30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Masakan Rumahan Paling Laris Selama Pandemi, Ini Resep Sukses Ala Chef

Pandemi
Covid-19 mendorong para pelaku usaha kuliner berlomba untuk menjual resepnya.
Untuk mendapatkan penghasilan lain akibat dampak pandemi Covid-19, tentunya
harus memiliki trik dan memahami menu apa yang diinginkan masyarakat. Paling
laris ternyata masakan rumahan, lantaran banyak orang lebih memilih berada di
rumah.

Dalam
Sania Exclusive Masterclass, Master baking Indonesia Chef Yongki Gunawan yang
memiliki pengalaman lebih dari 40 tahun memberikan kelas online. Dia juga
mendorong para pelaku usaha makanan rumahan untuk berani membuat kreasi makanan
yang unik dan inovatif.

Menurutnya,
banyak makanan rumahan dari zaman dahulu yang enak dan punya nilai jual. Tak
ketinggalan, dirinya juga sedikit berbagi tips tentang cara membuat makanan
lezat yang berpotensi laris di pasaran.

Baca Juga :  SMAN 5 Gelar Simulasi USBN Berbasis Android

“Pada
saat memilih bahan, terutama tepung, jangan pernah mengorbankan rasa demi
menekan biaya. Bagi saya, carilah bahan baku yang rasanya yang sudah melekat di
lidah Indonesia,” tegasnya kepada wartawan secara dari baru-baru ini. “Terutama
dalam membuat menu  makanan rumahan,”
kata Chef Yongki.

Kemudian
dia mengusulkan agar tidak takut untuk berkreasi dan berinovasi dalam mencoba
ide. Dan jangan pernah putus asa jika gagal. “Misalnya membuat makanan dengan
menu tepung, itu paling disukai masyarakat Indonesia. Cobalah fokus pada satu
resep, jika sudah berhasil maka kemudian berlanjut ke resep lainnya,” katanya.

Hal
senada diungkapkan Marketing Manager Sania Nuri Rialen. Menurutnya, makanan
rumahan memiliki potensi yang paling disukai. Untuk itu, diperlukan pengetahuan
dan bimbingan dari mentor yang tepat agar para pelaku usaha rumahan saat ini
dapat berkembang dan meraih keuntungan.

Baca Juga :  Guru Raih Penghargaan Acarya Sastra

“Pelatihan
memang diperlukan untuk melatih kebutuhan skill dalam mengembangkan usaha
mereka di dalam kondisi pandemi saat ini. Harapannya, bisa menjadi bekal
sekaligus stimulus bagi para pelaku usaha makanan rumahan di Indonesia untuk
tetap terus berkembang dan beradaptasi,” tandas Nuri. (*)

Pandemi
Covid-19 mendorong para pelaku usaha kuliner berlomba untuk menjual resepnya.
Untuk mendapatkan penghasilan lain akibat dampak pandemi Covid-19, tentunya
harus memiliki trik dan memahami menu apa yang diinginkan masyarakat. Paling
laris ternyata masakan rumahan, lantaran banyak orang lebih memilih berada di
rumah.

Dalam
Sania Exclusive Masterclass, Master baking Indonesia Chef Yongki Gunawan yang
memiliki pengalaman lebih dari 40 tahun memberikan kelas online. Dia juga
mendorong para pelaku usaha makanan rumahan untuk berani membuat kreasi makanan
yang unik dan inovatif.

Menurutnya,
banyak makanan rumahan dari zaman dahulu yang enak dan punya nilai jual. Tak
ketinggalan, dirinya juga sedikit berbagi tips tentang cara membuat makanan
lezat yang berpotensi laris di pasaran.

Baca Juga :  SMAN 5 Gelar Simulasi USBN Berbasis Android

“Pada
saat memilih bahan, terutama tepung, jangan pernah mengorbankan rasa demi
menekan biaya. Bagi saya, carilah bahan baku yang rasanya yang sudah melekat di
lidah Indonesia,” tegasnya kepada wartawan secara dari baru-baru ini. “Terutama
dalam membuat menu  makanan rumahan,”
kata Chef Yongki.

Kemudian
dia mengusulkan agar tidak takut untuk berkreasi dan berinovasi dalam mencoba
ide. Dan jangan pernah putus asa jika gagal. “Misalnya membuat makanan dengan
menu tepung, itu paling disukai masyarakat Indonesia. Cobalah fokus pada satu
resep, jika sudah berhasil maka kemudian berlanjut ke resep lainnya,” katanya.

Hal
senada diungkapkan Marketing Manager Sania Nuri Rialen. Menurutnya, makanan
rumahan memiliki potensi yang paling disukai. Untuk itu, diperlukan pengetahuan
dan bimbingan dari mentor yang tepat agar para pelaku usaha rumahan saat ini
dapat berkembang dan meraih keuntungan.

Baca Juga :  Guru Raih Penghargaan Acarya Sastra

“Pelatihan
memang diperlukan untuk melatih kebutuhan skill dalam mengembangkan usaha
mereka di dalam kondisi pandemi saat ini. Harapannya, bisa menjadi bekal
sekaligus stimulus bagi para pelaku usaha makanan rumahan di Indonesia untuk
tetap terus berkembang dan beradaptasi,” tandas Nuri. (*)

Terpopuler

Artikel Terbaru