27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Upaya Pemprov Kalteng Meningkatkan Daya Saing UKM Untuk Masuk Pasar Mo

Memang, pandemi ini banyak masyarakat terpapar.
Perekonomian terjun bebas termasuk pelaku usaha kecil dan menangah (UKM).
Pemerintah hadir menggandeng, memberikan semangat, bangkit dan melawan pandemi,
demi pulihkan ekonomi.

KALTENGPOS.COKepala Diskop dan UKM
Kalteng, Aty Mulyati mengatakan, sejak pandemi Covid-19 pada awal tahun 2020
lalu, pihaknya bangun komunikasi dengan Diskop dan UKM kabupaten/kota
se-Kalteng. Komunikasi ini dalam rangka pengarahan agar pelaku usaha dapat
mengambil peluang usaha di saat pandemi Covid-19.

Terutama, usaha
yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat pandemi, seperti pemenuhan masker
ataupun obat-obat tradisional. Pemasarannya, pihaknya mengarahkan agar pelaku
usaha mempromosikan secara online dibantu oleh pemerintah yakni perangkat
daerah (PD) yang membidangi.

“Meskipun
produknnya ada sesuai kebutuhan masyarakat tetapi terkendala oleh larangan
pertemuan atau berkerumun, sehingga perlu juga pemasaran melalui online,”
katanya saat dibincangi di ruang kerjanya, belum lama ini.

Untuk itu,
selama pandemi pihaknya fokus melakukan bimbingan kepada para pelaku usaha di
Gedung PLUT yang berada di bawah Diskop dan UKM Kalteng. Namun, setiap kegiatan
yang dilaksanakan juga tetap mengacu pada protokol kesehatan pencegahan
Covid-19.

“Kami bimbing
dan berdayakan para pelaku UKM yang terdampak Covid-19 dengan berbagai
pelatihan termasuk promosi secara online, pelatihan ini menggunakan dana APBD
maupun dana APBN,” katanya kepada Kalteng Pos.

Salah satu
pelatihan yang diberikan kepada pelaku UKM yakni pelatihan digital, manfaat
yang diterima oleh pelaku UKM yakni lebih berinovasi dalam pemasaran.
Harapannya, produk-produk UKM dari Bumi Tambun Bungai ini memiliki daya saing
dan pemasaran juga semakin lebih luas, sehingga produk Kalteng bisa masuk
pasar-pasar modern.

“Langkah ini
kami ambil dalam rangka pemulihan ekonomi berbasis kerakyatan, kami dukung
mereka agar tetap semangat dan kreatif, membaca peluang yang dibutuhkan
masyarakat saat pandemi,” ucapnya.

Pelatihan ini
sudah berjalan dari beberapa bulan lalu, sejak awal pandemi dan pada November
ini seluruh kabupaten/kota se-Kalteng sudah tersentuh dengan peltihan dari
PLUT.

Dikatakan Aty,
selama pandemi hampir 100 persen penjahit baju beralih menjadi penjahit masker.
Pengalihan usaha ini juga didukung dan dipromosikan oleh PLUT, bahkan ada salah
seorang penjahit masker yang memiliki orderan cukup banyak untuk memenuhi
kebutuhan masker kain di seluruh kabupaten/kota se-Kalteng.

“Pesanan dari
daerah-daerah melalui PLUT, karena kami juga memberikan peluang kepada pelaku
suaha terdampak untuk memasarkan dan promosikan hasil prduksi melalui galeri
PLUT,” katanya.

Baca Juga :  Pohon Hidup di Halaman Gereja Bersolek

Memang, selain
membantu pemasaran UKM secara online, pihaknya juga menyediakan galeri PLUT di
Jalan Thamrin Kota Palangka Raya sebagai wadah promosi produk-produk UKM secara
offline. Di PLUT ini pun, tersedia beberapa konsultan sesuai bidang yang bisa
membantu permasalahan dan kendala para UKM.

“Di galeri PLUT
ini bisa menampung produk-produk UKM dari 
kabupaten/kota se-Kalteng, kami hadir mempromosikan dan membantu kendala
para pelaku usaha dengan adanya para konsultan,” kata perempuan berkerudung
ini.

Motivasi dan
dukungan yang selalui diberikan yakni, meskipun pendapatan selama pandemi
menurun, tetapi setidaknya masih bisa berdiri dan tidak kehilangan pekerjaan.
Bahkan, tidak hanya penjahit pakaian saja yang beralih ke penjahit masker, pelaku
UKM di bidang kuliner pun juga diberikan pelatihan membuat masker.

“Meski omzet
tidak sama seperti sebelum pandemi, setidaknya mampu bertahan dan jangan kalah
sama pandemi,” tegas Aty.

Ada pula pelaku
UKM yang justru mampu kembangkan obat tradisional Kalteng di tengah pandemi.
Inovasi-inovasi ini yang diharapkan pemeirntah untuk pelaku UKM agar masih
tetap bisa eksis dan tidak kehilangan pekerjaan.

“Kami kunjungi
dan bantu pelaku UKM, dengan catatan tetap memproduksi barang supaya lebih
ditingkatkan kualitasnya atau branding agar semakin lebih bagus,” ujarnya.

Sementara itu,
Koordinator PLUT Ferry Yulianus mengatakan, selain membantu pemasaran secara
online pihaknya juga membantu pelaku usaha dalam mempercantik kemasan. Agar
dapat menarik minat konsumen saat dipromosikan secara online.

“Begitupun
dengan penampilan foto yang dipromosikan, kami membantu mereka agar menarik
pasar,” kata Ferry sembari mengajak penulis melihat produk-produk UKM di galeri
PLUT, belum lama ini.

Pihaknya juga
mengenalkan produk-prosuk UKM kepada para tamu yang datang ke Kalteng dalam
berbagai kunjungan kerja. Misal, ada kunjungan kerja dari pemerintahan lain,
maka melalui Dinas Koperasii dan UKM mengarahkan tamu datang ke PLUT.

“Biasanya tamu
memerlukan oleh-oleh, bahkan beberapa waktu lalu ada kementerian juga
berkunjung kesini (PLUT,red) dan membeli beberapa produk UKM,” katanya.

Pasalnya, ada
lebih 200 macam produk UKM yang dititipkan di PLUT, ada rak khusus yang juga
disediakan untuk UKM tiap masing-maisng kabupaten/kota. Mereka (pelau UKM,red)
juga diajarkan belanja E-Commerce (penjualan elektronik,red) melalui shoppe,
buka lapak dan pasar online lainnya melalui pelatihan di PLUT.

“Kami juga
pernah undang komunitas buka lapak di Palangka Raya agar mereka mengajarkan
pelaku usaha lainnya pasarkan melalui buka lapak. Di samping itu merka kami
ajarkan agar pasarkan mlalalui facebook dan media sosial (medsos) lainnya,”
beber Ferry.

Baca Juga :  Ikan Sepat dan Papuyu Paling Diburu

Disebutkannya,
ada tujuh konsultan yang membantu para UKM dalam menangani permasalahan dan
kesulitan para pelaku UKM. Di antaranya, konsultan sumber daya manusia (SDM),
bidang IT, pemasaran, produksi, pembiayaan, legalitas UKM seperti perizinan
usaha serta perizinan produknya.

“Para konsultan
ini berkunjung ke daerah-daerah untuk pembinaan kepada pelaku UKM, selama
pandemi mereka juga membantu para UKM sesuai tugasnya masing-masing dan keluhan
serta kesulitan para pelaku usaha,” ungkapnya.

Seperti yang
disampaikan oleh Aty, banyak pelaku usaha yang justru berhasil menangkap
peluang di tengah pandemi, tidak hanya produksi masker tetapi juga kebutuhan
alat pelindung diri (APD) lainnya. Bahkan, PLUT juga berusaha menangkap peluang
yang dampaknya kepada para pelaku UKM.

“Dulu souvenir
kegiatan itu isinya buku dan lainnya, tapi sekarang disarankan untuk diisi
dengan produk-produk UKM. Ide ini digagas oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM
Kalteng dan sudah menyurati para PD agar setiap kegiatan memberikan souvenir
produk UKM,” ujarnya.

Tidak hanya PD,
lanjut Ferry, Dinas Koperasi dan UKM Kalteng juga menyurati pihak-pihak swasta
seperti perusahan, perbankakn dan perhotelan agar souvenir menggunakan produk
UKM. Hasilnya, beberapa kegiatan baik pmerintahan maupun swasta ada yang
memesan souvenir melalui PLUT sehingga mampu meningkatkan pendapatan para
pelaku usaha.

“Silahkan
konsumen memilih produk yang tersedia di PLUT, selanjutnya pemesanan dipenuhi
oleh pelaku usaha yang bersangkutan, salah satu perusahan swasta yang sudah
memesan souvenir yakni perlengkapan APD, ada pula PD yang memesan teh celup,”
ucapnya.

Di tempat yang
sama, Konsultan Pemasaran PLUT Sri Prihatin mengatakan selain membantu cara
memasarankan secara online kepada pelaku usaha dan menampung produk online,
PLUT juga mempromosikan melalui akun media sosial PLUT. Ada pula bangun grup
whatsapp khusus galeri PLUT dan bisa saling sampikan informasi apabila ada yang
membutuhkan.

“Ada beberapa
waktu lalu dari kementerian menginformasikan bahwa ada yang membuthkan salah
satau produk dan kebetulan di Kalteng ada kmudian diarahakan ke kami,” ujarnya.

Contoh lagi, ada
permintaan masker khas Kalteng oleh kementerian, kemudian mengarahkan pengrajin
rotan untuk membuat masker rotan. Sekitar 200 picis masker sudah dikirimkan ke
kementerian.(
*)

Memang, pandemi ini banyak masyarakat terpapar.
Perekonomian terjun bebas termasuk pelaku usaha kecil dan menangah (UKM).
Pemerintah hadir menggandeng, memberikan semangat, bangkit dan melawan pandemi,
demi pulihkan ekonomi.

KALTENGPOS.COKepala Diskop dan UKM
Kalteng, Aty Mulyati mengatakan, sejak pandemi Covid-19 pada awal tahun 2020
lalu, pihaknya bangun komunikasi dengan Diskop dan UKM kabupaten/kota
se-Kalteng. Komunikasi ini dalam rangka pengarahan agar pelaku usaha dapat
mengambil peluang usaha di saat pandemi Covid-19.

Terutama, usaha
yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat pandemi, seperti pemenuhan masker
ataupun obat-obat tradisional. Pemasarannya, pihaknya mengarahkan agar pelaku
usaha mempromosikan secara online dibantu oleh pemerintah yakni perangkat
daerah (PD) yang membidangi.

“Meskipun
produknnya ada sesuai kebutuhan masyarakat tetapi terkendala oleh larangan
pertemuan atau berkerumun, sehingga perlu juga pemasaran melalui online,”
katanya saat dibincangi di ruang kerjanya, belum lama ini.

Untuk itu,
selama pandemi pihaknya fokus melakukan bimbingan kepada para pelaku usaha di
Gedung PLUT yang berada di bawah Diskop dan UKM Kalteng. Namun, setiap kegiatan
yang dilaksanakan juga tetap mengacu pada protokol kesehatan pencegahan
Covid-19.

“Kami bimbing
dan berdayakan para pelaku UKM yang terdampak Covid-19 dengan berbagai
pelatihan termasuk promosi secara online, pelatihan ini menggunakan dana APBD
maupun dana APBN,” katanya kepada Kalteng Pos.

Salah satu
pelatihan yang diberikan kepada pelaku UKM yakni pelatihan digital, manfaat
yang diterima oleh pelaku UKM yakni lebih berinovasi dalam pemasaran.
Harapannya, produk-produk UKM dari Bumi Tambun Bungai ini memiliki daya saing
dan pemasaran juga semakin lebih luas, sehingga produk Kalteng bisa masuk
pasar-pasar modern.

“Langkah ini
kami ambil dalam rangka pemulihan ekonomi berbasis kerakyatan, kami dukung
mereka agar tetap semangat dan kreatif, membaca peluang yang dibutuhkan
masyarakat saat pandemi,” ucapnya.

Pelatihan ini
sudah berjalan dari beberapa bulan lalu, sejak awal pandemi dan pada November
ini seluruh kabupaten/kota se-Kalteng sudah tersentuh dengan peltihan dari
PLUT.

Dikatakan Aty,
selama pandemi hampir 100 persen penjahit baju beralih menjadi penjahit masker.
Pengalihan usaha ini juga didukung dan dipromosikan oleh PLUT, bahkan ada salah
seorang penjahit masker yang memiliki orderan cukup banyak untuk memenuhi
kebutuhan masker kain di seluruh kabupaten/kota se-Kalteng.

“Pesanan dari
daerah-daerah melalui PLUT, karena kami juga memberikan peluang kepada pelaku
suaha terdampak untuk memasarkan dan promosikan hasil prduksi melalui galeri
PLUT,” katanya.

Baca Juga :  Pohon Hidup di Halaman Gereja Bersolek

Memang, selain
membantu pemasaran UKM secara online, pihaknya juga menyediakan galeri PLUT di
Jalan Thamrin Kota Palangka Raya sebagai wadah promosi produk-produk UKM secara
offline. Di PLUT ini pun, tersedia beberapa konsultan sesuai bidang yang bisa
membantu permasalahan dan kendala para UKM.

“Di galeri PLUT
ini bisa menampung produk-produk UKM dari 
kabupaten/kota se-Kalteng, kami hadir mempromosikan dan membantu kendala
para pelaku usaha dengan adanya para konsultan,” kata perempuan berkerudung
ini.

Motivasi dan
dukungan yang selalui diberikan yakni, meskipun pendapatan selama pandemi
menurun, tetapi setidaknya masih bisa berdiri dan tidak kehilangan pekerjaan.
Bahkan, tidak hanya penjahit pakaian saja yang beralih ke penjahit masker, pelaku
UKM di bidang kuliner pun juga diberikan pelatihan membuat masker.

“Meski omzet
tidak sama seperti sebelum pandemi, setidaknya mampu bertahan dan jangan kalah
sama pandemi,” tegas Aty.

Ada pula pelaku
UKM yang justru mampu kembangkan obat tradisional Kalteng di tengah pandemi.
Inovasi-inovasi ini yang diharapkan pemeirntah untuk pelaku UKM agar masih
tetap bisa eksis dan tidak kehilangan pekerjaan.

“Kami kunjungi
dan bantu pelaku UKM, dengan catatan tetap memproduksi barang supaya lebih
ditingkatkan kualitasnya atau branding agar semakin lebih bagus,” ujarnya.

Sementara itu,
Koordinator PLUT Ferry Yulianus mengatakan, selain membantu pemasaran secara
online pihaknya juga membantu pelaku usaha dalam mempercantik kemasan. Agar
dapat menarik minat konsumen saat dipromosikan secara online.

“Begitupun
dengan penampilan foto yang dipromosikan, kami membantu mereka agar menarik
pasar,” kata Ferry sembari mengajak penulis melihat produk-produk UKM di galeri
PLUT, belum lama ini.

Pihaknya juga
mengenalkan produk-prosuk UKM kepada para tamu yang datang ke Kalteng dalam
berbagai kunjungan kerja. Misal, ada kunjungan kerja dari pemerintahan lain,
maka melalui Dinas Koperasii dan UKM mengarahkan tamu datang ke PLUT.

“Biasanya tamu
memerlukan oleh-oleh, bahkan beberapa waktu lalu ada kementerian juga
berkunjung kesini (PLUT,red) dan membeli beberapa produk UKM,” katanya.

Pasalnya, ada
lebih 200 macam produk UKM yang dititipkan di PLUT, ada rak khusus yang juga
disediakan untuk UKM tiap masing-maisng kabupaten/kota. Mereka (pelau UKM,red)
juga diajarkan belanja E-Commerce (penjualan elektronik,red) melalui shoppe,
buka lapak dan pasar online lainnya melalui pelatihan di PLUT.

“Kami juga
pernah undang komunitas buka lapak di Palangka Raya agar mereka mengajarkan
pelaku usaha lainnya pasarkan melalui buka lapak. Di samping itu merka kami
ajarkan agar pasarkan mlalalui facebook dan media sosial (medsos) lainnya,”
beber Ferry.

Baca Juga :  Ikan Sepat dan Papuyu Paling Diburu

Disebutkannya,
ada tujuh konsultan yang membantu para UKM dalam menangani permasalahan dan
kesulitan para pelaku UKM. Di antaranya, konsultan sumber daya manusia (SDM),
bidang IT, pemasaran, produksi, pembiayaan, legalitas UKM seperti perizinan
usaha serta perizinan produknya.

“Para konsultan
ini berkunjung ke daerah-daerah untuk pembinaan kepada pelaku UKM, selama
pandemi mereka juga membantu para UKM sesuai tugasnya masing-masing dan keluhan
serta kesulitan para pelaku usaha,” ungkapnya.

Seperti yang
disampaikan oleh Aty, banyak pelaku usaha yang justru berhasil menangkap
peluang di tengah pandemi, tidak hanya produksi masker tetapi juga kebutuhan
alat pelindung diri (APD) lainnya. Bahkan, PLUT juga berusaha menangkap peluang
yang dampaknya kepada para pelaku UKM.

“Dulu souvenir
kegiatan itu isinya buku dan lainnya, tapi sekarang disarankan untuk diisi
dengan produk-produk UKM. Ide ini digagas oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM
Kalteng dan sudah menyurati para PD agar setiap kegiatan memberikan souvenir
produk UKM,” ujarnya.

Tidak hanya PD,
lanjut Ferry, Dinas Koperasi dan UKM Kalteng juga menyurati pihak-pihak swasta
seperti perusahan, perbankakn dan perhotelan agar souvenir menggunakan produk
UKM. Hasilnya, beberapa kegiatan baik pmerintahan maupun swasta ada yang
memesan souvenir melalui PLUT sehingga mampu meningkatkan pendapatan para
pelaku usaha.

“Silahkan
konsumen memilih produk yang tersedia di PLUT, selanjutnya pemesanan dipenuhi
oleh pelaku usaha yang bersangkutan, salah satu perusahan swasta yang sudah
memesan souvenir yakni perlengkapan APD, ada pula PD yang memesan teh celup,”
ucapnya.

Di tempat yang
sama, Konsultan Pemasaran PLUT Sri Prihatin mengatakan selain membantu cara
memasarankan secara online kepada pelaku usaha dan menampung produk online,
PLUT juga mempromosikan melalui akun media sosial PLUT. Ada pula bangun grup
whatsapp khusus galeri PLUT dan bisa saling sampikan informasi apabila ada yang
membutuhkan.

“Ada beberapa
waktu lalu dari kementerian menginformasikan bahwa ada yang membuthkan salah
satau produk dan kebetulan di Kalteng ada kmudian diarahakan ke kami,” ujarnya.

Contoh lagi, ada
permintaan masker khas Kalteng oleh kementerian, kemudian mengarahkan pengrajin
rotan untuk membuat masker rotan. Sekitar 200 picis masker sudah dikirimkan ke
kementerian.(
*)

Terpopuler

Artikel Terbaru