25.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Awal Februari 2021, Indonesia Diterjang 66 Bencana, 7 Orang Meninggal

PROKALTENG.CO – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
menyebut terdapat 66 bencana yang dialami Indonesia di seluruh wilayahnya.
Sebanyak tujuh jiwa meninggal, enam di antaranya akibat banjir.

66 bencana terdiri dari banjir 40
kali, angin puting beliung 12 kali, tanah longsor 10, kebakaran hutan dan lahan
2 kali, gelombang pasang dan abrasi 1, gempa bumi 1 kali. “Data BNPB per 7
Februari 2021, pukul 19:30 WIB,” kata Kepala Pusat Data Informasi, dan Komunikasi
Kebancaan BNPB Raditya Jati, dilansir dari laman BNPB.

Sejumlah wilayah terdampak banjir
yang dipicu hujan dengan intensitas tinggi, antara lain terjadi di Kota
Semarang, Kabupaten Lombok Timur, Dompu dan Bima di Nusa Tenggara Barat (NTB),
Jember di Jawa Timur dan Singkawang di Kalimantan Barat. Hujan tidak hanya
mengakibatkan banjir tetapi tanah longsor hingga menimbulkan korban jiwa,
seperti yang terjadi di Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah pada Jumat 5
Februari hingga Sabtu, 6 Februari 2021.

Bencana di
Jawa

Di wilayah Pulau Jawa, banjir
terjadi di Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur. Pada Jumat 5 Februari 2021,
pukul 16.00 WIB, hujan intensitas tinggi memicu banjir. Akibatnya sebanyak enam
desa di tiga kecamatan mengalami banjir. Kecamatan paling terdampak yaitu di
Tempurejo dengan empat desa, antara lain Desa Curahtakir, Curahnongko,
Wonoasri, dan Sidodadi. Berikutnya Kecamatan Ambulu dan Wuluhan. Tinggi muka
air saat kejadian antara 10 hingga 70 cm.

BPBD Kabupaten Jember mencatat
744 KK terdampak akibat peristiwa ini. Sebagian besar genangan di wilayah
terdampak banjir telah surut.

Banjir juga terjadi di Kabupaten
Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Hujan yang mengguyur selama beberapa hari terakhir
mengakibatkan meluapnya Sungai Ciherang dan Sungai Kampung.

Baca Juga :  Kesimpulan Mabes Polri: Gedung Kejagung Sengaja Dibakar

Banjir meluas hingga
mengakibatkan 13 kecamatan terdampak banjir, antara lain Kecamatan Babelan,
Tambun Utara, Muara gembong, Cibitung, Cabangbungin, Cikarang Utara, Pebayuran,
Sukawangi, Sukatani, Setu, Cikarang Timur, Cikarang Barat dan Tambun Selatan.

Warga terdampak hingga mencapai
5.672 KK, sedangkan hingga Sabtu 6 Februari 2021, tinggi muka air antara 10
hingga 150 cm. Data BPBD setempat per Minggu 7 Februari 2021,menyebut 15 rumah
rusak ringan dan 8 lainnya rusak berat.

Sedangkan di Kota Bekasi, banjir
juga melanda enam kecamatan yaitu Kecamatan Rawalumbu, Medan Satria, Bekasi
Timur, Bekasi Barat, Jakasampurna dan Bekasi Utara. Hujan lebat yang terjadi
pada Minggu, 7 Februari 2021, pukul 00.30 WIB, menyebabkan tinggi muka air antara
20 hingga 60 cm.

Di sisi lain, wilayah Kabupaten
Karawang di provinsi juga dilanda banjir. Sebanyak delapan kecamatan terdampak,
antara lain Cimalaya, Rengasdengklok, Telukjambe Barat, Karawang Barat,
Kotabaru, Purwasari, Jatisari dan Cikampek.

Sebanyak 3.425 KK atau 7.774
warga terdampak, sedangkan 194 KK atau 691 warga mengungsi. BPBD setempat
menginformasikan tinggi muka air beragam antara 30 hingga 150 cm.

Banjir di wilayah Jawa juga
terjadi di Pekalongan dan Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah dan Kota Cilegon,
Provinsi Banten.

Banjir di NTB

Di Provinsi Nusa Tenggara Barat
(NTB), banjir terjadi di Desa Gunung Malang, Kecamatan Pringgabaya, Lombok
Timur dengan 70 unit rumah tergenang. Warga memilih bertahan di rumah mereka
masing-masing karena ketinggian banjir tidak terlalu tinggi, atau mencapai 60
cm.

Baca Juga :  Pendaftaran CPNS Dibuka 11 November

Banjir bandang juga melanda Desa
Nangatumpu, Kecamatan Manggelewa, Dompu. Banjir dipicu hujan deras pada Jumat,
5 Februari 2021, yang berlangsung beberapa jam antara pukul 16.00 hingga 22.00 waktu
setempat. Banjir bandang Dompu mengakibatkan 140 KK terdampak hingga ada
pengungsian di dua titik.

Banjir bandang Dompu juga
mengakibatkan kerugian material seperti 140 unit rumah terendam, 50 unit Rumah
rusak berat, 2 unit rumah hanyut, serta jebolnya pagar di SMPN 6 dan SDN 9.
Kondisi banjir telah surut dan aktivitas masyarakat telah kembali normal.

Selanjutnya, banjir juga terjadi
di Kabupaten Bima. Sebanyak dua desa terdampak, yaitu Desa Naru dan Tente, yang
berada di Kecamatan Woha, Bima. Banjir dipicu oleh hujan intenstas ringan
hingga sedang serta banjir luapan dari sungai di Desa Tente. Sekitar 90 rumah
terendam pada ketinggian 60 – 80 cm saat banjir terjadi.

Banjir di
Kalimantan

BNPB juga melaporkan banjir di
Kabupaten Singkawang, Provinsi Kalimantan Barat. Banjir berlangsung pada Rabu,
4 Februari 2021, sekitar pukul 11.00 WIB. Hujan berintensitas tinggi
mengkibatkan banjir di dua kecamatan, Kecamatan Singkawang Tengah dan
Singkawang Barat.

Selanjutnya, banjir muncul
kembali pada Sabtu, 6 Februari 2021, melanda sebagian wilayah Kecamatan
Singkawang Barat dan Kecamatan Singkawang Tengah.

BNPB mengimbau agar masyarakat
meningkatkan kewaspadaan mengingat prakiraan musim hujan memasuki puncaknya di
bulan ini. Selain itu, masyarakat juga diminta menyiapkan persediaan air minum,
makanan ringan, obat-obatan, juga mematikan arus listrik, bila banjir melanda.

PROKALTENG.CO – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
menyebut terdapat 66 bencana yang dialami Indonesia di seluruh wilayahnya.
Sebanyak tujuh jiwa meninggal, enam di antaranya akibat banjir.

66 bencana terdiri dari banjir 40
kali, angin puting beliung 12 kali, tanah longsor 10, kebakaran hutan dan lahan
2 kali, gelombang pasang dan abrasi 1, gempa bumi 1 kali. “Data BNPB per 7
Februari 2021, pukul 19:30 WIB,” kata Kepala Pusat Data Informasi, dan Komunikasi
Kebancaan BNPB Raditya Jati, dilansir dari laman BNPB.

Sejumlah wilayah terdampak banjir
yang dipicu hujan dengan intensitas tinggi, antara lain terjadi di Kota
Semarang, Kabupaten Lombok Timur, Dompu dan Bima di Nusa Tenggara Barat (NTB),
Jember di Jawa Timur dan Singkawang di Kalimantan Barat. Hujan tidak hanya
mengakibatkan banjir tetapi tanah longsor hingga menimbulkan korban jiwa,
seperti yang terjadi di Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah pada Jumat 5
Februari hingga Sabtu, 6 Februari 2021.

Bencana di
Jawa

Di wilayah Pulau Jawa, banjir
terjadi di Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur. Pada Jumat 5 Februari 2021,
pukul 16.00 WIB, hujan intensitas tinggi memicu banjir. Akibatnya sebanyak enam
desa di tiga kecamatan mengalami banjir. Kecamatan paling terdampak yaitu di
Tempurejo dengan empat desa, antara lain Desa Curahtakir, Curahnongko,
Wonoasri, dan Sidodadi. Berikutnya Kecamatan Ambulu dan Wuluhan. Tinggi muka
air saat kejadian antara 10 hingga 70 cm.

BPBD Kabupaten Jember mencatat
744 KK terdampak akibat peristiwa ini. Sebagian besar genangan di wilayah
terdampak banjir telah surut.

Banjir juga terjadi di Kabupaten
Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Hujan yang mengguyur selama beberapa hari terakhir
mengakibatkan meluapnya Sungai Ciherang dan Sungai Kampung.

Baca Juga :  Kesimpulan Mabes Polri: Gedung Kejagung Sengaja Dibakar

Banjir meluas hingga
mengakibatkan 13 kecamatan terdampak banjir, antara lain Kecamatan Babelan,
Tambun Utara, Muara gembong, Cibitung, Cabangbungin, Cikarang Utara, Pebayuran,
Sukawangi, Sukatani, Setu, Cikarang Timur, Cikarang Barat dan Tambun Selatan.

Warga terdampak hingga mencapai
5.672 KK, sedangkan hingga Sabtu 6 Februari 2021, tinggi muka air antara 10
hingga 150 cm. Data BPBD setempat per Minggu 7 Februari 2021,menyebut 15 rumah
rusak ringan dan 8 lainnya rusak berat.

Sedangkan di Kota Bekasi, banjir
juga melanda enam kecamatan yaitu Kecamatan Rawalumbu, Medan Satria, Bekasi
Timur, Bekasi Barat, Jakasampurna dan Bekasi Utara. Hujan lebat yang terjadi
pada Minggu, 7 Februari 2021, pukul 00.30 WIB, menyebabkan tinggi muka air antara
20 hingga 60 cm.

Di sisi lain, wilayah Kabupaten
Karawang di provinsi juga dilanda banjir. Sebanyak delapan kecamatan terdampak,
antara lain Cimalaya, Rengasdengklok, Telukjambe Barat, Karawang Barat,
Kotabaru, Purwasari, Jatisari dan Cikampek.

Sebanyak 3.425 KK atau 7.774
warga terdampak, sedangkan 194 KK atau 691 warga mengungsi. BPBD setempat
menginformasikan tinggi muka air beragam antara 30 hingga 150 cm.

Banjir di wilayah Jawa juga
terjadi di Pekalongan dan Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah dan Kota Cilegon,
Provinsi Banten.

Banjir di NTB

Di Provinsi Nusa Tenggara Barat
(NTB), banjir terjadi di Desa Gunung Malang, Kecamatan Pringgabaya, Lombok
Timur dengan 70 unit rumah tergenang. Warga memilih bertahan di rumah mereka
masing-masing karena ketinggian banjir tidak terlalu tinggi, atau mencapai 60
cm.

Baca Juga :  Pendaftaran CPNS Dibuka 11 November

Banjir bandang juga melanda Desa
Nangatumpu, Kecamatan Manggelewa, Dompu. Banjir dipicu hujan deras pada Jumat,
5 Februari 2021, yang berlangsung beberapa jam antara pukul 16.00 hingga 22.00 waktu
setempat. Banjir bandang Dompu mengakibatkan 140 KK terdampak hingga ada
pengungsian di dua titik.

Banjir bandang Dompu juga
mengakibatkan kerugian material seperti 140 unit rumah terendam, 50 unit Rumah
rusak berat, 2 unit rumah hanyut, serta jebolnya pagar di SMPN 6 dan SDN 9.
Kondisi banjir telah surut dan aktivitas masyarakat telah kembali normal.

Selanjutnya, banjir juga terjadi
di Kabupaten Bima. Sebanyak dua desa terdampak, yaitu Desa Naru dan Tente, yang
berada di Kecamatan Woha, Bima. Banjir dipicu oleh hujan intenstas ringan
hingga sedang serta banjir luapan dari sungai di Desa Tente. Sekitar 90 rumah
terendam pada ketinggian 60 – 80 cm saat banjir terjadi.

Banjir di
Kalimantan

BNPB juga melaporkan banjir di
Kabupaten Singkawang, Provinsi Kalimantan Barat. Banjir berlangsung pada Rabu,
4 Februari 2021, sekitar pukul 11.00 WIB. Hujan berintensitas tinggi
mengkibatkan banjir di dua kecamatan, Kecamatan Singkawang Tengah dan
Singkawang Barat.

Selanjutnya, banjir muncul
kembali pada Sabtu, 6 Februari 2021, melanda sebagian wilayah Kecamatan
Singkawang Barat dan Kecamatan Singkawang Tengah.

BNPB mengimbau agar masyarakat
meningkatkan kewaspadaan mengingat prakiraan musim hujan memasuki puncaknya di
bulan ini. Selain itu, masyarakat juga diminta menyiapkan persediaan air minum,
makanan ringan, obat-obatan, juga mematikan arus listrik, bila banjir melanda.

Terpopuler

Artikel Terbaru