27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Cuaca Buruk, Pesawat Sempat Tak Berani Turun di Syamsudin Noor, Ada ya

PROKALTENG.CO-Hujan deras yang
terjadi di Kota Banjarbaru (13/1)
kemarin mengganggu
aktivitas di Bandara Internasional Syamsudin Noor. Tercatat, ada tiga jadwal
keberangkatan yang ditunda dan satu kedatangan harus dialihkan ke bandara lain
karena cuaca buruk.

Stakeholder Relation Bandara
Internasional Syamsudin Noor, Ahmad Zulfian Noor mengatakan, tiga penerbangan
yang sempat ditunda atau delay ialah Wings Air tujuan Kotabaru, Batik Air
tujuan Jakarta dan Lion Air tujuan Semarang.

“Ketiga penerbangan ini
delay karena penerbangan di bandara asal ditunda akibat cuaca buruk di Kalsel.
Tapi, setelah cuaca membaik semua bisa diberangkatkan,” katanya kepada
Radar Banjarmasin, kemarin.

Lanjutnya,
sementara pesawat yang dialihkan ke Balikpapan ialah penerbangan Lion Air dari
Jakarta. Pesawat memilih divert lantaran cuaca di sekitar Bandara Internasional
Syamsudin Noor dianggap tidak aman untuk landing.

Saat dikonfirmasi, Area Manager
Lion Air Banjarmasin Agung Purnama membenarkan hal itu. Dia menyampaikan,
sebelum memilih divert pesawat sebelumnya holding atau berputar-putar di langit
Kalsel.

Baca Juga :  Luhut: Januari 2022, Kita Sudah Masuk Endemi Covid-19 Asal...

“Holding maksudnya menunggu cuaca aman untuk landing.
Ternyata tidak aman juga. Jadi pilot memilih untuk divert ke Balikpapan,”
bebernya.

Namun
setelah cuaca membaik, Agung menyampaikan, penumpang diberangkatkan lagi dari
Balikpapan ke Banjarmasin. “Pesawat sekarang sudah tiba di Bandara
Internasional Syamsudin Noor,” paparnya.

Sementara itu, ihwal cuaca
buruk kemarin, Prakirawan Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasin,
Adhitya Prakoso menjelaskan, berdasarkan prakiraan musim yang dikeluarkan
Stasiun Klimatologi Banjarbaru secara umum pada Januari 2021 merupakan puncak
musim hujan. “Sehingga, wajar jika terjadi hujan dengan intensitas sedang
hingga lebat,” jelasnya.

Selain karena puncak musim
hujan, dia menuturkan, cuaca ekstrem di Kalsel juga dipengaruhi oleh dinamika
atmosfer. Dalam tiga hari terakhir kelembapan udara lapisan atas sekitar Kalsel
cukup tinggi.

Baca Juga :  Korban Jiwa Gempa Sulbar Bertambah, 34 Meninggal

“Kondisi ini didukung
dengan suhu muka laut di sekitar Laut Jawa (selatan pulau Kalimantan) yang
cukup hangat, sehingga berpotensi terjadi penguapan maksimal yang dapat
menumbuhkan banyak awan penyebab hujan,” tuturnya.

Di samping itu, Adhitya menyampaikan, terdapat daerah
konvergensi atau pertemuan angin di atas wilayah Kalimantan bagian Selatan yang
berpotensi memupuk massa udara basah berasal dari Laut Jawa. “Ini semakin
menambah peluang hujan di wilayah Kalsel,” ucapnya.

Berdasarkan data mereka, dalam dua atau tiga hari ke depan
kondisi ini masih berpotensi terjadi. Sehingga, masyarakat dan pihak terkait
diimbau agar mewaspadai dampak dari hujan lebat. Seperti banjir, tanah longsor,
pohon tumbang, sambaran petir dan sebagainya.

“Terutama di wilayah Kalsel bagian Barat. Seperti Kota Banjarmasin,
Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Tapin, Barito Kuala, Hulu Sungai Selatan dan
Tanah Laut,” pungkasnya. 

PROKALTENG.CO-Hujan deras yang
terjadi di Kota Banjarbaru (13/1)
kemarin mengganggu
aktivitas di Bandara Internasional Syamsudin Noor. Tercatat, ada tiga jadwal
keberangkatan yang ditunda dan satu kedatangan harus dialihkan ke bandara lain
karena cuaca buruk.

Stakeholder Relation Bandara
Internasional Syamsudin Noor, Ahmad Zulfian Noor mengatakan, tiga penerbangan
yang sempat ditunda atau delay ialah Wings Air tujuan Kotabaru, Batik Air
tujuan Jakarta dan Lion Air tujuan Semarang.

“Ketiga penerbangan ini
delay karena penerbangan di bandara asal ditunda akibat cuaca buruk di Kalsel.
Tapi, setelah cuaca membaik semua bisa diberangkatkan,” katanya kepada
Radar Banjarmasin, kemarin.

Lanjutnya,
sementara pesawat yang dialihkan ke Balikpapan ialah penerbangan Lion Air dari
Jakarta. Pesawat memilih divert lantaran cuaca di sekitar Bandara Internasional
Syamsudin Noor dianggap tidak aman untuk landing.

Saat dikonfirmasi, Area Manager
Lion Air Banjarmasin Agung Purnama membenarkan hal itu. Dia menyampaikan,
sebelum memilih divert pesawat sebelumnya holding atau berputar-putar di langit
Kalsel.

Baca Juga :  Luhut: Januari 2022, Kita Sudah Masuk Endemi Covid-19 Asal...

“Holding maksudnya menunggu cuaca aman untuk landing.
Ternyata tidak aman juga. Jadi pilot memilih untuk divert ke Balikpapan,”
bebernya.

Namun
setelah cuaca membaik, Agung menyampaikan, penumpang diberangkatkan lagi dari
Balikpapan ke Banjarmasin. “Pesawat sekarang sudah tiba di Bandara
Internasional Syamsudin Noor,” paparnya.

Sementara itu, ihwal cuaca
buruk kemarin, Prakirawan Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasin,
Adhitya Prakoso menjelaskan, berdasarkan prakiraan musim yang dikeluarkan
Stasiun Klimatologi Banjarbaru secara umum pada Januari 2021 merupakan puncak
musim hujan. “Sehingga, wajar jika terjadi hujan dengan intensitas sedang
hingga lebat,” jelasnya.

Selain karena puncak musim
hujan, dia menuturkan, cuaca ekstrem di Kalsel juga dipengaruhi oleh dinamika
atmosfer. Dalam tiga hari terakhir kelembapan udara lapisan atas sekitar Kalsel
cukup tinggi.

Baca Juga :  Korban Jiwa Gempa Sulbar Bertambah, 34 Meninggal

“Kondisi ini didukung
dengan suhu muka laut di sekitar Laut Jawa (selatan pulau Kalimantan) yang
cukup hangat, sehingga berpotensi terjadi penguapan maksimal yang dapat
menumbuhkan banyak awan penyebab hujan,” tuturnya.

Di samping itu, Adhitya menyampaikan, terdapat daerah
konvergensi atau pertemuan angin di atas wilayah Kalimantan bagian Selatan yang
berpotensi memupuk massa udara basah berasal dari Laut Jawa. “Ini semakin
menambah peluang hujan di wilayah Kalsel,” ucapnya.

Berdasarkan data mereka, dalam dua atau tiga hari ke depan
kondisi ini masih berpotensi terjadi. Sehingga, masyarakat dan pihak terkait
diimbau agar mewaspadai dampak dari hujan lebat. Seperti banjir, tanah longsor,
pohon tumbang, sambaran petir dan sebagainya.

“Terutama di wilayah Kalsel bagian Barat. Seperti Kota Banjarmasin,
Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Tapin, Barito Kuala, Hulu Sungai Selatan dan
Tanah Laut,” pungkasnya. 

Terpopuler

Artikel Terbaru