31.7 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

2 Korban Ditemukan, 9 Orang Pekerja Tambang Masih Terkubur Hidup-Hidup

PANGKALAN BUN, KALTENGPOS. CO- Hingga saat ini tim gabungan baik TNI dan Polri serta para pekerja tambang illegal masih melakukan pencarian para korban. Diduga 10 orang dinyatakan terkubur hidup-hidup akibat longsoronya lokasi tambang yang ada di Desa Sungai Seribu Kecamatan Arut Utara, Kamis (19/11). Para korban sendiri diketahui warga Jawa Barat dan masih belum diketahui nasibnya. Kapolres Kobar AKBP Devi Firmansyah melalui Kapolsek Aruta Ipda Rais Fadhillilah membenarkan kejadian tersebut. Dan saat ini pihaknya masih melakukan evakuasi dan menunggu tim yang terus bekerja keras mencari keberadaan para korban. Bahkan para pekerja tambang juga sedang menyedot agar air bisa terkuras dilokasi tersebut. 

Baca Juga :  100 Penumpang Beruntung Dapatkan Tiket Mudik Gratis

“Kami masih telusuri dan terus gali untuk mengetahui para korban. Lubang tersebut diperkirakan setinggi 65 meter,”katanya. 

Sementara itu Camat Aruta M Iksan mengatakan, informasi yang diterimanya adalah sebanyak 12 orang penambang melakukan kerja seperti biasa. Dan mereka biasanya melajukan aksinya bersama-sama. Namun kali ini tidak bersama akan tetapi dibagi ada yang duluan ada pula yang belakangan sekitar pukul 08.00 WIB. Setelah dua jam mereka bekerja  dua orang lagi menyusul bergegas turun. Namun naas mereka mengetahui tanah lubang longsor maka keduanya bergegas naik ke atas menyelamatkan diri. 

“Dua orang yang berhasil selamat itu sempat melaporkan kepada bosnya dan dilanjutkan ke pihak kecamatan. Kami langsung melakukan datang ke lokasi dan berkoordinasi dengan TNI, Polri serta BPBD,”pungkasnya.

Baca Juga :  Putra Dayak Lulusan Hokkaido Jepang Ciptakan Sistem I-Tax 

Informasi terakhir yang diperoleh kaltengpos.co, dua  penambang sudah dievakuasi sekitar pukul 09.00 WIB. Kedua korban tersebut yakni  Yuda (24) asal Tasik dan Rano Solihat (20) asal Tasik.

PANGKALAN BUN, KALTENGPOS. CO- Hingga saat ini tim gabungan baik TNI dan Polri serta para pekerja tambang illegal masih melakukan pencarian para korban. Diduga 10 orang dinyatakan terkubur hidup-hidup akibat longsoronya lokasi tambang yang ada di Desa Sungai Seribu Kecamatan Arut Utara, Kamis (19/11). Para korban sendiri diketahui warga Jawa Barat dan masih belum diketahui nasibnya. Kapolres Kobar AKBP Devi Firmansyah melalui Kapolsek Aruta Ipda Rais Fadhillilah membenarkan kejadian tersebut. Dan saat ini pihaknya masih melakukan evakuasi dan menunggu tim yang terus bekerja keras mencari keberadaan para korban. Bahkan para pekerja tambang juga sedang menyedot agar air bisa terkuras dilokasi tersebut. 

Baca Juga :  100 Penumpang Beruntung Dapatkan Tiket Mudik Gratis

“Kami masih telusuri dan terus gali untuk mengetahui para korban. Lubang tersebut diperkirakan setinggi 65 meter,”katanya. 

Sementara itu Camat Aruta M Iksan mengatakan, informasi yang diterimanya adalah sebanyak 12 orang penambang melakukan kerja seperti biasa. Dan mereka biasanya melajukan aksinya bersama-sama. Namun kali ini tidak bersama akan tetapi dibagi ada yang duluan ada pula yang belakangan sekitar pukul 08.00 WIB. Setelah dua jam mereka bekerja  dua orang lagi menyusul bergegas turun. Namun naas mereka mengetahui tanah lubang longsor maka keduanya bergegas naik ke atas menyelamatkan diri. 

“Dua orang yang berhasil selamat itu sempat melaporkan kepada bosnya dan dilanjutkan ke pihak kecamatan. Kami langsung melakukan datang ke lokasi dan berkoordinasi dengan TNI, Polri serta BPBD,”pungkasnya.

Baca Juga :  Putra Dayak Lulusan Hokkaido Jepang Ciptakan Sistem I-Tax 

Informasi terakhir yang diperoleh kaltengpos.co, dua  penambang sudah dievakuasi sekitar pukul 09.00 WIB. Kedua korban tersebut yakni  Yuda (24) asal Tasik dan Rano Solihat (20) asal Tasik.

Terpopuler

Artikel Terbaru