28.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Ganjar: Tidak Enak Rasanya Larang Mudik, Tapi Orang Asing Bebas Masuk

PROKALTENG.CO – Gubernur Ganjar Pranowo meminta Menko Perekonomian
tegas terhadap kapal-kapal yang masuk Indonesia menyusul kabar adanya ABK
positif covid-19 yang berlayar dari India menuju Jateng.

Diketahui, kapal tersebur sandar
di Dermaga Tanjung Intan Cilacap, Jateng. Sebanyak 13 dari 20 ABK kapal itu
terkonfirmasi terpapar covid-19. Pemerintah, lanjut Ganjar, sebaiknya
menghentikan sementara transaksi dagang yang melibatkan negara dengan kasus
COVID-19 tinggi.

“Izin Pak Menko, untuk
negara-negara yang akan kirimkan barang ke Indonesia dan negara itu adalah
negara yang cukup berbahaya Pak menurut para epidemiolog, saran saya pak untuk
transaksi dagangnya dihentikan dulu,” kata Ganjar saat mengikuti Rapat
Koordinasi yang dipimpin Menko Perekonomian secara virtual di rumah dinasnya,
Sabtu (8/5).

Saran ini disampaikan Ganjar,
bukan tanpa alasan. Sebab dirinya melihat saat ini muncul pemikiran di
masyarakat bahwa pemerintah melarang warganya untuk bepergian hingga mudik.
Namun masih leluasa terhadap orang asing untuk masuk.

Baca Juga :  Pria Ini Disebut sebagai Dalang Kerusuhan di Papua

“Akan tidak enak rasanya
memang kemarin diskursus yang muncul di publik, ‘ini orang india yang masuk ke
Jawa Tengah Pak’. Nggak ada orang Indianya, ini orang Flipina, bahwa mereka
dari india betul dan ini kami lakukan treatment kepada mereka,” ujar
Ganjar dalam rapat.

Ganjar khawatir banyak yang salah
persepsi setelah sebelumnya pemerintah sudah fokus melarang adanya mobilisasi
mudik Lebaran, “Karena ini diskursusnya menjadi nggak enak, seolah-olah
mudiknya dilarang tapi orang asing boleh masuk,” tegasnya.

Pemerintah harus membuka seluruh
informasi. Kaitannya dengan kedatangan warga negara asing yang masuk dan apa
kepentingannya di Indonesia serta yang paling penting kondisinya. “Ini
penting karena di bawah akhirnya itu menjadi komunikasi yang seolah-olah kita
melarang bangsa sendiri tapi mempersilakan orang lain,” tutur Ganjar.

Baca Juga :  Berkunjung ke Korsel dan Jepang, WNI Harus Waspada pada Virus NCov

Seperti diberitakan, sebanyak 13
anak buah kapal (ABK) yang membawa gula rafinasi dari India dan bersandar di
Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap, Jawa Tengah dinyatakan positif virus Corona
atau COVID-19. Ganjar berharap ke depannya ada komunikasi terlebih dahulu
sebelum kapal dari negara yang jadi perhatian soal kasus Corona untuk merapat
di pelabuhan. “Tentu saja saya belajar dari ini, seluruh pemegang otoritas
baik pelabuhan udara, kapal, apalagi yang akan menerima tamu, warga, barang
dari negara asing apalagi di tempat-tempat yang sudah menjadi perhatian kita,
seperti India harus diperketat,” kata Ganjar.

PROKALTENG.CO – Gubernur Ganjar Pranowo meminta Menko Perekonomian
tegas terhadap kapal-kapal yang masuk Indonesia menyusul kabar adanya ABK
positif covid-19 yang berlayar dari India menuju Jateng.

Diketahui, kapal tersebur sandar
di Dermaga Tanjung Intan Cilacap, Jateng. Sebanyak 13 dari 20 ABK kapal itu
terkonfirmasi terpapar covid-19. Pemerintah, lanjut Ganjar, sebaiknya
menghentikan sementara transaksi dagang yang melibatkan negara dengan kasus
COVID-19 tinggi.

“Izin Pak Menko, untuk
negara-negara yang akan kirimkan barang ke Indonesia dan negara itu adalah
negara yang cukup berbahaya Pak menurut para epidemiolog, saran saya pak untuk
transaksi dagangnya dihentikan dulu,” kata Ganjar saat mengikuti Rapat
Koordinasi yang dipimpin Menko Perekonomian secara virtual di rumah dinasnya,
Sabtu (8/5).

Saran ini disampaikan Ganjar,
bukan tanpa alasan. Sebab dirinya melihat saat ini muncul pemikiran di
masyarakat bahwa pemerintah melarang warganya untuk bepergian hingga mudik.
Namun masih leluasa terhadap orang asing untuk masuk.

Baca Juga :  Pria Ini Disebut sebagai Dalang Kerusuhan di Papua

“Akan tidak enak rasanya
memang kemarin diskursus yang muncul di publik, ‘ini orang india yang masuk ke
Jawa Tengah Pak’. Nggak ada orang Indianya, ini orang Flipina, bahwa mereka
dari india betul dan ini kami lakukan treatment kepada mereka,” ujar
Ganjar dalam rapat.

Ganjar khawatir banyak yang salah
persepsi setelah sebelumnya pemerintah sudah fokus melarang adanya mobilisasi
mudik Lebaran, “Karena ini diskursusnya menjadi nggak enak, seolah-olah
mudiknya dilarang tapi orang asing boleh masuk,” tegasnya.

Pemerintah harus membuka seluruh
informasi. Kaitannya dengan kedatangan warga negara asing yang masuk dan apa
kepentingannya di Indonesia serta yang paling penting kondisinya. “Ini
penting karena di bawah akhirnya itu menjadi komunikasi yang seolah-olah kita
melarang bangsa sendiri tapi mempersilakan orang lain,” tutur Ganjar.

Baca Juga :  Berkunjung ke Korsel dan Jepang, WNI Harus Waspada pada Virus NCov

Seperti diberitakan, sebanyak 13
anak buah kapal (ABK) yang membawa gula rafinasi dari India dan bersandar di
Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap, Jawa Tengah dinyatakan positif virus Corona
atau COVID-19. Ganjar berharap ke depannya ada komunikasi terlebih dahulu
sebelum kapal dari negara yang jadi perhatian soal kasus Corona untuk merapat
di pelabuhan. “Tentu saja saya belajar dari ini, seluruh pemegang otoritas
baik pelabuhan udara, kapal, apalagi yang akan menerima tamu, warga, barang
dari negara asing apalagi di tempat-tempat yang sudah menjadi perhatian kita,
seperti India harus diperketat,” kata Ganjar.

Terpopuler

Artikel Terbaru