25.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Polri Pastikan Petugas Pengamanan Tak Dibekali Peluru Tajam

Adanya korban jiwa dalam aksi massa yang digelar sejak Selasa
(21/5) di depan kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum RI (Bawaslu) menimbulkan
isu liar. Hal itu dikarenakan beredar kabar korban meninggal akibat tertembus peluru
tajam aparat.

Namun, kabar itu dibantah oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat
(Karopenmas) Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo. Dia memastikan aparat
pengamanan unjuk rasa tidak dibekali dengan senjata api maupun peluru tajam.
Sehingga apabila ada korban karena faktor itu, ditegaskan bukan ulah aparat
keamanan.

“Yang perlu disampaikan bahwa aparat keamanan dalam pengamanan
unras (unjuk rasa) tidak dibekali oleh peluru tajam dan senjata api,” kata Dedi
saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (22/5).

Baca Juga :  Wujudkan Kota Bersih

Polri sendiri mulai melakukan identifikasi terhadap provokator
kerusuhan malam tadi. Hasil analisasi sementara massa dari luar Jakarta yang
membuat ulah.

“Kami sudah sampaikan jauh-jauh hari bahwa akan ada pihak ketiga
yang akan memanfaatkan situasi unras tersebut. Oleh karenanya, masyarakat
diimbau tidak terprovokasi,” imbuh Dedi.

Sampai dengan saat ini, polisi telah mengamankan lebih dari 20
orang yang diduga menjadi provokator kerusuhan. Mereka dibawa ke Polres Metro
Jakarta Pusat untuk dimintai keterangan.

“Saat ini aparat kepolisian sudah mengamanankan lebih dari 20
orang yang diduga pelaku provokator dan melakukan tindak pidana lainnya,”
pungkas Dedi.(jpc)

 

 

Adanya korban jiwa dalam aksi massa yang digelar sejak Selasa
(21/5) di depan kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum RI (Bawaslu) menimbulkan
isu liar. Hal itu dikarenakan beredar kabar korban meninggal akibat tertembus peluru
tajam aparat.

Namun, kabar itu dibantah oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat
(Karopenmas) Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo. Dia memastikan aparat
pengamanan unjuk rasa tidak dibekali dengan senjata api maupun peluru tajam.
Sehingga apabila ada korban karena faktor itu, ditegaskan bukan ulah aparat
keamanan.

“Yang perlu disampaikan bahwa aparat keamanan dalam pengamanan
unras (unjuk rasa) tidak dibekali oleh peluru tajam dan senjata api,” kata Dedi
saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (22/5).

Baca Juga :  Wujudkan Kota Bersih

Polri sendiri mulai melakukan identifikasi terhadap provokator
kerusuhan malam tadi. Hasil analisasi sementara massa dari luar Jakarta yang
membuat ulah.

“Kami sudah sampaikan jauh-jauh hari bahwa akan ada pihak ketiga
yang akan memanfaatkan situasi unras tersebut. Oleh karenanya, masyarakat
diimbau tidak terprovokasi,” imbuh Dedi.

Sampai dengan saat ini, polisi telah mengamankan lebih dari 20
orang yang diduga menjadi provokator kerusuhan. Mereka dibawa ke Polres Metro
Jakarta Pusat untuk dimintai keterangan.

“Saat ini aparat kepolisian sudah mengamanankan lebih dari 20
orang yang diduga pelaku provokator dan melakukan tindak pidana lainnya,”
pungkas Dedi.(jpc)

 

 

Terpopuler

Artikel Terbaru