31.7 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

KOPI BATU

——

Saya harus
menunggu setahun untuk mendapatkan produk ini: saringan kopi dari batu alam.

——

 

Sejak
memasuki pintu tol Solo, pikiran saya selalu tertuju pada toko milik Pak Imam
yang berada di rest area KM260 Brebes. Di sinilah saya mendiskusikan sebuah
produk saringan kopi dari batu alam dengan Pak Imam, setahun lalu.

 

Ide membuat
saringan batu itu terpicu oleh pengalaman tak sengaja. Pak Imam menjual aneka
produk kerajinan batu alam. Salah satunya: asbak.

 

Bentuk asbak
itu mengingatkan saya pada Hashami, produk saringan kopi berbahan batu alam
dari Jepang. Kebetulan saya baru menikmati kopi Hashami itu di Blue Lotus
Coffee House, coffee shop terbaik di Semarang milik Pak Harjono, teman baik
saya.

Baca Juga :  Besok Sudah Ramadan, Ini Doa Niat dan Buka Puasa

 

Iseng-iseng,
saya tuang air mineral ke asbak itu. Ternyata air menetes deras. “Berarti bisa
dong bikin kopi ala Hashami dengan asbak itu,” kata saya dalam hati.

 

Saya tawari
Pak Imam untuk membuat eksperimen kopi saring batu. Eh, berhasil! Kami berdua
menikmati kopi robusta Banaran yang mantap.

 

Bagaimana
kalau pengeringnya dibuat dengan bentuk khusus tidak menggunakan asbak? “Bisa!
Karena asbak ini kami buat sendiri,” kata Pak Imam.



 

Hingga
beberapa minggu berikutnya, kami sering diskusi melalui whatsapp. Kami saling
bertekar pikiran tentang desain bentuk saringan batu.

 

Akhirnya
diputuskan membuat saringan berbentuk seperti gelas. Diameter bagian atasnya
lebih besar. Diameter bagian bawahnya lebih kecil.

Baca Juga :  Siswa SMAN 3 Lolos, Bertanding Karate di Aceh

 

Cukup sering
Pak Imam mengirimi informasi beberapa tamunya yang ngopi menggunakan saringan
batu. Pak Imam juga mengundang saya untuk mampir untuk mencicipi  langsung kopi itu.

 

Setelah
setahun, barulah saya mendapat kesempatan itu. Saat dalam perjalanan kembali
dari Solo menuju Jakarta hari ini.

 

Saya pun
membeli saringan batu itu. Saya beli dua. Saya mau pamerkan kepada tamu-tamu
yang datang ke studio Jagaters sensasi minum kopi gaya batu. Eh, gaya baru.

 

Bagaimana
rasa kopinya? Buat saya: rasa kopi nomor dua. Sebab yang paling penting adalah
sensasi cerita di baliknya!

 

——

Saya harus
menunggu setahun untuk mendapatkan produk ini: saringan kopi dari batu alam.

——

 

Sejak
memasuki pintu tol Solo, pikiran saya selalu tertuju pada toko milik Pak Imam
yang berada di rest area KM260 Brebes. Di sinilah saya mendiskusikan sebuah
produk saringan kopi dari batu alam dengan Pak Imam, setahun lalu.

 

Ide membuat
saringan batu itu terpicu oleh pengalaman tak sengaja. Pak Imam menjual aneka
produk kerajinan batu alam. Salah satunya: asbak.

 

Bentuk asbak
itu mengingatkan saya pada Hashami, produk saringan kopi berbahan batu alam
dari Jepang. Kebetulan saya baru menikmati kopi Hashami itu di Blue Lotus
Coffee House, coffee shop terbaik di Semarang milik Pak Harjono, teman baik
saya.

Baca Juga :  Besok Sudah Ramadan, Ini Doa Niat dan Buka Puasa

 

Iseng-iseng,
saya tuang air mineral ke asbak itu. Ternyata air menetes deras. “Berarti bisa
dong bikin kopi ala Hashami dengan asbak itu,” kata saya dalam hati.

 

Saya tawari
Pak Imam untuk membuat eksperimen kopi saring batu. Eh, berhasil! Kami berdua
menikmati kopi robusta Banaran yang mantap.

 

Bagaimana
kalau pengeringnya dibuat dengan bentuk khusus tidak menggunakan asbak? “Bisa!
Karena asbak ini kami buat sendiri,” kata Pak Imam.



 

Hingga
beberapa minggu berikutnya, kami sering diskusi melalui whatsapp. Kami saling
bertekar pikiran tentang desain bentuk saringan batu.

 

Akhirnya
diputuskan membuat saringan berbentuk seperti gelas. Diameter bagian atasnya
lebih besar. Diameter bagian bawahnya lebih kecil.

Baca Juga :  Siswa SMAN 3 Lolos, Bertanding Karate di Aceh

 

Cukup sering
Pak Imam mengirimi informasi beberapa tamunya yang ngopi menggunakan saringan
batu. Pak Imam juga mengundang saya untuk mampir untuk mencicipi  langsung kopi itu.

 

Setelah
setahun, barulah saya mendapat kesempatan itu. Saat dalam perjalanan kembali
dari Solo menuju Jakarta hari ini.

 

Saya pun
membeli saringan batu itu. Saya beli dua. Saya mau pamerkan kepada tamu-tamu
yang datang ke studio Jagaters sensasi minum kopi gaya batu. Eh, gaya baru.

 

Bagaimana
rasa kopinya? Buat saya: rasa kopi nomor dua. Sebab yang paling penting adalah
sensasi cerita di baliknya!

 

Terpopuler

Artikel Terbaru