30.8 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Kakorlantas Bantah Izinkan Mudik Sebelum 6 Mei

PROKALTENG.CO – Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen
Pol Istiono membantah telah mengizinkan masyarakat mudik sebelum tanggal 6 Mei
2021.

Istiono menegaskan pihaknya
justru tidak merekomendasikan hal itu, karena ada aturan karantina di setiap
daerah.

“Pada hakekatnya, sebelum
tanggal 6 Mei, tidak direkomendasikan untuk mudik mendahului,” kata
Istiono dalam keterangannya, Jumat (16/4).

Seperti diketahui Surat Edaran
(SE) Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri 1442
Hijriah/2021 dan Upaya Pengendalian Penyebaran Covid-19 selama Bulan Suci
Ramadhan mengatur soal fungsi penanganan, yang mewajibkan pendatang melaksanakan
karantina selama 5×24 jam kecuali untuk tujuan bekerja, perjalanan dinas,
kunjungan keluarga sakit, kunjungan duka keluarga meninggal dunia, ibu hamil
yang didampingi 2 anggota keluarga untuk kepentingan bersalin.

“Jadi tidak
direkomendasikan. Karena wilayah tujuan mudik menyiapkan karantina selama 5
hari sesuai SE Nomor13 Tahun 2021 dari Satgas Covid-19,” kata Istiono.

Baca Juga :  Bubarkan Kegiatan KAMI di Surabaya, Kapolrestabe: Motivasinya Apa Itu

Korlantas menyiapkan 333 titik penyekatan
di sejumlah jalur seperti jalan tol, jalur arteri, jalan utama, hingga jalan
tikus. Penyekatan dimulai dari tanggal 6 -17 Mei 2021. Demi menekan laju
penyebaran Covid.

“Kami sekat itu, yang
berbahaya ini kan berkumpul bersama-sama, kerumunan bersama-sama. Ini akan
meningkatkan penyebaran Covid-19. Ini harus diantisipasi bersama,” tegas
Istiono.

Sebelumnya, Istiono mengatakan,
sebelum 6 Mei 2021 masyarakat tidak
dilarang bepergian
. Termasuk jika ada yang hendak pulang ke kampung tidak
akan dihalang-halangi petugas.

“Bagaimana adanya mudik awal,
sebelum tanggal 6 Mei ya silakan saja. Kita perlancar,” kata Istiono kepada
wartawan, Kamis (15/4).

Penyekatan baru akan dilakukan
oleh petugas mulai 6 Mei 2021. Mulai saat itu, seluruh kendaraan yang hendak
mudik akan langsung diminta kembali ke tempat asal.

“Setelah tanggal 6 Mei mudik
nggak boleh. kita sekat itu, yang berbahaya ini kan berkumpul bersama-sama,
kerumunan bersama-sama. Ini akan meningkatkan penyebaran Covid-19, ini harus
kita antisipasi,” jelasnya.

Baca Juga :  Giliran Kepala BNPT Bantah Menteri Agama: Jangan Menjudge Manusia dari

Pernyataan Irjen Istiono yang
akan memperlancar masyarakat yang akan mudin sebelum tanggal 6 Mei 2021
dikritik keras Wakil Ketua Komisi V DPR Syarief Abdullah Alkadrie. Menurut
Syarief, bahasa Istiono tidak tepat, sehingga bisa mendorong masyarakat
berbondong-bondong mudik.

Syarief sebenarnya juga
memprediksi akan banyak masyarakat yang mudik sebelum 6 Mei. Sebab, pemerintah
sudah membuat larangan sepanjang 6-17 Mei, masyarakat tidak mudik. Angkutan
umum ke luar kota di tanggal itu juga ditutup.

“Tentu masyarakat akan mengambil
pulang, mudik itu, di antara paling lama tanggal 5 (Mei). Kan yang dilarang
tanggal 6 sampai tanggal 17 (Mei). Sebenarnya tanggal 6-17 (Mei) itu tidak ada
sama sekali dibuka untuk ke luar daerah,” kata Syarief, kepada wartawan,
Kamis (15/4).

PROKALTENG.CO – Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen
Pol Istiono membantah telah mengizinkan masyarakat mudik sebelum tanggal 6 Mei
2021.

Istiono menegaskan pihaknya
justru tidak merekomendasikan hal itu, karena ada aturan karantina di setiap
daerah.

“Pada hakekatnya, sebelum
tanggal 6 Mei, tidak direkomendasikan untuk mudik mendahului,” kata
Istiono dalam keterangannya, Jumat (16/4).

Seperti diketahui Surat Edaran
(SE) Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri 1442
Hijriah/2021 dan Upaya Pengendalian Penyebaran Covid-19 selama Bulan Suci
Ramadhan mengatur soal fungsi penanganan, yang mewajibkan pendatang melaksanakan
karantina selama 5×24 jam kecuali untuk tujuan bekerja, perjalanan dinas,
kunjungan keluarga sakit, kunjungan duka keluarga meninggal dunia, ibu hamil
yang didampingi 2 anggota keluarga untuk kepentingan bersalin.

“Jadi tidak
direkomendasikan. Karena wilayah tujuan mudik menyiapkan karantina selama 5
hari sesuai SE Nomor13 Tahun 2021 dari Satgas Covid-19,” kata Istiono.

Baca Juga :  Bubarkan Kegiatan KAMI di Surabaya, Kapolrestabe: Motivasinya Apa Itu

Korlantas menyiapkan 333 titik penyekatan
di sejumlah jalur seperti jalan tol, jalur arteri, jalan utama, hingga jalan
tikus. Penyekatan dimulai dari tanggal 6 -17 Mei 2021. Demi menekan laju
penyebaran Covid.

“Kami sekat itu, yang
berbahaya ini kan berkumpul bersama-sama, kerumunan bersama-sama. Ini akan
meningkatkan penyebaran Covid-19. Ini harus diantisipasi bersama,” tegas
Istiono.

Sebelumnya, Istiono mengatakan,
sebelum 6 Mei 2021 masyarakat tidak
dilarang bepergian
. Termasuk jika ada yang hendak pulang ke kampung tidak
akan dihalang-halangi petugas.

“Bagaimana adanya mudik awal,
sebelum tanggal 6 Mei ya silakan saja. Kita perlancar,” kata Istiono kepada
wartawan, Kamis (15/4).

Penyekatan baru akan dilakukan
oleh petugas mulai 6 Mei 2021. Mulai saat itu, seluruh kendaraan yang hendak
mudik akan langsung diminta kembali ke tempat asal.

“Setelah tanggal 6 Mei mudik
nggak boleh. kita sekat itu, yang berbahaya ini kan berkumpul bersama-sama,
kerumunan bersama-sama. Ini akan meningkatkan penyebaran Covid-19, ini harus
kita antisipasi,” jelasnya.

Baca Juga :  Giliran Kepala BNPT Bantah Menteri Agama: Jangan Menjudge Manusia dari

Pernyataan Irjen Istiono yang
akan memperlancar masyarakat yang akan mudin sebelum tanggal 6 Mei 2021
dikritik keras Wakil Ketua Komisi V DPR Syarief Abdullah Alkadrie. Menurut
Syarief, bahasa Istiono tidak tepat, sehingga bisa mendorong masyarakat
berbondong-bondong mudik.

Syarief sebenarnya juga
memprediksi akan banyak masyarakat yang mudik sebelum 6 Mei. Sebab, pemerintah
sudah membuat larangan sepanjang 6-17 Mei, masyarakat tidak mudik. Angkutan
umum ke luar kota di tanggal itu juga ditutup.

“Tentu masyarakat akan mengambil
pulang, mudik itu, di antara paling lama tanggal 5 (Mei). Kan yang dilarang
tanggal 6 sampai tanggal 17 (Mei). Sebenarnya tanggal 6-17 (Mei) itu tidak ada
sama sekali dibuka untuk ke luar daerah,” kata Syarief, kepada wartawan,
Kamis (15/4).

Terpopuler

Artikel Terbaru