33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Rusuh 22 Mei, 6 Orang Meninggal Dunia, 200 Luka-luka

 Kerusuhan yang pecah dalam aksi unjuk rasa di depan kantor
Badan Pengawas Pemilihan Umum RI (Bawaslu), Jalan MH Thamrin, Jakarta sejak
Senin (22/5) malam menimbulkan korban jiwa. Selain itu ada ratusan orang yang
mengalami luka-luka.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bahkan meninjau langsung
para korban yang dirawat di Rumah Sakit Tarakan Jakarta. Dari laporan yang dia
terima, korban jiwa mencapai 6 orang. Sedangkan korban luka-luka sekitar 200
orang. Data tersebut merupakan terbaru pukul 09.00 WIB.

“Kira-kira ada 200 orang luka-luka dan ada sekitar enam orang
tercatat meninggal,” ujar Anies di Rumah Sakit Tarakan Jakarta, Rabu (22/6).

Korban meninggal dan luka-luka sendiri tersebar di sejumlah
rumah sakit. Antara lain Rumah Sakit Pelni, Rumah Sakit Budi Kemuliaan, Rumah
Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan Rumah Sakit Angkatan Laut Mintoharjo.

Anies menyarankan para korban menggunakan BPJS untuk biaya
perawatan. Sedangkan bagi yang tidak memiliki, pemprov DKI akan menanggungnya.

“Bila tidak memiliki BPJS, maka Pemprov akan menanggung biaya
perawatan di rumah sakit,” imbuhnya.

Di sisi lain, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu
meminta agar para demonstran tidak terprovokasi melakukan tindakan anarkis. Dia
berharap massa menyampaikan aspirasinya sesuai dengan koridor hukum.

“Saya mengimbau pada semuanya tetap berpegang pada prinsip
perdamaian kedamaian. Gunakan cara-cara yang damai dan juga kepada semua pihak
yang mengamankan juga menahan diri, sehingga suasana di lapangan menjadi
teduh,” tambah Anies.

Baca Juga :  KPK Tambah Personel Satgas Cari Kader PDIP Harun Masiku

Sementara itu, Kepala Rumah Sakit Tarakan Dian Ekowati
membenarkan adanya korban jiwa di tempatnya. Korban meninggal dikarenakan
adanya pendarahan, namun dia belum menyebutkan penyebab pendarahan tersebut.

“Tadi, kelihatannya banyak pendarahan, kami belum lihat
sumbernya dari mana sedang di-assessment oleh
dokter,” kata Dian.

“Luka-luka ringan, (karena) cedera kepala ringan dan luka kena
benda tumpul,” imbuhnya.

Korban sendiri mulai berdatangan sejak pukul 19.30 pada Senin
(20/5). Puncak tertinggi terjadi saat dini hari tadi. Rumah Sakit Tarakan
sendiri telah bersiap untuk memberikan bantuan medis apabila dibutuhkan. Mereka
telah menyiapkan puluhan dokter dan ratusan perawat.

“Kami dokternya itu ada sekitar 60 yang kami buat shift,
kemudian juga dari perawat ada sekitar 400,” pungkas Dian.

Massa Luar Jakarta
Memprovokasi

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir
Jenderal (Pol) Dedi Prasetyo menyesalkan bentrokan yang terjadi di depan
Bawaslu sekitar pukul 23.00 WIB. Pasalnya terdapat provokator yamg memprovokasi
massa pendemo yang hendak kembali ke rumah masing-masing.

“Kami sesalkan massa dari luar Jakarta yang masuk jam 11-an,
memprovokasi kejadian,” sesal Dedi.

Tak berakhir di Bawaslu, kerusuhan juga terjadi di sekitar
stasiun Tanah Abang hinga asrama Brimob. Sejumlah kendaraan roda empat menjadi
korban kericuhan antara aparat dan massa di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta
Pusat, Rabu dini hari 22 Mei 2019. Bangkai mobil-mobil itu tampak berderet di
depan Asrama Brimob, Jalan KS Tubun.

Baca Juga :  Pemain Drakor Goblin, Go Soo-jung Meninggal Dunia

Bahkan hingga saat ini, pukul 10.00 WIB massa memblokade jalan
dengan membakar ban dan menutup jalan dengan menggunakan seng. Gas air mata
juga masih terasa sehingga membuat mata pedih, sementara pasukan Brimob masih
berjaga-jaga.

Tak hanya bangkai mobil yang menumpuk di depan asrama Brimob.
Sedikitnya enam orang meninggal dunia dari bentroknya massa dengan aparat
keamanan.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan ada
satu korban di RS Pelni, dua korban di Budi Kemuliaan, satu korban di
Bintoharjo dan satu korban di RSCM.

“Jadi saat ini semua tim siaga seperti saya sampaikan kemarin
ada 37 titik dilakukan di lapangan kemudian ada 10 RS rujukan tetapi semua RS
siaga,” ucap Widyastuti.

Selain itu, ada sekitar 200 orang yang luka-luka dan dilarikan
ke sejumlah rumah sakit. Pihak runah sakit juga mengerahkan ambulan di
titik-titik kerusuhan dan membawa korban langsung ke rumah sakit jika
dibutuhkan.

“Jadi kira-kira ada sekitar 200an orang luka-luka per jam 9 ini
dan ada sekitar 6 orang yang sudah tercatat meninggal,” jelas Widya.(jpc)

 Kerusuhan yang pecah dalam aksi unjuk rasa di depan kantor
Badan Pengawas Pemilihan Umum RI (Bawaslu), Jalan MH Thamrin, Jakarta sejak
Senin (22/5) malam menimbulkan korban jiwa. Selain itu ada ratusan orang yang
mengalami luka-luka.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bahkan meninjau langsung
para korban yang dirawat di Rumah Sakit Tarakan Jakarta. Dari laporan yang dia
terima, korban jiwa mencapai 6 orang. Sedangkan korban luka-luka sekitar 200
orang. Data tersebut merupakan terbaru pukul 09.00 WIB.

“Kira-kira ada 200 orang luka-luka dan ada sekitar enam orang
tercatat meninggal,” ujar Anies di Rumah Sakit Tarakan Jakarta, Rabu (22/6).

Korban meninggal dan luka-luka sendiri tersebar di sejumlah
rumah sakit. Antara lain Rumah Sakit Pelni, Rumah Sakit Budi Kemuliaan, Rumah
Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan Rumah Sakit Angkatan Laut Mintoharjo.

Anies menyarankan para korban menggunakan BPJS untuk biaya
perawatan. Sedangkan bagi yang tidak memiliki, pemprov DKI akan menanggungnya.

“Bila tidak memiliki BPJS, maka Pemprov akan menanggung biaya
perawatan di rumah sakit,” imbuhnya.

Di sisi lain, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu
meminta agar para demonstran tidak terprovokasi melakukan tindakan anarkis. Dia
berharap massa menyampaikan aspirasinya sesuai dengan koridor hukum.

“Saya mengimbau pada semuanya tetap berpegang pada prinsip
perdamaian kedamaian. Gunakan cara-cara yang damai dan juga kepada semua pihak
yang mengamankan juga menahan diri, sehingga suasana di lapangan menjadi
teduh,” tambah Anies.

Baca Juga :  KPK Tambah Personel Satgas Cari Kader PDIP Harun Masiku

Sementara itu, Kepala Rumah Sakit Tarakan Dian Ekowati
membenarkan adanya korban jiwa di tempatnya. Korban meninggal dikarenakan
adanya pendarahan, namun dia belum menyebutkan penyebab pendarahan tersebut.

“Tadi, kelihatannya banyak pendarahan, kami belum lihat
sumbernya dari mana sedang di-assessment oleh
dokter,” kata Dian.

“Luka-luka ringan, (karena) cedera kepala ringan dan luka kena
benda tumpul,” imbuhnya.

Korban sendiri mulai berdatangan sejak pukul 19.30 pada Senin
(20/5). Puncak tertinggi terjadi saat dini hari tadi. Rumah Sakit Tarakan
sendiri telah bersiap untuk memberikan bantuan medis apabila dibutuhkan. Mereka
telah menyiapkan puluhan dokter dan ratusan perawat.

“Kami dokternya itu ada sekitar 60 yang kami buat shift,
kemudian juga dari perawat ada sekitar 400,” pungkas Dian.

Massa Luar Jakarta
Memprovokasi

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir
Jenderal (Pol) Dedi Prasetyo menyesalkan bentrokan yang terjadi di depan
Bawaslu sekitar pukul 23.00 WIB. Pasalnya terdapat provokator yamg memprovokasi
massa pendemo yang hendak kembali ke rumah masing-masing.

“Kami sesalkan massa dari luar Jakarta yang masuk jam 11-an,
memprovokasi kejadian,” sesal Dedi.

Tak berakhir di Bawaslu, kerusuhan juga terjadi di sekitar
stasiun Tanah Abang hinga asrama Brimob. Sejumlah kendaraan roda empat menjadi
korban kericuhan antara aparat dan massa di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta
Pusat, Rabu dini hari 22 Mei 2019. Bangkai mobil-mobil itu tampak berderet di
depan Asrama Brimob, Jalan KS Tubun.

Baca Juga :  Pemain Drakor Goblin, Go Soo-jung Meninggal Dunia

Bahkan hingga saat ini, pukul 10.00 WIB massa memblokade jalan
dengan membakar ban dan menutup jalan dengan menggunakan seng. Gas air mata
juga masih terasa sehingga membuat mata pedih, sementara pasukan Brimob masih
berjaga-jaga.

Tak hanya bangkai mobil yang menumpuk di depan asrama Brimob.
Sedikitnya enam orang meninggal dunia dari bentroknya massa dengan aparat
keamanan.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan ada
satu korban di RS Pelni, dua korban di Budi Kemuliaan, satu korban di
Bintoharjo dan satu korban di RSCM.

“Jadi saat ini semua tim siaga seperti saya sampaikan kemarin
ada 37 titik dilakukan di lapangan kemudian ada 10 RS rujukan tetapi semua RS
siaga,” ucap Widyastuti.

Selain itu, ada sekitar 200 orang yang luka-luka dan dilarikan
ke sejumlah rumah sakit. Pihak runah sakit juga mengerahkan ambulan di
titik-titik kerusuhan dan membawa korban langsung ke rumah sakit jika
dibutuhkan.

“Jadi kira-kira ada sekitar 200an orang luka-luka per jam 9 ini
dan ada sekitar 6 orang yang sudah tercatat meninggal,” jelas Widya.(jpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru