33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Pasien Positif Corona Sudah 10 Orang, 2 Pasein Sembuh

PALANGKA RAYA – Rumah Sakit Doris Sylvanus (RSDS)  Palangka Raya merilis penanganan corona virus
atau covid-19 yang ditangani sejak kasus tersebut masuk Kalteng. Sejak awal
RSDS telah merawat sebanyak 80 orang pasien dalam pengawasan dan yang rawat
inap diisolasi sampai saat ini tersisa 28 orang.

“RSDS dengan kapasitas 38 tempat tidur, saat ini
merawat paseien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 28 orang. Dan data sejak awal tanggap
darurat PDP yang ditangani 80 orang, karena ada hasil yang negatif dan positif,
tersisa 28 orang,” kata Direktur RSDS 
Palangka Raya Yayuk Indriaty.

Dia mengatakan, dari 80 orang PDP yang dirawat di RSDS,
positif 10 orang. Tambahan satu orang yakni Sekda Kota Palangka Raya. Sementara
ODP yang dirawat di Klinik Rawat jalan sebanyak 237 orang.

Baca Juga :  Cetak SDM Berkualitas, Prioritaskan Anggaran Pendidikan

“Yang ODP kami minta mereka isolasi di rumah
masing-masing.  Kemudian dari 80 PDP,
jumlah posieitf 10 orang, sembuh 2 orang, 
meninggal belum ada. Selebihnya negatif dan menunggu hasil lab,”
ucapnya.

Adapaun pasien yang sembuh, yakni pasien 01 dan Ergon.
“Ini merupakan kebahagian kami di rumagh sakit, bahwa selama periode
perawatan bapak Ergon bersama kami masuk RS. Dan hasil pemeriksaan seperti
covid-19 lalu diperiksa dan hasilnya positif pada tanggal 26 Maret.  Kemudian dilakukan terapi dan pengobatan
sampai dengan hari ini dinyatakan negatif. Dalam artian beliau sudah bukan
penderita covid-19 lagi,” ungkapnya.

Dengan adanya pasein yang baru sembuh tersebut,  membuat RSDS gelar jumpa pers. Pihaknya ingin
berbagai kebahagiaan dengan sembuhnya pasien covid-19.

Baca Juga :  Susunan Eselon akan Diganti dengan Jabatan Fungsional yang Menghargai

“Kami ingin berbagi, bagaimana Pak Ergon mengahadapi
masalah ini sendiri di rungan isolasi, yang hanya bisa berbagi dengan petugas
rumah sakit, tidak bisa dikunjungi. Walaupun itu bukan merupakan sesuatu yang
kita takuti, karena suatu keadaan yang harus kita hadapi. Bahwa beliau bersama
kami di rumah sakit tujuannya adalah untuk mencegah penularan kepada masyarakat
lain. Dan beliau juga sepakat dengan hal itu, untuk melindungi masyarakat kita
secara menyeluruh,” pungkasnya. 

PALANGKA RAYA – Rumah Sakit Doris Sylvanus (RSDS)  Palangka Raya merilis penanganan corona virus
atau covid-19 yang ditangani sejak kasus tersebut masuk Kalteng. Sejak awal
RSDS telah merawat sebanyak 80 orang pasien dalam pengawasan dan yang rawat
inap diisolasi sampai saat ini tersisa 28 orang.

“RSDS dengan kapasitas 38 tempat tidur, saat ini
merawat paseien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 28 orang. Dan data sejak awal tanggap
darurat PDP yang ditangani 80 orang, karena ada hasil yang negatif dan positif,
tersisa 28 orang,” kata Direktur RSDS 
Palangka Raya Yayuk Indriaty.

Dia mengatakan, dari 80 orang PDP yang dirawat di RSDS,
positif 10 orang. Tambahan satu orang yakni Sekda Kota Palangka Raya. Sementara
ODP yang dirawat di Klinik Rawat jalan sebanyak 237 orang.

Baca Juga :  Cetak SDM Berkualitas, Prioritaskan Anggaran Pendidikan

“Yang ODP kami minta mereka isolasi di rumah
masing-masing.  Kemudian dari 80 PDP,
jumlah posieitf 10 orang, sembuh 2 orang, 
meninggal belum ada. Selebihnya negatif dan menunggu hasil lab,”
ucapnya.

Adapaun pasien yang sembuh, yakni pasien 01 dan Ergon.
“Ini merupakan kebahagian kami di rumagh sakit, bahwa selama periode
perawatan bapak Ergon bersama kami masuk RS. Dan hasil pemeriksaan seperti
covid-19 lalu diperiksa dan hasilnya positif pada tanggal 26 Maret.  Kemudian dilakukan terapi dan pengobatan
sampai dengan hari ini dinyatakan negatif. Dalam artian beliau sudah bukan
penderita covid-19 lagi,” ungkapnya.

Dengan adanya pasein yang baru sembuh tersebut,  membuat RSDS gelar jumpa pers. Pihaknya ingin
berbagai kebahagiaan dengan sembuhnya pasien covid-19.

Baca Juga :  Susunan Eselon akan Diganti dengan Jabatan Fungsional yang Menghargai

“Kami ingin berbagi, bagaimana Pak Ergon mengahadapi
masalah ini sendiri di rungan isolasi, yang hanya bisa berbagi dengan petugas
rumah sakit, tidak bisa dikunjungi. Walaupun itu bukan merupakan sesuatu yang
kita takuti, karena suatu keadaan yang harus kita hadapi. Bahwa beliau bersama
kami di rumah sakit tujuannya adalah untuk mencegah penularan kepada masyarakat
lain. Dan beliau juga sepakat dengan hal itu, untuk melindungi masyarakat kita
secara menyeluruh,” pungkasnya. 

Terpopuler

Artikel Terbaru