27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Kompetensi Guru Mumpuni, Anak Didik Lebih Berkompeten

PALANGKA RAYA- Ikatan Guru
Indonesia (IGI) Provinsi Kalteng siap mendukung program Kemendikbud, terutama
dalam upaya percepatan  kompetensi anak
didik di daerah.

“Karena kita selalu
mengambil dari sisi kompetensi guru yang mumpuni, sehingga mampu mengajarkan
anak didiknya untuk lebih berkompeten,” kata Ketua IGI Kalteng Yuserto SPd
kepada Kalteng Pos, di SMP Katolik St Paulus, Senin (25/11).

Sejalan dengan harapan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Karim, maka pihaknya menyatakan siap
untuk beradaptasi dari segi teknologi. Banyak gagasan yang ditawarkan IGI melalui
86 kanal saluran kompetensi guru.

Dengan demikian,
diharapkan akan ada banyak kreativitas yang dimunculkan oleh para guru dalam
bentuk inovasi untuk menyalurkan pendidikan kepada anak didik di
sekolah-sekolah.

“Jadi perubahan cukup
signifikan sebagai efek dari teknologi. Kami pun sudah mengantisipasi sejak
jauh-jauh hari,” pungkasnya lagi.

Selain itu, untuk
proses belajar mengajar di kelas yang paling ideal, yakni siswa juga dilatih
untuk menjadi seorang guru. Sehingga melalui proses itu diharapkan para peserta
didik bisa lebih memahami ilmu pengetahuan yang ditransferkan dari para
pendidik.

Baca Juga :  Ben Bahat Siap Wujudkan Infrastuktur Sekolah di Wilayah Hampalit

“Mereka bisa
menyampaikan kepada teman-temannya. Mereka juga akan lebih muda memahami jika
mendapatkan penjelasan dari teman sejawat. Hal ini sudah kami lakukan, dengan
harapan akan terjadi perubahan,” ungkapnya.

Proses pendidikan juga
bisa dilaksanakan melalui kegiatan bakti sosial dan sumbangan solidaritas. Misalnya,
bakti sosial membersihkan lingkungan. Melalui program itu dapat membentuk
karakter siswa yang berjiwa sosial tinggi.

“Kami juga sudah
melakukan kompetensi anak melalui potensi atau talenta yang dimiliki mereka. Terkadang
apa yang mereka miliki selalu kami fasilitasi untuk pembinaan, baik di bidang olahraga,
kesenian, akademik, maupun bidang lainnya, ” lanjut Yuserto.

Menurutnya, jika program
itu dijalankan dengan baik, maka anak didik tak lagi sebatas bertanya apa yang
tidak diketahui, tetapi akan menanyakan apa yang bisa dilakukan.

Baca Juga :  Sugianto-Edy Siap Hadapi Debat Kandidat

“Jika hanya mengetahui
tapi tidak dapat melakukan, maka akan sia-sia. Oleh karena itu, ke depannya
anak-anak perlu mengantongi banyak keterampilan. Bukan hanya tahu, tetapi
menguasai dan bisa melakukannya,” tutupnya.

Terpisah, seorang guru yang
mengabdi pada salah satu sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Palangka Raya,
Ela Maria Daratista mengatakan, sebagai seorang pendidik, dirinya menyetujui apa
yang disampaikan dan diperjuangkan Mendikbud Nadiem Makarim.

“Perayaan Hari Guru
Nasional (HGN) tidak dipandang sebagai acara seremonial semata, tapi juga
momentum untuk merefleksikan peran sebagai guru dan tujuan utama panggilan
hidup sebagai guru,” ungkapnya.

Poin penting yang harus digarisbawahi, lanjutnya,
setiap siswa tentu memiliki potensi untuk berkembang. Oleh karena itu, seorang
guru mesti bisa membantu anak didiknya untuk menggali dan menemukan potensi diri
dan mendorong anak didik untuk mengembangkan potensi tersebut. (abw/nue/ce/ala) 

PALANGKA RAYA- Ikatan Guru
Indonesia (IGI) Provinsi Kalteng siap mendukung program Kemendikbud, terutama
dalam upaya percepatan  kompetensi anak
didik di daerah.

“Karena kita selalu
mengambil dari sisi kompetensi guru yang mumpuni, sehingga mampu mengajarkan
anak didiknya untuk lebih berkompeten,” kata Ketua IGI Kalteng Yuserto SPd
kepada Kalteng Pos, di SMP Katolik St Paulus, Senin (25/11).

Sejalan dengan harapan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Karim, maka pihaknya menyatakan siap
untuk beradaptasi dari segi teknologi. Banyak gagasan yang ditawarkan IGI melalui
86 kanal saluran kompetensi guru.

Dengan demikian,
diharapkan akan ada banyak kreativitas yang dimunculkan oleh para guru dalam
bentuk inovasi untuk menyalurkan pendidikan kepada anak didik di
sekolah-sekolah.

“Jadi perubahan cukup
signifikan sebagai efek dari teknologi. Kami pun sudah mengantisipasi sejak
jauh-jauh hari,” pungkasnya lagi.

Selain itu, untuk
proses belajar mengajar di kelas yang paling ideal, yakni siswa juga dilatih
untuk menjadi seorang guru. Sehingga melalui proses itu diharapkan para peserta
didik bisa lebih memahami ilmu pengetahuan yang ditransferkan dari para
pendidik.

Baca Juga :  Ben Bahat Siap Wujudkan Infrastuktur Sekolah di Wilayah Hampalit

“Mereka bisa
menyampaikan kepada teman-temannya. Mereka juga akan lebih muda memahami jika
mendapatkan penjelasan dari teman sejawat. Hal ini sudah kami lakukan, dengan
harapan akan terjadi perubahan,” ungkapnya.

Proses pendidikan juga
bisa dilaksanakan melalui kegiatan bakti sosial dan sumbangan solidaritas. Misalnya,
bakti sosial membersihkan lingkungan. Melalui program itu dapat membentuk
karakter siswa yang berjiwa sosial tinggi.

“Kami juga sudah
melakukan kompetensi anak melalui potensi atau talenta yang dimiliki mereka. Terkadang
apa yang mereka miliki selalu kami fasilitasi untuk pembinaan, baik di bidang olahraga,
kesenian, akademik, maupun bidang lainnya, ” lanjut Yuserto.

Menurutnya, jika program
itu dijalankan dengan baik, maka anak didik tak lagi sebatas bertanya apa yang
tidak diketahui, tetapi akan menanyakan apa yang bisa dilakukan.

Baca Juga :  Sugianto-Edy Siap Hadapi Debat Kandidat

“Jika hanya mengetahui
tapi tidak dapat melakukan, maka akan sia-sia. Oleh karena itu, ke depannya
anak-anak perlu mengantongi banyak keterampilan. Bukan hanya tahu, tetapi
menguasai dan bisa melakukannya,” tutupnya.

Terpisah, seorang guru yang
mengabdi pada salah satu sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Palangka Raya,
Ela Maria Daratista mengatakan, sebagai seorang pendidik, dirinya menyetujui apa
yang disampaikan dan diperjuangkan Mendikbud Nadiem Makarim.

“Perayaan Hari Guru
Nasional (HGN) tidak dipandang sebagai acara seremonial semata, tapi juga
momentum untuk merefleksikan peran sebagai guru dan tujuan utama panggilan
hidup sebagai guru,” ungkapnya.

Poin penting yang harus digarisbawahi, lanjutnya,
setiap siswa tentu memiliki potensi untuk berkembang. Oleh karena itu, seorang
guru mesti bisa membantu anak didiknya untuk menggali dan menemukan potensi diri
dan mendorong anak didik untuk mengembangkan potensi tersebut. (abw/nue/ce/ala) 

Terpopuler

Artikel Terbaru