bangkalan dengan didampingi Forkopimda Jawa Timur. Setiba di lokasi, Mahfud bersama rombongan disambut tokoh ulama dan masyarakat setempat.

Mahfud menyatakan, wajib hukumnya menghindari Covid-19. Sebab, Covid-19 bisa mengganggu kehidupan sosial, politik, dan ekonomi. Karena itu, Mahfud meminta para tokoh dan ulama Madura mendorong masyarakat menerapkan protokol kesehatan. ”Mari bersama sepakat untuk keadaan yang terus membaik,” katanya.

Baca Juga :  Jokowi Menabung Rindu untuk Cucu

Saat ini BOR ICU Covid-19 di Bangkalan hanya 38 persen. Sebelumnya, BOR ICU Covid-19 mencapai angka 63 persen. Lalu, BOR isolasi Covid-19 berkurang dari 90 persen menjadi 82 persen. Angka itu berdasar data per 13 Juni lalu. Jumlah pasien sembuh mencapai 1.540 orang. Angka tersebut setara dengan 68,63 persen total kumulatif kasus positif yang mencapai 2.244 kasus.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menuturkan, tren penurunan tersebut merupakan hasil positif. ”Tapi, saya meminta semua pihak tidak lengah,” ujarnya.

Saat ini pemprov bersama TNI dan Polri melakukan tracing massal di daerah. Di Bangkalan, tracing massal dilakukan di kawasan zona merah untuk menelisik kasus positif yang diduga varian baru virus.

Hingga kini, lebih dari 31 ribu orang menjalani swab antigen. Hasilnya, 668 orang dinyatakan positif. Mereka lantas menjalani swab PCR dan hasilnya 362 orang positif Covid-19. Mereka langsung dirawat intensif.

Terpopuler

Artikel Terbaru