30.8 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Sajak: Robusta

Robusta

Pahit dan kuat

Robusta mengeja malam pekat

Cangkir-cangkir memanas

Menahan tempias

Hujan yang merupa bingkisan dalam kerumunan

Gigil merangkak menuju sunyi

Menusuk hingga hati

Robusta dituang menyangga sepasang mata

Orang-orang terus terjaga dalam mimpi yang tertunda

Memeluk kehangatan

Memilih menempa diri menjaga kehidupan

Seiris malam

Dan kentongan

Dalam cerita puluhan tahun purna

Kini robusta, tetap menjadi diksi dalam puisi

Entah perihal tawa dan air mata

Atau pelarian

Atas berbagai rupa perasaan.

Batang, 7 Oktober 2023

Baca Juga :  Terpesona, Musik, dan Militer

Robusta

Pahit dan kuat

Robusta mengeja malam pekat

Cangkir-cangkir memanas

Menahan tempias

Hujan yang merupa bingkisan dalam kerumunan

Gigil merangkak menuju sunyi

Menusuk hingga hati

Robusta dituang menyangga sepasang mata

Orang-orang terus terjaga dalam mimpi yang tertunda

Memeluk kehangatan

Memilih menempa diri menjaga kehidupan

Seiris malam

Dan kentongan

Dalam cerita puluhan tahun purna

Kini robusta, tetap menjadi diksi dalam puisi

Entah perihal tawa dan air mata

Atau pelarian

Atas berbagai rupa perasaan.

Batang, 7 Oktober 2023

Baca Juga :  Terpesona, Musik, dan Militer

Terpopuler

Artikel Terbaru