26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Korban Tewas Penembakan Brutal di Tiga Spa Kebanyakan Perempuan Asia

Korban Tewas Penembakan Brutal di Tiga Spa Kebanyakan Perempuan Asia

SETIDAKNYA delapan orang, kebanyakan dari mereka perempuan Asia, tewas dalam penembakan di tiga spa berbeda di negara bagian Georgia, Amerika Serikat, Selasa (16/3) waktu setempat. Buntuk insiden berdarah tersebut, seorang pria kulit putih berusia 21 tahun ditahan karena dicurigai melakukan aksi brutal di tiga tempat tersebut.

Penembakan brutal itu terjadi di tengah kecemasan orang Asia-Amerika menyusul lonjakan kejahatan rasial baru-baru ini di AS. Aksi tersebut jelas memicu ketakutan karena bisnis yang dijalankan orang-orang Asia mungkin sengaja dipilih untuk diserang.

Empat korban tewas ditembak di Spa Young’s Asian Massage dekat Acworth, pinggiran ibu kota Georgia, Atlanta. Kapten polisi Jay Baker dari kantor sheriff Distrik Cherokee mengatakan bahwa korbannya adalah dua perempuan Asia, seorang perempuan kulit putih dan seorang pria kulit putih. Sementara seorang pria Hispanik mengalami luka.

Departemen Kepolisian Atlanta secara terpisah mengonfirmasi bahwa empat perempuan lain ditemukan tewas di dua tempat bisnis di timur laut Atlanta, yang diidentifikasi sebagai Gold Massage Spa dan Aroma Therapy Spa. Polisi mengatakan bahwa keempat korban tersebut adalah perempuan Asia.

Baca Juga :  Amerika Beri Sanksi Dagang pada Turki

Kapten Baker sendiri mengatakan secara khusus bahwa para penyelidik mencurigai orang Asia-Amerika menjadi sasaran khusus. “Tidak ada yang akan dikesampingkan,” katanya. “Kami sedang melakukan investigasi pembunuhan ganda. Jadi ke mana pun bukti membawa kita, ke sanalah para penyelidik akan pergi,” tegasnya.

Pihak berwenang juga telah mengidentifikasi Robert Aaron Long sebagai tersangka dalam ketiga penembakan tersebut. Berdasarkan pola rekaman CCTV dari lokasi penembakan, juru bicara polisi Atlanta Sersan John Chafee mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa sangat mungkin tersangka pelaku orang yang sama. “Sangat mungkin tersangka sama dengan di Cherokee yang saat ini ditahan. Kami bekerja sama dengan mereka untuk memastikan dengan pasti bahwa kasus di wilayah kami juga terkait,” tambahnya.

Long sendiri berhasil ditangkap dan ditahan setelah pengejaran singkat sekitar 240 kilometer (150 mil) dari Atlanta menurut pernyataan Departemen Keamanan Georgia.

Baca Juga :  Inggris Lockdown, Ratu Elizabeth Batalkan Pesta Ultah ke-94

Keturunan Korea

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengatakan dalam pernyataannya bahwa para diplomatnya di Atlanta, AS, telah mengkonfirmasi dari polisi bahwa empat dari korban yang meninggal adalah perempuan keturunan Korea. Penembakan itu terjadi ketika laporan serangan terhadap orang Asia-Amerika, terutama orang tua, telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir selama pandemi Covid-19. Para aktivis percaya bahwa itu ada kaitannya dengan kata-kata “virus Tiongkok” yang pernah diucapkan mantan Presiden Donald Trump.

Biro kontraterorisme departemen kepolisian New York mengatakan pihaknya memantau insiden penembakan orang Asia-Amerika di Georgia dan mengerahkan petugas ke komunitas Asia di seluruh kota. Hal itu dilakukan untuk memberikan keamanan kepada komunitas Asia di AS.

Sementara itu, Presiden AS Joe Biden dengan tegas mengutuk insiden berdarah tersebut. Biden menyebut itu kejahatan akibat kebencian yang kejam terhadap orang Asia-Amerika. Biden mengatakan mereka telah diserang, dilecehkan, disalahkan, dan dikambinghitamkan. “Itu salah. Ini bukan sifat orang Amerika. Dan rasa kebencian itu harus dihentikan,” tegas Biden.

Korban Tewas Penembakan Brutal di Tiga Spa Kebanyakan Perempuan Asia

SETIDAKNYA delapan orang, kebanyakan dari mereka perempuan Asia, tewas dalam penembakan di tiga spa berbeda di negara bagian Georgia, Amerika Serikat, Selasa (16/3) waktu setempat. Buntuk insiden berdarah tersebut, seorang pria kulit putih berusia 21 tahun ditahan karena dicurigai melakukan aksi brutal di tiga tempat tersebut.

Penembakan brutal itu terjadi di tengah kecemasan orang Asia-Amerika menyusul lonjakan kejahatan rasial baru-baru ini di AS. Aksi tersebut jelas memicu ketakutan karena bisnis yang dijalankan orang-orang Asia mungkin sengaja dipilih untuk diserang.

Empat korban tewas ditembak di Spa Young’s Asian Massage dekat Acworth, pinggiran ibu kota Georgia, Atlanta. Kapten polisi Jay Baker dari kantor sheriff Distrik Cherokee mengatakan bahwa korbannya adalah dua perempuan Asia, seorang perempuan kulit putih dan seorang pria kulit putih. Sementara seorang pria Hispanik mengalami luka.

Departemen Kepolisian Atlanta secara terpisah mengonfirmasi bahwa empat perempuan lain ditemukan tewas di dua tempat bisnis di timur laut Atlanta, yang diidentifikasi sebagai Gold Massage Spa dan Aroma Therapy Spa. Polisi mengatakan bahwa keempat korban tersebut adalah perempuan Asia.

Baca Juga :  Amerika Beri Sanksi Dagang pada Turki

Kapten Baker sendiri mengatakan secara khusus bahwa para penyelidik mencurigai orang Asia-Amerika menjadi sasaran khusus. “Tidak ada yang akan dikesampingkan,” katanya. “Kami sedang melakukan investigasi pembunuhan ganda. Jadi ke mana pun bukti membawa kita, ke sanalah para penyelidik akan pergi,” tegasnya.

Pihak berwenang juga telah mengidentifikasi Robert Aaron Long sebagai tersangka dalam ketiga penembakan tersebut. Berdasarkan pola rekaman CCTV dari lokasi penembakan, juru bicara polisi Atlanta Sersan John Chafee mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa sangat mungkin tersangka pelaku orang yang sama. “Sangat mungkin tersangka sama dengan di Cherokee yang saat ini ditahan. Kami bekerja sama dengan mereka untuk memastikan dengan pasti bahwa kasus di wilayah kami juga terkait,” tambahnya.

Long sendiri berhasil ditangkap dan ditahan setelah pengejaran singkat sekitar 240 kilometer (150 mil) dari Atlanta menurut pernyataan Departemen Keamanan Georgia.

Baca Juga :  Inggris Lockdown, Ratu Elizabeth Batalkan Pesta Ultah ke-94

Keturunan Korea

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengatakan dalam pernyataannya bahwa para diplomatnya di Atlanta, AS, telah mengkonfirmasi dari polisi bahwa empat dari korban yang meninggal adalah perempuan keturunan Korea. Penembakan itu terjadi ketika laporan serangan terhadap orang Asia-Amerika, terutama orang tua, telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir selama pandemi Covid-19. Para aktivis percaya bahwa itu ada kaitannya dengan kata-kata “virus Tiongkok” yang pernah diucapkan mantan Presiden Donald Trump.

Biro kontraterorisme departemen kepolisian New York mengatakan pihaknya memantau insiden penembakan orang Asia-Amerika di Georgia dan mengerahkan petugas ke komunitas Asia di seluruh kota. Hal itu dilakukan untuk memberikan keamanan kepada komunitas Asia di AS.

Sementara itu, Presiden AS Joe Biden dengan tegas mengutuk insiden berdarah tersebut. Biden menyebut itu kejahatan akibat kebencian yang kejam terhadap orang Asia-Amerika. Biden mengatakan mereka telah diserang, dilecehkan, disalahkan, dan dikambinghitamkan. “Itu salah. Ini bukan sifat orang Amerika. Dan rasa kebencian itu harus dihentikan,” tegas Biden.

Terpopuler

Artikel Terbaru