27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Harga Ayam Potong di Pasar Sempat Melejit Rp. 80 ribu, Warga Berallih

PALANGKA RAYA – Pedagang pasar tradisional di Palangka Raya,
 khususnya pedagang ayam potong mengeluh
dengan harga ayam potong yang melonjak naik. Kenaikan harga bahkan mencapai dua
kali lipat dari harga normal.

Ayam potong kini diketahui pada Rabu (28/5), sudah mencapai harga Rp. 80.000,
 sedangkan sebelum ada lonjakan harga,
satu kilo ayam hanya dibandrol dengan harga kisaran Rp.30 ribu hingga Rp. 40
ribu.

Adanya kenaikan harga ayam potong ini,  disinyalir lantaran kurangnya pasokan ayam
potong di pasar tradisional setempat.

Salah salah satu penjual ayam di pasar tradisional.
palangka Raya menuturkan naiknya harga ayam yang ia jual ini menyesuaikan harga
beli. “Kita belinya dari daerah lain. Kemarin lebaran sempat turun Rp. 40
ribu sekarang kita jualnya sampai Rp. 80 ribu,” kata Raudah.

Baca Juga :  Gantikan Giring, Kaesang Ditunjuk Menjadi Ketua Umum PSI

Dari sejumlah pedagang ayam yang diwawancarai oleh
Kaltengpos.co, kebanyakan beralasan pasokan ayam saat ini berkurang. Namun
beberapa pedagang membocorkan kalau harga ayam di Palangka Raya memang sering
naik turun karena tergantung pasokan dari Kalimantan Selatan.

Hal serupa juga dirasakan oleh penjual sayur keliling yang
juga menjual kebutuhan pokok lainnya. Kini sebagiaj besar dari mereka tak lagi
membeli ayam potong untuk dijual kembali karena takut merugi.

“Ibu-ibu yang biasanya beli enggak mau kalau harganya Rp
70 ribu keatas jadi saya tidak beli,” ujar pria yang sering disapa paman
sayur.

Tak hanya pedagang, warga mayoritas ibu-ibu yang ingin
membeli ayam juga terkejut dengan harga daging ayam yang melonjak hampir dua
kali lipat dari harga semula.

Baca Juga :  Tingkatkan Kinerja ASN

Yang semula pergi ke pasar hendak beli ayam, kini ibu rumah
tangga maupun yang digunakan untuk warung makan beralih ke lauk ikan laut.

“Maunya beli ayam tapi mahal jadi dibuat beli yang
lain saja,” kata Mita salah satu warga yang sering membeli ayam potong. 

PALANGKA RAYA – Pedagang pasar tradisional di Palangka Raya,
 khususnya pedagang ayam potong mengeluh
dengan harga ayam potong yang melonjak naik. Kenaikan harga bahkan mencapai dua
kali lipat dari harga normal.

Ayam potong kini diketahui pada Rabu (28/5), sudah mencapai harga Rp. 80.000,
 sedangkan sebelum ada lonjakan harga,
satu kilo ayam hanya dibandrol dengan harga kisaran Rp.30 ribu hingga Rp. 40
ribu.

Adanya kenaikan harga ayam potong ini,  disinyalir lantaran kurangnya pasokan ayam
potong di pasar tradisional setempat.

Salah salah satu penjual ayam di pasar tradisional.
palangka Raya menuturkan naiknya harga ayam yang ia jual ini menyesuaikan harga
beli. “Kita belinya dari daerah lain. Kemarin lebaran sempat turun Rp. 40
ribu sekarang kita jualnya sampai Rp. 80 ribu,” kata Raudah.

Baca Juga :  Gantikan Giring, Kaesang Ditunjuk Menjadi Ketua Umum PSI

Dari sejumlah pedagang ayam yang diwawancarai oleh
Kaltengpos.co, kebanyakan beralasan pasokan ayam saat ini berkurang. Namun
beberapa pedagang membocorkan kalau harga ayam di Palangka Raya memang sering
naik turun karena tergantung pasokan dari Kalimantan Selatan.

Hal serupa juga dirasakan oleh penjual sayur keliling yang
juga menjual kebutuhan pokok lainnya. Kini sebagiaj besar dari mereka tak lagi
membeli ayam potong untuk dijual kembali karena takut merugi.

“Ibu-ibu yang biasanya beli enggak mau kalau harganya Rp
70 ribu keatas jadi saya tidak beli,” ujar pria yang sering disapa paman
sayur.

Tak hanya pedagang, warga mayoritas ibu-ibu yang ingin
membeli ayam juga terkejut dengan harga daging ayam yang melonjak hampir dua
kali lipat dari harga semula.

Baca Juga :  Tingkatkan Kinerja ASN

Yang semula pergi ke pasar hendak beli ayam, kini ibu rumah
tangga maupun yang digunakan untuk warung makan beralih ke lauk ikan laut.

“Maunya beli ayam tapi mahal jadi dibuat beli yang
lain saja,” kata Mita salah satu warga yang sering membeli ayam potong. 

Terpopuler

Artikel Terbaru