33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Trump Tak Terima Kekalahan, Pendukung Ngamuk Gedung Parlemen, 52 Orang

PROKALTENG.CO – Polisi Amerika Serikat menangkap 52 orang dalam
kerusuhan yang terjadi di Gedung Capitol Hill, pada Rabu 6 Januari 2021.
Sebanyak empat orang tewas, dalam kerusuhan yang muncul setelah cuitan protes
Donald Trump tentang hasil pemilu.

Dilansir dari Reuters, sejumlah pengunjukrasa
menerobos masuk kedalam ruangan representatif ketika para legislator sedang
berada di dalam ruangan. Mereka menggedor pintu, dan memaksa berhentinya debat
sertifikasi terkait hasil pemililhan elektoral Joe Biden dan Donald Trump.

Petugas keamanan tampak menumpuk
furnitur di balik pintu untuk menghalangi kelompok pengunjukrasa masuk, serta
menodong senjata mereka, sambil mengamankan para legislator.

Serangan di Gedung Capitol
menjadi titik puncak dari terus meningkatnya retorika pasca pemilihan 3
November lalu. Di mana Donald Trump seringkali melemparkan tuduhan tak berdasar
tentang pemilihan yang curang dan mendorong pendukungnya untuk membantunya
membalik kekalahan tersebut.

Baca Juga :  Presiden Brazil Jair Bolsonaro (Antara/Reuters)

Kerusuhan di Gedung Capitol pun
muncul sesaat setelah Trump mendorong pendukungnya untuk menyerbu Capitol Hill
untuk menunjukkan kemarahan mereka, atas proses pemilihan. Ia mengatakan pada
suporternya untuk menekan representatif yang mereka pilih, agar menolak hasil
pemilihan, serta mendorong mereka untuk “berperang”.

Aksi ini menyebabkan sejumlah
anggota kongres dari Republikan ikut mengutuk tindakan Donald Trump dan
menyalahkan pimpinan partainya sendiri. “Tak diragukan lagi jika presiden
telah memicu lahirnya protes, mendorong kerusuhan. Ia menyulut apinya,”
kata Representatif dari Partai Republikan, Liz Cheney, di Twitternya.

Bahkan, Senator Republikan yang
konservatif Tom Cotton mendorong Trump untuk mengakui kekalahannya dan
“berhenti membuat bingung warga Amerika Serikat dan memancing kekerasan
lagi.”

Baca Juga :  Putra Presiden AS Diludahi Karyawan Restoran

Sedangkan Joe Biden dan Kamala
Harris direncanakan mulai memasuki Gedung Putih pada 20 Januari 2021.

PROKALTENG.CO – Polisi Amerika Serikat menangkap 52 orang dalam
kerusuhan yang terjadi di Gedung Capitol Hill, pada Rabu 6 Januari 2021.
Sebanyak empat orang tewas, dalam kerusuhan yang muncul setelah cuitan protes
Donald Trump tentang hasil pemilu.

Dilansir dari Reuters, sejumlah pengunjukrasa
menerobos masuk kedalam ruangan representatif ketika para legislator sedang
berada di dalam ruangan. Mereka menggedor pintu, dan memaksa berhentinya debat
sertifikasi terkait hasil pemililhan elektoral Joe Biden dan Donald Trump.

Petugas keamanan tampak menumpuk
furnitur di balik pintu untuk menghalangi kelompok pengunjukrasa masuk, serta
menodong senjata mereka, sambil mengamankan para legislator.

Serangan di Gedung Capitol
menjadi titik puncak dari terus meningkatnya retorika pasca pemilihan 3
November lalu. Di mana Donald Trump seringkali melemparkan tuduhan tak berdasar
tentang pemilihan yang curang dan mendorong pendukungnya untuk membantunya
membalik kekalahan tersebut.

Baca Juga :  Presiden Brazil Jair Bolsonaro (Antara/Reuters)

Kerusuhan di Gedung Capitol pun
muncul sesaat setelah Trump mendorong pendukungnya untuk menyerbu Capitol Hill
untuk menunjukkan kemarahan mereka, atas proses pemilihan. Ia mengatakan pada
suporternya untuk menekan representatif yang mereka pilih, agar menolak hasil
pemilihan, serta mendorong mereka untuk “berperang”.

Aksi ini menyebabkan sejumlah
anggota kongres dari Republikan ikut mengutuk tindakan Donald Trump dan
menyalahkan pimpinan partainya sendiri. “Tak diragukan lagi jika presiden
telah memicu lahirnya protes, mendorong kerusuhan. Ia menyulut apinya,”
kata Representatif dari Partai Republikan, Liz Cheney, di Twitternya.

Bahkan, Senator Republikan yang
konservatif Tom Cotton mendorong Trump untuk mengakui kekalahannya dan
“berhenti membuat bingung warga Amerika Serikat dan memancing kekerasan
lagi.”

Baca Juga :  Putra Presiden AS Diludahi Karyawan Restoran

Sedangkan Joe Biden dan Kamala
Harris direncanakan mulai memasuki Gedung Putih pada 20 Januari 2021.

Terpopuler

Artikel Terbaru