Robusta
Pahit dan kuat
Robusta mengeja malam pekat
Cangkir-cangkir memanas
Menahan tempias
Hujan yang merupa bingkisan dalam kerumunan
Gigil merangkak menuju sunyi
Menusuk hingga hati
Robusta dituang menyangga sepasang mata
Orang-orang terus terjaga dalam mimpi yang tertunda
Memeluk kehangatan
Memilih menempa diri menjaga kehidupan
Seiris malam
Dan kentongan
Dalam cerita puluhan tahun purna
Kini robusta, tetap menjadi diksi dalam puisi
Entah perihal tawa dan air mata
Atau pelarian
Atas berbagai rupa perasaan.
Batang, 7 Oktober 2023