PALANGKA
RAYA–Pertengahan bulan lalu, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19
Palangka Raya melaksanakan rapid test di Pasar Kahayan. Dari total 525 orang
yang di-rapid test, 46 orang dinyatakan reaktif. Setelah dilakukan pemeriksaan
sampel swab, 5 orang pedagang terkonfirmasi positif Covid-19. Untuk Palangka
Raya saat ini tercatat ada 596 kasus terkonfirmasi Covid-19. Bertambah 21 kasus
per Minggu (26/7).
Wakil Wali Kota Palangka Raya Hj Umi Mastikah
mengungkapkan, sejauh ini klaster Pasar Kahayan diketahui ada lima
pedagang yang telah terkonfirmasi positif Covid-19.
Mereka dirawat di Asrama
Haji Al Mabrur. “Masyarakat Kota Cantik tidak perlu takut
jika dinyatakan positif Covid-19. Karena dinyatakan status positif bukan
berarti akhir dari segalanya, tapi merupakan suatu awal
upaya dalam memerangi virus ini,†ujarnya.
Sementara
itu, beredar foto di media sosial maupun status WhatsApp perihal seorang pedagang
yang didatangi anggota kepolisian tak berseragam. Informasi yang disampaikan di
status itu, pedagang berjenis kelamin perempuan itu enggan diisolasi.
Wartawan
Kalteng Pos (Grup
Kaltengpos.co) berusaha mencari kebenaran hal itu dengan
mendatangi langsung lapak sebagaimana dalam foto. Bertanya kepada pengurus pasar
maupun para pedagang di pasar itu. Hampir semua tidak mengetahui kabar dimaksud.
“Kami di pasar sini tidak
tahu juga, yang positif itu siapa orangnya, yang negatif itu siapa,“
terang Amat, salah satu pedagang di pasar itu, kemarin (26/7).
Ketika
wartawan mendatangi kios yang persis seperti dalam foto yang beredar, kios tersebut masih dibuka.
Berjualan seperti biasa.
Menurut pengakuan Haryati,
penunggu kios yang dijumpai saat itu, baru sehari
ia berjualan. Haryati diminta bantuan
oleh kakaknya
untuk berjualan di kios
tersebut, menggantikan penjual sebelumnya yang berhalangan.
“Saya diminta menggantikan sebentar,
satu hari saja,“
ujar perempuan yang mengaku sehari–hari merupakan seorang
pegawai tersebut.
Dikonfirmasi kebenaran terkait ada pedagang
yang disebut–sebut dijemput oleh petugas satgas Covid-19
Palangka
Raya, Haryati mengaku tidak mengetahui kabar tersebut.
“Saya juga gak kenal dengan yang jaga ini,
jadi saya gak tahu,†ujarnya.
Sementara itu, petugas pelaksana harian
UPT Pasar Kahayan Dodi Parulian,
saat dikonfirmasi terkait kebenaran kabar soal pedagang
yang dijemput oleh petugas, ia mengaku tidak tahu pasti kebenaran
informasi itu.
“ Nah, saya juga masih
menelusuri mas, apa benar apa enggak itu lho,†kata Dodi kepada Kalteng Pos melalui sambungan telepon.
Ia menambahkan, saat pelaksanaan rapid
test yang dilakukan di Pasar
Kahayan pada Sabtu (18/ 7), pihaknya mendengar
kabar terdapat 46 orang yang dinyatakan reaktif. 46 orang
tersebut, menurut kabar yang
diterimanya, terdiri atas pedagang dan pengunjung.
Akan tetapi, hingga hari ini pihak UPT Pasar
Kahayan tak pernah diberi data lengkap terkait siapa saja pedagang atau
pengunjung pasar yang dinyatakan reaktif.
Kurangnya keterbukaan informasi tersebut disesalkan
oleh Dodi. Menurutnya, pihak UPT
Pasar Kahayan
juga memiliki
kepentingan dengan informasi tersebut, demi upaya pengawasan maupun
pencegahan Covid-19 di wilayah pasar.
Mengenai upaya pencegahan persebaran virus di Pasar
Kahayan, Dodi mengatakan, pihaknya senantiasa memberi imbauan kepada pedagang
maupun pengunjung pasar untuk secara disiplin menerapkan protokol kesehatan
saat beraktivitas di kompleks pasar.
Selain
itu, UPT Pasar Kahayan juga secara rutin melakukan sterilisasi area
pasar dengan menyemprotkan
cairan disinfektan.