30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Singapura Putuskan Tunda Pengiriman Jemaah Haji

JAKARTA – Majelis Ulama Islam Singapura (MUIS) mengeluarkan fatwa
untuk menunda pemberangkatan jamaah haji tahun ini hingga tahun depan.
Keputusan itu muncul lantaran belum berakhirnya pandemi virus corona
(Covid-19).

Dilansir dari laman resmi MUIS,
penangguhan Haji 2020 itu didukung oleh Komite Fatwa untuk menjaga kesehatan
dan kesejahteraan para jamaah Singapura.

Dalam pertimbangannya, MUIS juga
menyebutkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan wabah Covid-19
sebagai pandemi global.

Hingga saat ini, lebih dari 4,4
juta kasus infeksi Covid-19 telah dilaporkan di seluruh dunia, menyebabkan
lebih dari 290.000 kematian.

Bahkan, banyak negara menempatkan
langkah-langkah untuk mengekang penyakit ini, namun jumlah infeksi dan kematian
setiap hari tetap tinggi.

“Kemungkinan gelombang penularan
lebih lanjut pun tetap ada, seiring langkah negara-negara memperlonggar aturan
pembatasan mereka,” tulis MUIS, Sabtu (16/5).

Lembaga keagamaan itu
mengungkapkan, ibadah haji setiap tahun melibatkan pengumpulan jamaah sekitar
2,5 juta orang dari seluruh dunia, di kota Makkah. Ini adalah pertemuan skala
besar, yang melibatkan jamaah dari seluruh dunia.

Baca Juga :  Murid SD di Taiwan Wajib Pelajari Bahasa Indonesia

“Seperti halnya perjalanan ke
luar negeri, ada risiko yang melekat bagi jamaah Singapura untuk berpartisipasi
dalam haji dan mengontrak virus,” ujar MUIS.

MUIS telah memantau perkembangan
di Kerajaan Arab Saudi sejak pengumuman penangguhan umrah untuk meminimalkan
penyebaran virus Covid-19 ke Makkah dan Madinah.

Dalam pernyataan media sebelumnya
pada 27 Februari 2020, Singapura menyatakan dukungan penuhnya untuk respons
cepat Arab Saudi dalam menerapkan tindakan pencegahan terhadap virus mematikan
itu untuk memastikan kesehatan dan keselamatan jamaah dan masyarakat global.

“Singapura mencatat bahwa
keputusan untuk menangguhkan umrah adalah tindakan teladan dari kepemimpinan
Kerajaaan Arab Saudi dalam mengelola pandemi global,” ucap MUIS.

Pada Maret 2020, Kementerian Haji
dan Umrah Arab Saudi mengeluarkan nasihat untuk lembaga-lembaga haji di seluruh
dunia agar menghentikan pemesanan atau pembayaran baru sehubungan dengan
rencana penyelenggaraan Haji 2020.

Maskapai Arab Saudi, Saudia
Airlines juga mengumumkan penangguhan semua penerbangan internasional hingga
pemberitahuan selanjutnya.

Baca Juga :  RS di Singapura Penuh, Pasien Covid-19 Harus Menunggu 14,5 Jam

Sampai hari ini, Kerajaan Arab
Saudi belum membuat pengumuman resmi tentang status penyelenggaraan haji untuk
tahun ini. Sementara, pada waktu yang sama, MUIS terus berkonsultasi dengan
Kementerian Kesehatan Singapura.

“Dan akhirnya memutuskan bahwa,
sebagai pemangku kepentingan yang bertanggung jawab, Singapura sebaiknya
menunda rencana Haji 2020 untuk semua 900 jamaah kita ke tahun berikutnya
(2021),” tulis MUIS.

Lembaga itu melanjutkan, Komite
Fatwa telah bersidang untuk membahas masalah ini dan mendukung keputusan untuk
penangguhan haji bagi para jamaah Singapura ke tahun berikutnya dengan
pertimbangan kesehatan dan keselamatan mereka. Komite Fatwa MUIS berpendapat
bahwa dalam konteks saat ini, tidak semua prasyarat untuk haji yang aman
terpenuhi.

“Dan oleh karena itu, mereka
merekomendasikan agar delegasi Singapura menunda rencana haji untuk menghindari
potensi bahaya. MUIS berharap bahwa keputusan awal ini akan membantu
meringankan kecemasan para jamaah dan keluarga mereka,” kata MUIS.

JAKARTA – Majelis Ulama Islam Singapura (MUIS) mengeluarkan fatwa
untuk menunda pemberangkatan jamaah haji tahun ini hingga tahun depan.
Keputusan itu muncul lantaran belum berakhirnya pandemi virus corona
(Covid-19).

Dilansir dari laman resmi MUIS,
penangguhan Haji 2020 itu didukung oleh Komite Fatwa untuk menjaga kesehatan
dan kesejahteraan para jamaah Singapura.

Dalam pertimbangannya, MUIS juga
menyebutkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan wabah Covid-19
sebagai pandemi global.

Hingga saat ini, lebih dari 4,4
juta kasus infeksi Covid-19 telah dilaporkan di seluruh dunia, menyebabkan
lebih dari 290.000 kematian.

Bahkan, banyak negara menempatkan
langkah-langkah untuk mengekang penyakit ini, namun jumlah infeksi dan kematian
setiap hari tetap tinggi.

“Kemungkinan gelombang penularan
lebih lanjut pun tetap ada, seiring langkah negara-negara memperlonggar aturan
pembatasan mereka,” tulis MUIS, Sabtu (16/5).

Lembaga keagamaan itu
mengungkapkan, ibadah haji setiap tahun melibatkan pengumpulan jamaah sekitar
2,5 juta orang dari seluruh dunia, di kota Makkah. Ini adalah pertemuan skala
besar, yang melibatkan jamaah dari seluruh dunia.

Baca Juga :  Murid SD di Taiwan Wajib Pelajari Bahasa Indonesia

“Seperti halnya perjalanan ke
luar negeri, ada risiko yang melekat bagi jamaah Singapura untuk berpartisipasi
dalam haji dan mengontrak virus,” ujar MUIS.

MUIS telah memantau perkembangan
di Kerajaan Arab Saudi sejak pengumuman penangguhan umrah untuk meminimalkan
penyebaran virus Covid-19 ke Makkah dan Madinah.

Dalam pernyataan media sebelumnya
pada 27 Februari 2020, Singapura menyatakan dukungan penuhnya untuk respons
cepat Arab Saudi dalam menerapkan tindakan pencegahan terhadap virus mematikan
itu untuk memastikan kesehatan dan keselamatan jamaah dan masyarakat global.

“Singapura mencatat bahwa
keputusan untuk menangguhkan umrah adalah tindakan teladan dari kepemimpinan
Kerajaaan Arab Saudi dalam mengelola pandemi global,” ucap MUIS.

Pada Maret 2020, Kementerian Haji
dan Umrah Arab Saudi mengeluarkan nasihat untuk lembaga-lembaga haji di seluruh
dunia agar menghentikan pemesanan atau pembayaran baru sehubungan dengan
rencana penyelenggaraan Haji 2020.

Maskapai Arab Saudi, Saudia
Airlines juga mengumumkan penangguhan semua penerbangan internasional hingga
pemberitahuan selanjutnya.

Baca Juga :  RS di Singapura Penuh, Pasien Covid-19 Harus Menunggu 14,5 Jam

Sampai hari ini, Kerajaan Arab
Saudi belum membuat pengumuman resmi tentang status penyelenggaraan haji untuk
tahun ini. Sementara, pada waktu yang sama, MUIS terus berkonsultasi dengan
Kementerian Kesehatan Singapura.

“Dan akhirnya memutuskan bahwa,
sebagai pemangku kepentingan yang bertanggung jawab, Singapura sebaiknya
menunda rencana Haji 2020 untuk semua 900 jamaah kita ke tahun berikutnya
(2021),” tulis MUIS.

Lembaga itu melanjutkan, Komite
Fatwa telah bersidang untuk membahas masalah ini dan mendukung keputusan untuk
penangguhan haji bagi para jamaah Singapura ke tahun berikutnya dengan
pertimbangan kesehatan dan keselamatan mereka. Komite Fatwa MUIS berpendapat
bahwa dalam konteks saat ini, tidak semua prasyarat untuk haji yang aman
terpenuhi.

“Dan oleh karena itu, mereka
merekomendasikan agar delegasi Singapura menunda rencana haji untuk menghindari
potensi bahaya. MUIS berharap bahwa keputusan awal ini akan membantu
meringankan kecemasan para jamaah dan keluarga mereka,” kata MUIS.

Terpopuler

Artikel Terbaru