26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Wakil Ketua DPD Angkat Bicara Atas Polemik Gerindra

PALANGKA RAYA – Wakil Ketua
DPD Gerindra Kalteng M Junaidi Asfandi angkat bicara soal merosotnya perolehan
kursi dan suara serta kisruh di tubuh Gerindra Kalteng. Merosotnya perolehan
suara Gerindra diduga tidak lepas dari pernyataan Ketua DPD Gerindra Iwan
Kurniawan yang ingin mundur sebelum Pileg dan Pilpres dilaksanakan.

“Kalau terkait polemik
di DPD ini kan bermula dari diskusi forum DPC tentang evaluasi pasca Pileg dan
Pilpres 2019. Dimana salah satu kesimpulannya tentang meorostnya perolehan
suara dan kursi DPRD Provinsi dan Kekalahan Pilpres di Kalteng adalah diduga  bermula adanya pernyataan pengunduran diri
Ketua DPD,” kata Wakil Ketua DPD Gerindra Kalteng M Junaidi Asfandi, Sabtu
(10/8).

Baca Juga :  Dorong Reformasi Birokrasi Tematik, Pemko Palangkaraya Fokus 5 Hal Ini

Dia menegaskan, Ketua DPD
menyatakan mundur sebagai ketua, bahkan dari pencaleganya. Dan itu disampaikan
disaat menjelang pemungutan suara.

“Setelah pernyataan
itu, Ketua DPD Gerindra H Iwan Kurniawan bersikap pasif terhadap pergerakan
partai menghadapi Pileg dan Pilpres. Akibatnya  koordinasi semua lini menjadi lemah dan diduga
berdamak pada perolehan suara dan kursi Gerindra di Kalteng,” tegasnya.

Hasil diskusi forum DPC
Gerindra se Kalteng tersebut, kemudian direkomendasikan kepada DPP sebagai
bahan pertimbangan untuk evaluasi DPD Kalteng. “Dan ini konteksnya bukan
soal dukung mendukung siapa Ketua dan didukung untuk jadi apa? Jangan
temen-teman DPC di peta konflikkan untuk bicara konteks dukung mendukung,
karena disini tidak ada dualisme,” tukasnya.

Baca Juga :  Mendekati Hari Terakhir, Baru 5 Parpol Ajukan Perbaikan

Menurutnya, secara De Facto
ada pengunduran diri. Namun secara De Jure belum ada SK kepengurusan baru.
Untuk itu dia meminta persoalan tersebut diserahkan kepada DPP Gerindra untuk
menentukan.

“Jadi kami kembalikan
saja persoalan ini kepada DPP. Nanti DPP menyikapi persoalan pengunduran diri
Ketua DPD tersebut, karena itu sikap yang harus kami hormati bersama. Kami
tidak bisa memaksakan dengan berpolemik untuk dukung mendukung, apalagi dengan
alasan pertimbangan beliau saat itu ingin bisa lebih fokus dengan pesantren
yang sedang beliau bangun,” pungkasnya. (arj)

PALANGKA RAYA – Wakil Ketua
DPD Gerindra Kalteng M Junaidi Asfandi angkat bicara soal merosotnya perolehan
kursi dan suara serta kisruh di tubuh Gerindra Kalteng. Merosotnya perolehan
suara Gerindra diduga tidak lepas dari pernyataan Ketua DPD Gerindra Iwan
Kurniawan yang ingin mundur sebelum Pileg dan Pilpres dilaksanakan.

“Kalau terkait polemik
di DPD ini kan bermula dari diskusi forum DPC tentang evaluasi pasca Pileg dan
Pilpres 2019. Dimana salah satu kesimpulannya tentang meorostnya perolehan
suara dan kursi DPRD Provinsi dan Kekalahan Pilpres di Kalteng adalah diduga  bermula adanya pernyataan pengunduran diri
Ketua DPD,” kata Wakil Ketua DPD Gerindra Kalteng M Junaidi Asfandi, Sabtu
(10/8).

Baca Juga :  Dorong Reformasi Birokrasi Tematik, Pemko Palangkaraya Fokus 5 Hal Ini

Dia menegaskan, Ketua DPD
menyatakan mundur sebagai ketua, bahkan dari pencaleganya. Dan itu disampaikan
disaat menjelang pemungutan suara.

“Setelah pernyataan
itu, Ketua DPD Gerindra H Iwan Kurniawan bersikap pasif terhadap pergerakan
partai menghadapi Pileg dan Pilpres. Akibatnya  koordinasi semua lini menjadi lemah dan diduga
berdamak pada perolehan suara dan kursi Gerindra di Kalteng,” tegasnya.

Hasil diskusi forum DPC
Gerindra se Kalteng tersebut, kemudian direkomendasikan kepada DPP sebagai
bahan pertimbangan untuk evaluasi DPD Kalteng. “Dan ini konteksnya bukan
soal dukung mendukung siapa Ketua dan didukung untuk jadi apa? Jangan
temen-teman DPC di peta konflikkan untuk bicara konteks dukung mendukung,
karena disini tidak ada dualisme,” tukasnya.

Baca Juga :  Mendekati Hari Terakhir, Baru 5 Parpol Ajukan Perbaikan

Menurutnya, secara De Facto
ada pengunduran diri. Namun secara De Jure belum ada SK kepengurusan baru.
Untuk itu dia meminta persoalan tersebut diserahkan kepada DPP Gerindra untuk
menentukan.

“Jadi kami kembalikan
saja persoalan ini kepada DPP. Nanti DPP menyikapi persoalan pengunduran diri
Ketua DPD tersebut, karena itu sikap yang harus kami hormati bersama. Kami
tidak bisa memaksakan dengan berpolemik untuk dukung mendukung, apalagi dengan
alasan pertimbangan beliau saat itu ingin bisa lebih fokus dengan pesantren
yang sedang beliau bangun,” pungkasnya. (arj)

Terpopuler

Artikel Terbaru