28.4 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Bangkok Diguncang Ledakan Bom Jelang Menlu AS Berpidato di KTT ASEAN

Bangkok yang tengah menjadi tuan rumah KTT ASEAN diguncang ledakan
bom pada Jumat (2/8) pagi waktu setempat. Ledakan bom tersebut tak hanya
terjadi pada satu lokasi, melainkan di tiga lokasi berbeda. Rentetan ledakan
tersebut terjadi jelang Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo,
menyampaikan pidatonya di KTT ASEAN.

Menlu dari negara-negara mitra ASEAN turut diundang dalam KTT
tersebut seperti AS, Tiongkok, dan Rusia.

Terkait insiden tersebut, Perdana Menteri Thailand, Prayuth
Chan-o-cha, telah memerintahkan penyelidikan secara mendalam. Bom yang
mengguncang Bangkok itu sendiri berdaya ledak kecil atau low explosive. Ledakan
itu sendiri menyebabkan empat orang terluka, dua di antaranya perempuan.

“Dua wanita mengalami luka-luka,” ucap singkat pihak Erawan
Emergency Centre.

Ledakan pertama dan kedua terdengar pada jam sibuk, sebelum jam 9
pagi waktu setempat dan itu terjadi di dua lokasi dekat pusat Kota Bangkok.
Ledakan kedua tersebut menghancurkan kaca di dekat gedung pencakar langit pusat
kota. Sementara ledakan ketiga terdengar tak lama kemudian di sebuah kompleks pemerintah
yang menampung beberapa kementerian di sisi utara Bangkok.

Baca Juga :  Sebelum Merampok, Rela Jadi Patung Sampai Toko Tutup

Polisi Thailand menemukan setidaknya enam bom meledak di tiga
lokasi dengan satu bom yang gagal meledak. Sehari sebelumnya, polisi Thailand
mengatakan menemukan dua bom palsu di dekat tempat pertemuan keamanan regional.
Dua pria telah ditangkap sehubungan dengan bom palsu.

 Sementara itu, juru bicara
pemerintah Thailand, Narumon Pinyosinwat mengatakan, Perdana Menteri Thailand
mengecam dengan keras insiden bom tersebut. Apalagi saat Thailand, khususnya
Bangkok, tengah menjadi tuan rumah KTT ASEAN dan dihadiri sejumlah menlu dari
negara-negara sahabat.

“Sekelompok orang telah berniat buruk dan merupakan tindakan
pengecut. Mereka telah menghasut dengan kekerasan saat pemerintah mendorong
negara untuk semakin maju,” bunyi pernyataan resmi dari kantor Perdana Menteri
Thailand. Pemerintah Thailand akan segera mengusut dan memerangi teror yang
terjadi.

Baca Juga :  Timur Tengah Memanas, Harga Minyak Mengganas

Dari tiga lokasi yang berbeda tersebut setidaknya ada enam bom
yang meledak. Beberapa di antaranya menggunakan timer.

Kepala Penjinak Bom Kepolisian Thailand, Kolonel Kamtorn Uicharoen,
menjelaskan secara rinci ledakan tersebut. Dia menyebut tiga bom meledak di
kompleks Gedung Pemerintahan Thailand di Chaeng Wattana, Bangkok. Satu bom lagi
ditemukan namun urung meledak. Dua bom lagi meledak di area Chong Nonsi,
Bangkok dan dekat dengan stasiun skytrain.

“Ada sebagian bom yang merupakan rakitan dan dikendalikan dengan
timer atau pengatur waktu,” ungkap Kamtorn seperti dilansir Channel News Asia.

Terkait insiden tersebut, Perdana Menteri Thailand, lewat juru
bicara Narumon Pinyosinwat, mengimbau masyaratakat tidak panik. Narumon
menegaskan pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian dan pihak keamanan
pemerintah untuk melakukan penjagaan dan terutama menyelidiki dan mengungkap
insiden tersebut.(jpg)

 

Bangkok yang tengah menjadi tuan rumah KTT ASEAN diguncang ledakan
bom pada Jumat (2/8) pagi waktu setempat. Ledakan bom tersebut tak hanya
terjadi pada satu lokasi, melainkan di tiga lokasi berbeda. Rentetan ledakan
tersebut terjadi jelang Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo,
menyampaikan pidatonya di KTT ASEAN.

Menlu dari negara-negara mitra ASEAN turut diundang dalam KTT
tersebut seperti AS, Tiongkok, dan Rusia.

Terkait insiden tersebut, Perdana Menteri Thailand, Prayuth
Chan-o-cha, telah memerintahkan penyelidikan secara mendalam. Bom yang
mengguncang Bangkok itu sendiri berdaya ledak kecil atau low explosive. Ledakan
itu sendiri menyebabkan empat orang terluka, dua di antaranya perempuan.

“Dua wanita mengalami luka-luka,” ucap singkat pihak Erawan
Emergency Centre.

Ledakan pertama dan kedua terdengar pada jam sibuk, sebelum jam 9
pagi waktu setempat dan itu terjadi di dua lokasi dekat pusat Kota Bangkok.
Ledakan kedua tersebut menghancurkan kaca di dekat gedung pencakar langit pusat
kota. Sementara ledakan ketiga terdengar tak lama kemudian di sebuah kompleks pemerintah
yang menampung beberapa kementerian di sisi utara Bangkok.

Baca Juga :  Sebelum Merampok, Rela Jadi Patung Sampai Toko Tutup

Polisi Thailand menemukan setidaknya enam bom meledak di tiga
lokasi dengan satu bom yang gagal meledak. Sehari sebelumnya, polisi Thailand
mengatakan menemukan dua bom palsu di dekat tempat pertemuan keamanan regional.
Dua pria telah ditangkap sehubungan dengan bom palsu.

 Sementara itu, juru bicara
pemerintah Thailand, Narumon Pinyosinwat mengatakan, Perdana Menteri Thailand
mengecam dengan keras insiden bom tersebut. Apalagi saat Thailand, khususnya
Bangkok, tengah menjadi tuan rumah KTT ASEAN dan dihadiri sejumlah menlu dari
negara-negara sahabat.

“Sekelompok orang telah berniat buruk dan merupakan tindakan
pengecut. Mereka telah menghasut dengan kekerasan saat pemerintah mendorong
negara untuk semakin maju,” bunyi pernyataan resmi dari kantor Perdana Menteri
Thailand. Pemerintah Thailand akan segera mengusut dan memerangi teror yang
terjadi.

Baca Juga :  Timur Tengah Memanas, Harga Minyak Mengganas

Dari tiga lokasi yang berbeda tersebut setidaknya ada enam bom
yang meledak. Beberapa di antaranya menggunakan timer.

Kepala Penjinak Bom Kepolisian Thailand, Kolonel Kamtorn Uicharoen,
menjelaskan secara rinci ledakan tersebut. Dia menyebut tiga bom meledak di
kompleks Gedung Pemerintahan Thailand di Chaeng Wattana, Bangkok. Satu bom lagi
ditemukan namun urung meledak. Dua bom lagi meledak di area Chong Nonsi,
Bangkok dan dekat dengan stasiun skytrain.

“Ada sebagian bom yang merupakan rakitan dan dikendalikan dengan
timer atau pengatur waktu,” ungkap Kamtorn seperti dilansir Channel News Asia.

Terkait insiden tersebut, Perdana Menteri Thailand, lewat juru
bicara Narumon Pinyosinwat, mengimbau masyaratakat tidak panik. Narumon
menegaskan pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian dan pihak keamanan
pemerintah untuk melakukan penjagaan dan terutama menyelidiki dan mengungkap
insiden tersebut.(jpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru