25.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Harus Ada Buku Panduan Saat Sekolah Dibuka Lagi

JAKARTA – Saat virus corona masuk ke Indonesia, berbagai upaya dilakukan demi memutus penyebaran COVID-19. Salah satunya adalah dengan menerapkan belajar di rumah, melalui daring. Hal tersebut telah berlangsung hampir selama sembilan bulan.

Pada November 2020, pemerintah mengumumkan bahwa kegiatan belajar mengajar secara tatap muka akan dimulai pada Januari 2021. Kebijakan itu diputuskan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Agama Fachrul Razi, dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Prof Dr Arief Rachman selaku Praktisi Pendidikan sekaligus Pendiri dan Pembina Sekolah Menengah Garuda Cendekia, menyarankan beberapa hal yang perlu dipersiapkan saat sekolah dibuka kembali.

“Saya menyarankan supaya tanggal mulai pembelajarannya itu jelas diketahui oleh semua instansi. Apakah itu oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau oleh Dinas Pendidikan di tempat masing-masing,” ucap Arief dalam live Instagram Katadata bertema Sekolah Dibuka Lagi Apa yang Harus Dipersiapkan, Jumat (11/12).

Baca Juga :  MPR Minta Kepala Daerah Waspadai Potensi Masalah Sosial Akibat PSBB

Arief juga mengatakan, guru-guru harus sudah menyiapkan metode belajar dan tempat duduk yang jaraknya bisa mengendalikan penyebaran COVID-19. Selain itu, ada beberapa hal yang harus disiapkan oleh sekolah, demi mencegah penyebaran virus corona.

“Menyediakan sarana cuci tangan, menyediakan hand sanitizer, memasang poster yang gede tentang pencegahan COVID-19, mewajibkan warga sekolah pakai masker, lalu disemprot dulu secara berkala, menjaga jarak, ingat pesan ibu, melakukan pengaturan lalu lintas masuk ke sekolah dan jalan kaki ke sekolahnya,” ungkap Arief.

“Menyediakan ruang yang terbuka saluran udaranya, sebaiknya jangan pakai AC, tapi pakai udara biasa saja. Menyediakan ruang transit bagi siswa yang mungkin ketahuan ada indikasi terpapar COVID-19,” sambungnya.

Baca Juga :  KABAR GEMBIRA! Pemerintah Buka 160.500 Formasi CPNS

Apabila sebuah sekolah memiliki jumlah murid yang banyak namun infrastrukturnya terbatas, Arief menyarankan untuk dibagi menjadi dua gelombang. Tak hanya murid saja, guru dan semua orang yang ada di sekolah pun harus menerapkan protokol kesehatan.

Dibukanya sekolah di tengah merebaknya virus corona, Arief menuturkan bahwa diperlukan manajemen sekolah yang teratur dengan menggunakan buku panduan. Pegangan tersebut dibuat oleh Dinas Kesehatan yang bekerjasama dengan Dinas Pendidikan.

“Guru-guru di ruang guru harus diatur kembali. WC, semuanya pemakaiannya harus terus menerus berulang kali dibersihkan. Juga bagian keamanan sekolah, semua harus mengikuti pesan ibu. Jangan karena sudah pengin ke sekolah, sudah kangen ke sekolah, tiba-tiba sekolah dibuka tanpa perisapan,” pungkas Arief. 

JAKARTA – Saat virus corona masuk ke Indonesia, berbagai upaya dilakukan demi memutus penyebaran COVID-19. Salah satunya adalah dengan menerapkan belajar di rumah, melalui daring. Hal tersebut telah berlangsung hampir selama sembilan bulan.

Pada November 2020, pemerintah mengumumkan bahwa kegiatan belajar mengajar secara tatap muka akan dimulai pada Januari 2021. Kebijakan itu diputuskan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Agama Fachrul Razi, dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Prof Dr Arief Rachman selaku Praktisi Pendidikan sekaligus Pendiri dan Pembina Sekolah Menengah Garuda Cendekia, menyarankan beberapa hal yang perlu dipersiapkan saat sekolah dibuka kembali.

“Saya menyarankan supaya tanggal mulai pembelajarannya itu jelas diketahui oleh semua instansi. Apakah itu oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau oleh Dinas Pendidikan di tempat masing-masing,” ucap Arief dalam live Instagram Katadata bertema Sekolah Dibuka Lagi Apa yang Harus Dipersiapkan, Jumat (11/12).

Baca Juga :  MPR Minta Kepala Daerah Waspadai Potensi Masalah Sosial Akibat PSBB

Arief juga mengatakan, guru-guru harus sudah menyiapkan metode belajar dan tempat duduk yang jaraknya bisa mengendalikan penyebaran COVID-19. Selain itu, ada beberapa hal yang harus disiapkan oleh sekolah, demi mencegah penyebaran virus corona.

“Menyediakan sarana cuci tangan, menyediakan hand sanitizer, memasang poster yang gede tentang pencegahan COVID-19, mewajibkan warga sekolah pakai masker, lalu disemprot dulu secara berkala, menjaga jarak, ingat pesan ibu, melakukan pengaturan lalu lintas masuk ke sekolah dan jalan kaki ke sekolahnya,” ungkap Arief.

“Menyediakan ruang yang terbuka saluran udaranya, sebaiknya jangan pakai AC, tapi pakai udara biasa saja. Menyediakan ruang transit bagi siswa yang mungkin ketahuan ada indikasi terpapar COVID-19,” sambungnya.

Baca Juga :  KABAR GEMBIRA! Pemerintah Buka 160.500 Formasi CPNS

Apabila sebuah sekolah memiliki jumlah murid yang banyak namun infrastrukturnya terbatas, Arief menyarankan untuk dibagi menjadi dua gelombang. Tak hanya murid saja, guru dan semua orang yang ada di sekolah pun harus menerapkan protokol kesehatan.

Dibukanya sekolah di tengah merebaknya virus corona, Arief menuturkan bahwa diperlukan manajemen sekolah yang teratur dengan menggunakan buku panduan. Pegangan tersebut dibuat oleh Dinas Kesehatan yang bekerjasama dengan Dinas Pendidikan.

“Guru-guru di ruang guru harus diatur kembali. WC, semuanya pemakaiannya harus terus menerus berulang kali dibersihkan. Juga bagian keamanan sekolah, semua harus mengikuti pesan ibu. Jangan karena sudah pengin ke sekolah, sudah kangen ke sekolah, tiba-tiba sekolah dibuka tanpa perisapan,” pungkas Arief. 

Terpopuler

Artikel Terbaru