27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Dinas TPHP Ungkap Penyebab Ribuan Babi Ternak di Kalteng Mati Mendadak

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Sunarti melalui, Fungsional Medik Veteriner Ahli Madya, Nina Ariani mengatakan, sampai Senin (18/10) tercatat 1.286 ekor hewan ternak babi di provinsi setempat yang dilaporkan mati secara tiba-tiba.

Dari laporan yang diterima, sebanyak 1.286 ekor ternak babi yang telah dilaporkan mati mendadak. Laporan yang pihaknya terima berasal dari Kabupaten Pulang Pisau, Kota Palangka Raya, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Katingan, dan Kabupaten Murung Raya.

"Dari hasil pemeriksaan sampel yang kita ambil, saat ini baru yang di Kota Palangka Raya dan Kabupaten Pulang Pisau yang positif terdeteksi Demam Babi Afrika. Untuk daerah lainnya masih dalam tahap pemeriksaan," katanya, Senin (18/10).

Baca Juga :  Nasdem Kalteng Angkat Bicara Soal Penetapan Tersangka Ary Eghany

Dijelaskan Neni,  penutupan sementara distribusi ternak babi sudah dilakukan sebelum penyakit tidak menular ke manusia ini terdeteksi di Bumi Tambun Bungai. Namun dalam pelaksanaannya masih belum berjalan efektif. Hal tersebut dikarenakan sulitnya pengawasan terhadap jalur masuk.

"Memang penutupan untuk masuknya ternak babi ini sudah kita lakukan dari bulan Juli 2021 lalu. Namun untuk pengawasan masih belum berjalan baik. Karena memang yang sulit kita pantau adalah ternak babi yang masuk dari jalur darat," jelasnya.

Meskipun bukan termasuk penyakit menular kepada manusia, namun Neni mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mengkonsumsi ternak babi yang terindikasi ataupun memiliki gejala klinis mengidap penyakit Demam Babi Afrika. Babi yang terjangkit, akan lebih baik dimusnahkan ataupun dikubur.

Baca Juga :  Minta Maaf Kepada Masyarakat, Wali Kota Lapor Kondisi Asap ke Jokowi L

Hingga saat ini Dinas TPHP Provinsi Kalimantan Tengah masih terus melakukan pengkajian terhadap penyakit Demam Babi Afrika ini. Ke depannya, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah berencana akan melakukan penutupan permanen terhadap keluar masuknya hewan ternak ataupun produk olahan berbahan daging babi.

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Sunarti melalui, Fungsional Medik Veteriner Ahli Madya, Nina Ariani mengatakan, sampai Senin (18/10) tercatat 1.286 ekor hewan ternak babi di provinsi setempat yang dilaporkan mati secara tiba-tiba.

Dari laporan yang diterima, sebanyak 1.286 ekor ternak babi yang telah dilaporkan mati mendadak. Laporan yang pihaknya terima berasal dari Kabupaten Pulang Pisau, Kota Palangka Raya, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Katingan, dan Kabupaten Murung Raya.

"Dari hasil pemeriksaan sampel yang kita ambil, saat ini baru yang di Kota Palangka Raya dan Kabupaten Pulang Pisau yang positif terdeteksi Demam Babi Afrika. Untuk daerah lainnya masih dalam tahap pemeriksaan," katanya, Senin (18/10).

Baca Juga :  Nasdem Kalteng Angkat Bicara Soal Penetapan Tersangka Ary Eghany

Dijelaskan Neni,  penutupan sementara distribusi ternak babi sudah dilakukan sebelum penyakit tidak menular ke manusia ini terdeteksi di Bumi Tambun Bungai. Namun dalam pelaksanaannya masih belum berjalan efektif. Hal tersebut dikarenakan sulitnya pengawasan terhadap jalur masuk.

"Memang penutupan untuk masuknya ternak babi ini sudah kita lakukan dari bulan Juli 2021 lalu. Namun untuk pengawasan masih belum berjalan baik. Karena memang yang sulit kita pantau adalah ternak babi yang masuk dari jalur darat," jelasnya.

Meskipun bukan termasuk penyakit menular kepada manusia, namun Neni mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mengkonsumsi ternak babi yang terindikasi ataupun memiliki gejala klinis mengidap penyakit Demam Babi Afrika. Babi yang terjangkit, akan lebih baik dimusnahkan ataupun dikubur.

Baca Juga :  Minta Maaf Kepada Masyarakat, Wali Kota Lapor Kondisi Asap ke Jokowi L

Hingga saat ini Dinas TPHP Provinsi Kalimantan Tengah masih terus melakukan pengkajian terhadap penyakit Demam Babi Afrika ini. Ke depannya, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah berencana akan melakukan penutupan permanen terhadap keluar masuknya hewan ternak ataupun produk olahan berbahan daging babi.

Terpopuler

Artikel Terbaru