Pandemi covid-19 tidak selamanya memberi
dampak negatif dalam tataran kehidupan. Dari aspek kesehatan wabah virus korona
membuat 98 persen anak menerapkan pola hidup bersih.
Fakta itu didapatkan Kementerian Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA). Sekretaris Deputi Bidang Tumbuh
Kembang Anak KPPPA Eko Novi Ariyanti ‎mengatakan, berdasar survei Forum Anak
Nasional (FAN) dinyatakan terdapat beragam respons anak terhadap wabah virus
korona. Ada yang paranoid, merasa takut, dan ada yang biasa saja dalam
menyikapi Korona.
“Ini harus diwaspadai karena dapat mengganggu
psikologisnya atau menganggap hal ini yang biasa juga akan membuat anak tidak
peduli terhadap kondisi saat ini,†ujar Eko Novi Ariyanti dalam konfrensi pers
di Kantor BNPB, Jakarta, Sabtu (11/4).
Dalam survei itu juga didapatkan fakta bahwa
98 persen anak merasa wabah korona mengubah kebiasaan, pola hidup menjadi
bersih dan sehat.
Selain itu, 74 persen anak melihat bahwa
kondisi lingkungan di sekitar masih banyak yang keluar rumah. “10 persen anak
mengetahui ada ODP, PDP, dan positif korona di lingkungan mereka. Lalu 98
persen berpengaruh terhadap pola kebiasaan bersih dan sehat,†katanya.
Eko Novi Ariyanti berharap wabah Covid-19
cepat selesai. Jika perlu sebelum Ramadan dan Idul Fitri. Supaya, masyarakat
dapat kembali menjalani kehidupannya seperti sedia kala. “Situasi saat ini
menjadi momen perekat keluarga. Kita semua orang bisa menaati peraturan di
rumah saja,†ungkapnya.
Untuk diketahui, survei tersebut dilakukan
secara online dengan Goggle Form yang dikirim lewat pesan berantasi aplikasi
WhatsApp.
Survei ini dilakukan di 29 provinsi selama empat
hari. Dari tanggal 26 sampai 29 Maret 2020. Kemudian respondennya adalah anak
yang berusia di bawah 18 tahun. Sebanyak 69 persen responden adalah anak
perempuan sementara 31 persennya adalah anak laki-laki.