33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Banjir Seruyan Tengah Makin Parah, Warga Dirikan Tenda Pengungsian Dar

SERUYAN, KALTENGPOS.CO – Banjir besar melanda Desa Ayawan dan
sekitarnya di Kecamatan Seruyan Tengah, Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan
Tengah. Banjir itu sudah terjadi satu minggu, sehingga menghambat aktivitas
masyarakat, termasuk perekonomian dan kesehatan warga.

Ketua Umum Demisioner Perkumpulan
Mahasiswa Seruyan (PERMAS) Palangka Raya Qomarudin mengatakan, banjir
yang terjadi di Seruyan Tengah saat ini sangat memprihatinkan, karena
menghambat akses dan perekonomian masyarakat. Untuk itu dia meminta pemerintah
segera bertindak dan membantu masyarakat. 

“Saat ini masyarakat sangat
membutuhkan bantuan serta penanggulangan cepat dari pemerintah daerah, baik Pemerintah
Kabupaten Seruyan dan juga provinsi. Karena banjir sangat parah, membuat
aktivitas masyarakat lumpuh,” ucapnya, Selasa (15/9).

Mahasiswa asal Desa Ayawan ini
mengaku, masyarakat awalnya masih bisa tinggal di rumah saat banjir, seperti
tinggal di atas loteng rumah atau membuat tempat untuk menaruh barang-barang
juga sebagai tempat tidur. Itu dilakukan dengan harapan banjir cepat surut dan
tetap bisa bertahan di rumah untuk menjaga barang-barang mereka. 

Baca Juga :  Info Penting untuk Pemudik ! Waspadai Jalan Berlubang, Ini Lokasinya

“Tetapi sekarang benar-benar
harus mengungsi ke atas bukit atau dataran yang lebih tinggi. Walaupun untuk
menuju tempat pengungsian jaraknya lumayan jauh, karena kenaikan air cukup
cepat dan sekarang sudah ada rumah yang tenggelam sampai atap, sehingga
masyarakat tidak sempat menyelamatkan barang-barang mereka,” ujarnya.

Menurutnya, banjir yang terjadi
kali ini adalah yang terbesar dalam jangka waktu 15 tahun terakhir. Selain itu,
durasi waktu banjir pun paling lama, yakni satu minggu. “Biasanya hanya
terjadi kurang dari lima hari. Banjir ini terjadi mulai Hari Senin, 7 September
2020 hingga sekarang dan belum ada tanda-tanda banjirnya untuk surut dalam
beberapa hari kedepan,” ungkapnya.

Qomarudin berharap, seluruh
stackeholder agar ikut cepat tanggap dalam menanggulangi bencana banjir ini.
Dan dia juga meminta agar segera menangirimkan bantuan tambahan kepada seluruh
tempat yang terdampak banjir. Itu mengingat keadaan warga yang sangat memprihatinkan. 

Baca Juga :  Satu Kali Negatif, Pasien Dipulangkan

Saat ini, menurut dia, warga
masih kekurangan tenaga medis, sembako, perahu untuk evakuasi, tenda, pakaian dan
hal-hal yang diperlukan lainnya.

“Melihat status di sosial media
Pak Yulhaidir selaku Bupati Seruyan, sudah mengarahkan kepada Dinas terkait untuk
cepat tanggap dalam hal ini. Beliau juga sudah turun langsung dalam pengecekan
kuantitas dan kualitas beras yang katanya akan dibagikan kepada korban banjir
di Kabupaten Seruyan sebanyak 100 ton,” ujarnya.

Banyaknya desa yang banjir, Qomar
juga berharap bantuan dari pemerintah provinsi Kalteng. “Harapan kita
bantuan dari Pemprov juga bisa tiba di sana, karena banyak yang dibutuhkan
nasyarakat,” pungkasnya.

SERUYAN, KALTENGPOS.CO – Banjir besar melanda Desa Ayawan dan
sekitarnya di Kecamatan Seruyan Tengah, Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan
Tengah. Banjir itu sudah terjadi satu minggu, sehingga menghambat aktivitas
masyarakat, termasuk perekonomian dan kesehatan warga.

Ketua Umum Demisioner Perkumpulan
Mahasiswa Seruyan (PERMAS) Palangka Raya Qomarudin mengatakan, banjir
yang terjadi di Seruyan Tengah saat ini sangat memprihatinkan, karena
menghambat akses dan perekonomian masyarakat. Untuk itu dia meminta pemerintah
segera bertindak dan membantu masyarakat. 

“Saat ini masyarakat sangat
membutuhkan bantuan serta penanggulangan cepat dari pemerintah daerah, baik Pemerintah
Kabupaten Seruyan dan juga provinsi. Karena banjir sangat parah, membuat
aktivitas masyarakat lumpuh,” ucapnya, Selasa (15/9).

Mahasiswa asal Desa Ayawan ini
mengaku, masyarakat awalnya masih bisa tinggal di rumah saat banjir, seperti
tinggal di atas loteng rumah atau membuat tempat untuk menaruh barang-barang
juga sebagai tempat tidur. Itu dilakukan dengan harapan banjir cepat surut dan
tetap bisa bertahan di rumah untuk menjaga barang-barang mereka. 

Baca Juga :  Info Penting untuk Pemudik ! Waspadai Jalan Berlubang, Ini Lokasinya

“Tetapi sekarang benar-benar
harus mengungsi ke atas bukit atau dataran yang lebih tinggi. Walaupun untuk
menuju tempat pengungsian jaraknya lumayan jauh, karena kenaikan air cukup
cepat dan sekarang sudah ada rumah yang tenggelam sampai atap, sehingga
masyarakat tidak sempat menyelamatkan barang-barang mereka,” ujarnya.

Menurutnya, banjir yang terjadi
kali ini adalah yang terbesar dalam jangka waktu 15 tahun terakhir. Selain itu,
durasi waktu banjir pun paling lama, yakni satu minggu. “Biasanya hanya
terjadi kurang dari lima hari. Banjir ini terjadi mulai Hari Senin, 7 September
2020 hingga sekarang dan belum ada tanda-tanda banjirnya untuk surut dalam
beberapa hari kedepan,” ungkapnya.

Qomarudin berharap, seluruh
stackeholder agar ikut cepat tanggap dalam menanggulangi bencana banjir ini.
Dan dia juga meminta agar segera menangirimkan bantuan tambahan kepada seluruh
tempat yang terdampak banjir. Itu mengingat keadaan warga yang sangat memprihatinkan. 

Baca Juga :  Satu Kali Negatif, Pasien Dipulangkan

Saat ini, menurut dia, warga
masih kekurangan tenaga medis, sembako, perahu untuk evakuasi, tenda, pakaian dan
hal-hal yang diperlukan lainnya.

“Melihat status di sosial media
Pak Yulhaidir selaku Bupati Seruyan, sudah mengarahkan kepada Dinas terkait untuk
cepat tanggap dalam hal ini. Beliau juga sudah turun langsung dalam pengecekan
kuantitas dan kualitas beras yang katanya akan dibagikan kepada korban banjir
di Kabupaten Seruyan sebanyak 100 ton,” ujarnya.

Banyaknya desa yang banjir, Qomar
juga berharap bantuan dari pemerintah provinsi Kalteng. “Harapan kita
bantuan dari Pemprov juga bisa tiba di sana, karena banyak yang dibutuhkan
nasyarakat,” pungkasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru