33 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Trump Klaim AS Jatuhkan Drone Iran

AMERIKA Serikat mengklaim, salah satu kapal perangnya telah
menjatuhkan sebuah pesawat tanpa awak Iran di Selat Homuz. Kapal serbu amfibi
AS mengambil tindakan defensif ketika pesawat tak berawak itu berada dalam
jarak 1.000 yard dari kapal perang AS dan mengabaikan seruan untuk mundur.

Presiden AS, Donald Trump
mengatakan bahwa pesawat tak berawak itu mengancam keselamatan
kapal Amerika USS Boxer dan awaknya. Trump juga meminta negara-negara lain untuk mengutuk
Iran dan melindungi kapal mereka sendiri. “Drone itu segera dihancurkan,” kata
Trump.

Trump mengaku, ini adalah yang
terbaru dari banyak tindakan provokatif dan bermusuhan oleh Iran terhadap kapal
yang beroperasi di perairan internasional. Sehingga, Amerika Serikat berhak
untuk membela personel, fasilitas, dan kepentingannya.

“Kami juga menyerukan kepada
semua negara untuk mengutuk upaya Iran yang mengganggu kebebasan navigasi dan
perdagangan global,” ujar Trump.

Namun, Iran membantah klaim Trump
pada Jum’at (19/7). Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi mengatakan,
bahwa Iran belum kehilangan drone di Selat Homuz atau di tempat lain.

Baca Juga :  Diduga Berkelahi, Tiga WNI Tewas di Malaysia

“Saya khawatir bahwa USS Boxer
telah menjatuhkan UAS (sistem udara tak berawak) mereka sendiri secara tidak
sengaja,” tulis Araqchi di Twitter.

Pentagon mengakui bahwa USS Boxer
telah mengambil tindakan defensif terhadap sebuah drone, tetapi tidak
menyebutkan bahwa pesawat itu adalah milik Iran. Kepala juru bicara Pentagon,
Jonathan Hoffman menyatakan, dalam sebuah pernyataan tertulis bahwa sebuah
sistem udara sayap tetap tak berawak mendekati Boxer dalam jarak yang
mengancam.

“Kapal mengambil tindakan
defensif terhadap UAS untuk memastikan keamanan kapal dan awaknya,” tulis
Hoffman.

Menteri Luar Negeri Iran,
Mohammad Javad Zarif, juga membantah telah kehilangan pesawat tanpa awak. Dalam
sebuah kunjungan PBB di New York, Zarif menyatakan bahwa dirinya tidak memiliki
informasi tentang kehilangan pesawat tak berawak. Ketegangan di wilayah Teluk
meningkat setelah Trump memutuskan untuk menarik diri dari perjanjian nuklir multilateral
2015 dengan Iran dan memberlakukan embargo minyak dan perbankan terhadap Iran
pada bulan Mei lalu.

Baca Juga :  Masjid Nabawi Kembali Dibuka

Iran baru-baru ini menembak jatuh
pesawat tak berawak AS yang katanya terbang di atas perairan Iran. Trump yang
awalnya akan melancarkan serangan rudal balasan, membatalkan serangannya pada
menit terakhir. Zarif mengatakan bahwa kedua negara hanya berjarak beberapa
menit dari konflik.

“Saya yakin Presiden Trump
berhati-hati untuk tidak membalas. Karena dalam pandangan saya, ia menerima
informasi bahwa perang dengan Iran tidak akan menjadi perang yang singkat,”
kata Zarif.

Pada Kamis (18/7), Iran
menyatakan, bahwa pengawal revolusionernya telah menyita sebuah kapal milik
asing dan 12 awaknya karena diduga menyelundupkan minyak ke luar negeri.
Beberapa jam kemudian, sebuah video yang dirilis menunjukkan bahwa kapal
tersebut adalah kapal yang berbasis di Uni Emirat Arab yang telah hilang di
perairan Iran selama akhir pekan. Kapal itu relatif kecil dan disita sebagai
bagian rutin dari kepolisian terhadap penyelundupan maritim. (fay/aan/indopos/kpc)

AMERIKA Serikat mengklaim, salah satu kapal perangnya telah
menjatuhkan sebuah pesawat tanpa awak Iran di Selat Homuz. Kapal serbu amfibi
AS mengambil tindakan defensif ketika pesawat tak berawak itu berada dalam
jarak 1.000 yard dari kapal perang AS dan mengabaikan seruan untuk mundur.

Presiden AS, Donald Trump
mengatakan bahwa pesawat tak berawak itu mengancam keselamatan
kapal Amerika USS Boxer dan awaknya. Trump juga meminta negara-negara lain untuk mengutuk
Iran dan melindungi kapal mereka sendiri. “Drone itu segera dihancurkan,” kata
Trump.

Trump mengaku, ini adalah yang
terbaru dari banyak tindakan provokatif dan bermusuhan oleh Iran terhadap kapal
yang beroperasi di perairan internasional. Sehingga, Amerika Serikat berhak
untuk membela personel, fasilitas, dan kepentingannya.

“Kami juga menyerukan kepada
semua negara untuk mengutuk upaya Iran yang mengganggu kebebasan navigasi dan
perdagangan global,” ujar Trump.

Namun, Iran membantah klaim Trump
pada Jum’at (19/7). Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi mengatakan,
bahwa Iran belum kehilangan drone di Selat Homuz atau di tempat lain.

Baca Juga :  Diduga Berkelahi, Tiga WNI Tewas di Malaysia

“Saya khawatir bahwa USS Boxer
telah menjatuhkan UAS (sistem udara tak berawak) mereka sendiri secara tidak
sengaja,” tulis Araqchi di Twitter.

Pentagon mengakui bahwa USS Boxer
telah mengambil tindakan defensif terhadap sebuah drone, tetapi tidak
menyebutkan bahwa pesawat itu adalah milik Iran. Kepala juru bicara Pentagon,
Jonathan Hoffman menyatakan, dalam sebuah pernyataan tertulis bahwa sebuah
sistem udara sayap tetap tak berawak mendekati Boxer dalam jarak yang
mengancam.

“Kapal mengambil tindakan
defensif terhadap UAS untuk memastikan keamanan kapal dan awaknya,” tulis
Hoffman.

Menteri Luar Negeri Iran,
Mohammad Javad Zarif, juga membantah telah kehilangan pesawat tanpa awak. Dalam
sebuah kunjungan PBB di New York, Zarif menyatakan bahwa dirinya tidak memiliki
informasi tentang kehilangan pesawat tak berawak. Ketegangan di wilayah Teluk
meningkat setelah Trump memutuskan untuk menarik diri dari perjanjian nuklir multilateral
2015 dengan Iran dan memberlakukan embargo minyak dan perbankan terhadap Iran
pada bulan Mei lalu.

Baca Juga :  Masjid Nabawi Kembali Dibuka

Iran baru-baru ini menembak jatuh
pesawat tak berawak AS yang katanya terbang di atas perairan Iran. Trump yang
awalnya akan melancarkan serangan rudal balasan, membatalkan serangannya pada
menit terakhir. Zarif mengatakan bahwa kedua negara hanya berjarak beberapa
menit dari konflik.

“Saya yakin Presiden Trump
berhati-hati untuk tidak membalas. Karena dalam pandangan saya, ia menerima
informasi bahwa perang dengan Iran tidak akan menjadi perang yang singkat,”
kata Zarif.

Pada Kamis (18/7), Iran
menyatakan, bahwa pengawal revolusionernya telah menyita sebuah kapal milik
asing dan 12 awaknya karena diduga menyelundupkan minyak ke luar negeri.
Beberapa jam kemudian, sebuah video yang dirilis menunjukkan bahwa kapal
tersebut adalah kapal yang berbasis di Uni Emirat Arab yang telah hilang di
perairan Iran selama akhir pekan. Kapal itu relatif kecil dan disita sebagai
bagian rutin dari kepolisian terhadap penyelundupan maritim. (fay/aan/indopos/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru