28.3 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Korban Bus Maut Diterbangkan ke Medan

PANGKALAN
BUN
-Tiga
korban tewas dalam kecelakaan maut yang dialami Bus Yessoe, dipulangkan ke
kampung halaman mereka di Medan, Sumatera Utara (Sumut). Para korban tersebut yakni
Fredi, Sulaiman, dan Bale Sisdi. Ketiganya diterbangkan menggunakan pesawat NAM
Air dari Bandara Lanud Iskandar Pangkalan Bun, Selasa (2/7) sekitar pukul 15.00
WIB.

Enam orang pendamping
yang ikut dalam pemulangan jenazah korban ke kampung halaman masing-masing. Biaya
dan proses pemulangan ditanggung pemilik agen travel yakni Yessoe. Beberapa
penumpang yang mengalami luka berat, hingga kini masih menjalani perawatan
intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Imanuddin Pangkalan Bun.

Bupati Kobar Hj
Nurhidayah menyempatkan menjenguk para korban kecelakaan yang dirujuk ke RSUD
setempat. Bupati perempuan pertama di Kalteng ini mengaku sangat prihatin atas
petaka yang terjadi.

“Atas nama pribadi
dan Pemerintah Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat, saya menyampaikan turut
berduka cita atas musibah yang menimpa para korban. Walaupun demikian, apa yang
terjadi ini adalah musibah. Karena itu, kita harus bisa menerima cobaan ini,”
ucap Nurhidayah.

Baca Juga :  CAT SKB ! 9 Kabupaten Mandiri, 5 Instansi Pemerintah Gabung UPT BKN

Berkaitan dengan para
pasien yang dirawat, pihaknya menegaskan bahwa semuanya akan ditanggung oleh
Jasa Raharja. Meskipun demikian, pemilik bus pun diminta membantu semua korban kecelakaan
tersebut.

“Kami harapkan
agar pemilik bus juga bisa membantu para korban ini,” tegasnya.

Terpisah, Komisaris PT
Yesoe Evy Susiana mengatakan, perusahaan menanggung semua biaya pengobatan para
korban luka ringan maupun berat hingga pemulangan jenazah korban meninggal.
Sampai saat ini para korban sudah dipindahkan dari rumah sakit di Lamandau menuju
RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun. Para korban yang dirawat saat ini mencapai
11 orang. Satu di antaranya mengalami luka serius dan harus mendapatkan
perawatan intensif.

“Khusus korban luka
berat ini, kami masih menunggu hasil komunikasi dengan keluarga korban, karena
yang bersangkutan harus dioperasi. Namun karena belum ada titik temu, maka
pihak rumah sakit masih belum mengmbil tindakan. Sementara itu, para korban
yang tidak mengalami luka-luka, oleh pihak agen para karyawan itu, langsung
dilanjutkan ke Sampit dan Muara Teweh. Terkait jenazah tiga orang korban, sudah
kami pulangkan bersama enam orang pendampingnya,” katanya.

Baca Juga :  Bawa Satu Paket Sabu, Pria Ini Diringkus Polisi

Evy menambahkan,
pihaknya akan bertanggun gjawab secara penuh terhadap para korban luka maupun
meninggal. Saat ini secara bertahap susah dilakukan tindakan dan upaya agar para
korban ditangani dengan baik. Terhadap nasib para sopir yang menjalani proses
hukum, perusahaan tak akan tinggal diam, karena para sopir adalah bagian dari tanggung
jawab perusahaan. Sementara yang positif menggunakan narkoba, pihaknya
menyerahkan kepercayaan sepenuhnya kepada kepolisian.

“Kami akan ikuti prosedur yang harus
dijalankan,” pungkasnya. (son/ce/ala)

PANGKALAN
BUN
-Tiga
korban tewas dalam kecelakaan maut yang dialami Bus Yessoe, dipulangkan ke
kampung halaman mereka di Medan, Sumatera Utara (Sumut). Para korban tersebut yakni
Fredi, Sulaiman, dan Bale Sisdi. Ketiganya diterbangkan menggunakan pesawat NAM
Air dari Bandara Lanud Iskandar Pangkalan Bun, Selasa (2/7) sekitar pukul 15.00
WIB.

Enam orang pendamping
yang ikut dalam pemulangan jenazah korban ke kampung halaman masing-masing. Biaya
dan proses pemulangan ditanggung pemilik agen travel yakni Yessoe. Beberapa
penumpang yang mengalami luka berat, hingga kini masih menjalani perawatan
intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Imanuddin Pangkalan Bun.

Bupati Kobar Hj
Nurhidayah menyempatkan menjenguk para korban kecelakaan yang dirujuk ke RSUD
setempat. Bupati perempuan pertama di Kalteng ini mengaku sangat prihatin atas
petaka yang terjadi.

“Atas nama pribadi
dan Pemerintah Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat, saya menyampaikan turut
berduka cita atas musibah yang menimpa para korban. Walaupun demikian, apa yang
terjadi ini adalah musibah. Karena itu, kita harus bisa menerima cobaan ini,”
ucap Nurhidayah.

Baca Juga :  CAT SKB ! 9 Kabupaten Mandiri, 5 Instansi Pemerintah Gabung UPT BKN

Berkaitan dengan para
pasien yang dirawat, pihaknya menegaskan bahwa semuanya akan ditanggung oleh
Jasa Raharja. Meskipun demikian, pemilik bus pun diminta membantu semua korban kecelakaan
tersebut.

“Kami harapkan
agar pemilik bus juga bisa membantu para korban ini,” tegasnya.

Terpisah, Komisaris PT
Yesoe Evy Susiana mengatakan, perusahaan menanggung semua biaya pengobatan para
korban luka ringan maupun berat hingga pemulangan jenazah korban meninggal.
Sampai saat ini para korban sudah dipindahkan dari rumah sakit di Lamandau menuju
RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun. Para korban yang dirawat saat ini mencapai
11 orang. Satu di antaranya mengalami luka serius dan harus mendapatkan
perawatan intensif.

“Khusus korban luka
berat ini, kami masih menunggu hasil komunikasi dengan keluarga korban, karena
yang bersangkutan harus dioperasi. Namun karena belum ada titik temu, maka
pihak rumah sakit masih belum mengmbil tindakan. Sementara itu, para korban
yang tidak mengalami luka-luka, oleh pihak agen para karyawan itu, langsung
dilanjutkan ke Sampit dan Muara Teweh. Terkait jenazah tiga orang korban, sudah
kami pulangkan bersama enam orang pendampingnya,” katanya.

Baca Juga :  Bawa Satu Paket Sabu, Pria Ini Diringkus Polisi

Evy menambahkan,
pihaknya akan bertanggun gjawab secara penuh terhadap para korban luka maupun
meninggal. Saat ini secara bertahap susah dilakukan tindakan dan upaya agar para
korban ditangani dengan baik. Terhadap nasib para sopir yang menjalani proses
hukum, perusahaan tak akan tinggal diam, karena para sopir adalah bagian dari tanggung
jawab perusahaan. Sementara yang positif menggunakan narkoba, pihaknya
menyerahkan kepercayaan sepenuhnya kepada kepolisian.

“Kami akan ikuti prosedur yang harus
dijalankan,” pungkasnya. (son/ce/ala)

Terpopuler

Artikel Terbaru