28.4 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Di Hadapan DPR, Terawan Jelaskan 3 WNI yang Tak Bisa Dievakuasi

Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto
melakukan rapat kerja bersama Komisi XI DPR, Senin (3/2). Dalam pemaparannya
Terawan menjelaskan empat WNI yang batal dibawa ke Indonesia.

Terawan menyebut, empat WNI tersebut tidak
ingin dievakuasi karena betah berada di Provinsi Hubei, Kota Wuhan, Tiongkok.
Mereka pun telah membuat surat penyataan kepada pemerintah Indonesia bahwa
tidak ingin dievakuasi.

“Declare dari Tiongkok ada 238 WNI semua dinyatakan sehat, empat
orang mengundurkan diri karena merasa nyaman di Wuhan dan mereka menyampaikan
surat pernyataan,” ujar Terawan di Gedung DPR, Jakarta.

Sementara itu, lanjutnya, ada tiga WNI yang
tidak lolos screening dari Pemerintah Tiongkok. Ketiga WNI
tersebut diduga dalam keadaan kurang sehat, sehingga tidak ikut dievakuasi.

“Mereka tidak lolos proses screening kesehatan
oleh Pemerintah Tiongkok,” katanya.

Baca Juga :  Buzzer Belum Tentu Didominasi Bot

Terawan menuturkan, memang WHO sudah
mengumumkan, ada larangan bagi masyarakat yang tidak sehat keluar dari Provinsi
Hubei, Kota Wuhan, Tiongkok. “Jadi, mau sakit apapun tidak boleh
diberangkatkan. Mau ibaratnya sakit mata, itu tidak boleh. Karena itu ketentuan
dari WHO,” ungkapnya.

Sebagai informasi, dari 245 WNI yang
rencananya dievakuasi ke Indonesia, akhirnya hanya 238 yang pulang. Tujuh WNI
batal pulang, karena empat di antaranya memilih tinggal, dan tiga sisanya tak
lolos screening.

Rombongan WNI yang berhasil dievakuasi telah
tiba di Indonesia, Minggu (2/2), dengan maskapai Batik Air. Maskapai tersebut
tiba tepat pada pukul 08.30 WIB dan mendarat dengan aman di Bandara Hang Nadim
Batam, Kepulauan Riau.

Setelah itu, 238 WNI diangkut menggunakan tiga
pesawat milik TNI AU ke Natuna. Ketiga pesawat tersebut terdiri dari dua unit
berjenis Boeing dan satu unit berjenis Hercule.

Baca Juga :  Maraknya Bisnis Akar Bajakah Bikin Khawatir Walhi Kalsel

Kepala Dinas Operasi (Kadisops) Lanud Hang
Nadim Batam Mayor Wardoyo mengatakan, pihaknya mempersiapkan tiga pesawat
tersebut atas perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Panglima TNI Marsekal
Hadi Tjahjanto.

Saat 238 WNI tersebut tiba di Hang Nadim akan
langsung dilakukan pemeriksaan di dalam pesawat. Sementara WNI itu akan lebih
dulu diisolasi di Natuna, Kepulauan Riau, untuk memastikan mereka sehat dan
bebas dari virus korona.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto
mengatakan Natuna dipilih menjadi tempat karantina karena jauh dari pemukiman
penduduk. Selain itu, Natuna juga merupakan pangkalan militer yang memiliki
fasilitas rumah sakit yang dikelola tiga matra TNI. Natuna juga memiliki
landasan pacu pesawat yang berdekatan dengan lokasi karantina.(jpc)

 

Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto
melakukan rapat kerja bersama Komisi XI DPR, Senin (3/2). Dalam pemaparannya
Terawan menjelaskan empat WNI yang batal dibawa ke Indonesia.

Terawan menyebut, empat WNI tersebut tidak
ingin dievakuasi karena betah berada di Provinsi Hubei, Kota Wuhan, Tiongkok.
Mereka pun telah membuat surat penyataan kepada pemerintah Indonesia bahwa
tidak ingin dievakuasi.

“Declare dari Tiongkok ada 238 WNI semua dinyatakan sehat, empat
orang mengundurkan diri karena merasa nyaman di Wuhan dan mereka menyampaikan
surat pernyataan,” ujar Terawan di Gedung DPR, Jakarta.

Sementara itu, lanjutnya, ada tiga WNI yang
tidak lolos screening dari Pemerintah Tiongkok. Ketiga WNI
tersebut diduga dalam keadaan kurang sehat, sehingga tidak ikut dievakuasi.

“Mereka tidak lolos proses screening kesehatan
oleh Pemerintah Tiongkok,” katanya.

Baca Juga :  Buzzer Belum Tentu Didominasi Bot

Terawan menuturkan, memang WHO sudah
mengumumkan, ada larangan bagi masyarakat yang tidak sehat keluar dari Provinsi
Hubei, Kota Wuhan, Tiongkok. “Jadi, mau sakit apapun tidak boleh
diberangkatkan. Mau ibaratnya sakit mata, itu tidak boleh. Karena itu ketentuan
dari WHO,” ungkapnya.

Sebagai informasi, dari 245 WNI yang
rencananya dievakuasi ke Indonesia, akhirnya hanya 238 yang pulang. Tujuh WNI
batal pulang, karena empat di antaranya memilih tinggal, dan tiga sisanya tak
lolos screening.

Rombongan WNI yang berhasil dievakuasi telah
tiba di Indonesia, Minggu (2/2), dengan maskapai Batik Air. Maskapai tersebut
tiba tepat pada pukul 08.30 WIB dan mendarat dengan aman di Bandara Hang Nadim
Batam, Kepulauan Riau.

Setelah itu, 238 WNI diangkut menggunakan tiga
pesawat milik TNI AU ke Natuna. Ketiga pesawat tersebut terdiri dari dua unit
berjenis Boeing dan satu unit berjenis Hercule.

Baca Juga :  Maraknya Bisnis Akar Bajakah Bikin Khawatir Walhi Kalsel

Kepala Dinas Operasi (Kadisops) Lanud Hang
Nadim Batam Mayor Wardoyo mengatakan, pihaknya mempersiapkan tiga pesawat
tersebut atas perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Panglima TNI Marsekal
Hadi Tjahjanto.

Saat 238 WNI tersebut tiba di Hang Nadim akan
langsung dilakukan pemeriksaan di dalam pesawat. Sementara WNI itu akan lebih
dulu diisolasi di Natuna, Kepulauan Riau, untuk memastikan mereka sehat dan
bebas dari virus korona.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto
mengatakan Natuna dipilih menjadi tempat karantina karena jauh dari pemukiman
penduduk. Selain itu, Natuna juga merupakan pangkalan militer yang memiliki
fasilitas rumah sakit yang dikelola tiga matra TNI. Natuna juga memiliki
landasan pacu pesawat yang berdekatan dengan lokasi karantina.(jpc)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru