27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Di Pakistan, Pemilu Diwarnai Kericuhan

PROKALTENG.CO-Pemilihan Umum (Pemilu) di Pakistan digelar Kamis, 8 Februari 2024. Lebih cepat dari Indonesia yang digelar pada Rabu, 14 Februari 2024. Pemilihan tersebut diwarnai berbagai insiden. Salah satunya unjuk rasa yang digelar besar-besaran.

Aksi unjuk rasa terjadi di berbagai wilayah. Gara-gara adanya indikasi kecurangan yang dilakukan partai politik mantan perdana menteri dan kelompok nasionalis.

Partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), yang dipimpin Imran Khan, memenangkan kursi terbanyak. Namun hal tersebut tidak cukup untuk membentuk pemerintahan mayoritas.

PTI dan sejumlah partai lainnya melakukan protes. Khan mengklaim memenangkan lebih dari 150 kursi, cukup untuk membentuk pemerintahan. Tapi ada kecurangan sistematis dalam penghitungan dan pencatatan suara.

Pada Minggu 11 Februari 2024, PTI mengorganisir unjuk rasa. Para massa diadang polisi anti huru hara.

Baca Juga :  Ganjar-Mahfud Fokus Pangan, Anies-Muhaimin Kesetaraan

Para polisi di beberapa titik unjuk rasa bahkan menembakkan gas air mata.

Dikutip dair Antara, Komisi Pemilihan Umum Pakistan (Election Commission of Pakistan/ECP) pada Minggu (11/2) akhirnya mengumumkan hasil lengkap pemilihan umum (pemilu) 2024 yang diselenggarakan pada 8 Februari lalu.

Menurut pengumuman hasil pemilu untuk Majelis Nasional Pakistan, atau majelis rendah parlemen negara itu, para kandidat independen mendapatkan 101 kursi, partai politik Liga Muslim Pakistan-Nawaz (PML-N) yang dipimpin oleh mantan perdana menteri Nawaz Sharif mendapatkan 75 kursi, dan Partai Rakyat Pakistan (PPP) yang dipimpin mantan menteri luar negeri Bilawal Bhutto Zardari mendapatkan 54 kursi.

Gerakan Muttahida Qaumi-Pakistan mendapatkan 17 kursi, Jamiat Ulama-e-Islam Pakistan mendapatkan empat kursi, partai Liga Muslim Pakistan mendapatkan tiga kursi, Partai Istehkam-e-Pakistan dan Partai Nasional Balochistan masing-masing mendapatkan dua kursi, sementara Majlis Wahdat-e-Muslimeen Pakistan, Liga Muslim Pakistan (Zia-ul-Haq Shaheed), Partai Nasional Pashtoonkhwa Awami Pakistan, Partai Balochistan Awami, Partai Pashtoonkhwa Milli Awami, dan Partai Nasional masing-masing mendapat satu kursi.

Baca Juga :  Salah Sasaran, Serangan Udara AS Tewaskan 17 Polisi Afghanistan

ECP mengumumkan hasil untuk 262 dari 266 kursi untuk Majelis Nasional Pakistan usai negara itu menggelar pemilu pada 8 Februari guna membentuk pemerintahan untuk masa jabatan lima tahun ke depan.

Pihak Khan memenangkan lebih banyak kursi dibandingkan partai politik yang menggulingkan dirinya dari kekuasaan hampir dua tahun lalu. (arya/fajar/jpg)

PROKALTENG.CO-Pemilihan Umum (Pemilu) di Pakistan digelar Kamis, 8 Februari 2024. Lebih cepat dari Indonesia yang digelar pada Rabu, 14 Februari 2024. Pemilihan tersebut diwarnai berbagai insiden. Salah satunya unjuk rasa yang digelar besar-besaran.

Aksi unjuk rasa terjadi di berbagai wilayah. Gara-gara adanya indikasi kecurangan yang dilakukan partai politik mantan perdana menteri dan kelompok nasionalis.

Partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), yang dipimpin Imran Khan, memenangkan kursi terbanyak. Namun hal tersebut tidak cukup untuk membentuk pemerintahan mayoritas.

PTI dan sejumlah partai lainnya melakukan protes. Khan mengklaim memenangkan lebih dari 150 kursi, cukup untuk membentuk pemerintahan. Tapi ada kecurangan sistematis dalam penghitungan dan pencatatan suara.

Pada Minggu 11 Februari 2024, PTI mengorganisir unjuk rasa. Para massa diadang polisi anti huru hara.

Baca Juga :  Ganjar-Mahfud Fokus Pangan, Anies-Muhaimin Kesetaraan

Para polisi di beberapa titik unjuk rasa bahkan menembakkan gas air mata.

Dikutip dair Antara, Komisi Pemilihan Umum Pakistan (Election Commission of Pakistan/ECP) pada Minggu (11/2) akhirnya mengumumkan hasil lengkap pemilihan umum (pemilu) 2024 yang diselenggarakan pada 8 Februari lalu.

Menurut pengumuman hasil pemilu untuk Majelis Nasional Pakistan, atau majelis rendah parlemen negara itu, para kandidat independen mendapatkan 101 kursi, partai politik Liga Muslim Pakistan-Nawaz (PML-N) yang dipimpin oleh mantan perdana menteri Nawaz Sharif mendapatkan 75 kursi, dan Partai Rakyat Pakistan (PPP) yang dipimpin mantan menteri luar negeri Bilawal Bhutto Zardari mendapatkan 54 kursi.

Gerakan Muttahida Qaumi-Pakistan mendapatkan 17 kursi, Jamiat Ulama-e-Islam Pakistan mendapatkan empat kursi, partai Liga Muslim Pakistan mendapatkan tiga kursi, Partai Istehkam-e-Pakistan dan Partai Nasional Balochistan masing-masing mendapatkan dua kursi, sementara Majlis Wahdat-e-Muslimeen Pakistan, Liga Muslim Pakistan (Zia-ul-Haq Shaheed), Partai Nasional Pashtoonkhwa Awami Pakistan, Partai Balochistan Awami, Partai Pashtoonkhwa Milli Awami, dan Partai Nasional masing-masing mendapat satu kursi.

Baca Juga :  Salah Sasaran, Serangan Udara AS Tewaskan 17 Polisi Afghanistan

ECP mengumumkan hasil untuk 262 dari 266 kursi untuk Majelis Nasional Pakistan usai negara itu menggelar pemilu pada 8 Februari guna membentuk pemerintahan untuk masa jabatan lima tahun ke depan.

Pihak Khan memenangkan lebih banyak kursi dibandingkan partai politik yang menggulingkan dirinya dari kekuasaan hampir dua tahun lalu. (arya/fajar/jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru