28.4 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Ini 4 Kesalahan yang Sering Dilakukan Orang Baru Diet

Inginnya, sih, punya tubuh ideal. Sayangnya, karena kurangnya pengetahuan apalagi asal-asalan diet, penurunan berat badan tidak optimal, bahkan gagal total! Bisa jadi penyebabnya adalah karena Anda tanpa sadar melakukan beberapa kesalahan saat diet.

Bila hasil diet tak kunjung memuaskan, coba evaluasi diet Anda, pastikan untuk tidak melakukan kesalahan di bawah ini:

1. Tidak mengurangi ngemil

Masih banyak orang yang menganggap bahwa ngemil itu bukan termasuk makan. Karenanya, banyak yang memang makan besarnya sedikit, bahkan sekali sehari, tetapi bobot tak kunjung turun.

Pertanyaannya, apakah Anda masih sering atau banyak ngemil? Bila diam-diam mengangguk, Anda perlu tahu bahwa kebiasaan ngemil itulah yang sering kali membuat berat badan sulit turun.

Apalagi jika camilannya tinggi kalori, gula, dan lemak.

Jadi, alih-alih mengurangi porsi dan frekuensi makan tetapi tetap ngemil, lebih baik makan besar tetap tiga kali sehari tetapi hindari camilan. Asalkan Anda makan dengan porsi yang sesuai—sepiring nasi, lauk pauk, sayur, dan buah—niscaya berat badan bisa berkurang.

2. Pemilihan jenis makanan yang salah

Ok, Anda sudah tidak atau mengurangi ngemil dan hanya makan biasa tiga kali sehari, tetapi angka di timbangan tak juga berkurang.

Cek lagi komposisi dan pemilihan jenis makanan, apakah Anda masih sering makan makanan dan minuman yang tinggi kalori, gula, dan lemak?

Baca Juga :  Penyintas Long Covid Laporkan Kondisinya Lebih Baik Usai Divaksinasi

Misalnya, setiap hari Anda masih mengonsumsi makanan yang digoreng, makanan bersantan, jeroan, daging berlemak, atau doyan minum bubble tea?

Nah, makanan dan minuman yang demikian dapat menjadi penghalang Anda untuk menurunkan berat badan. Makanan yang digoreng memang tidak dilarang, tetapi tetap harus dibatasi, misalnya dua kali seminggu. Menikmati teh, kopi, atau bubble tea boleh saja, tetapi hindari pemanis tambahan atau bahan lainnya yang tinggi lemak.

Jika ingin menambah rasa manis, gunakan pemanis buatan nol kalori, asalkan konsumsinya pun tidak berlebihan.

Pilih lauk yang ditumis, dibakar atau dipanggang, atau dikukus. Perbanyak minum air putih karena lebih sehat dan dapat membantu menurunkan berat badan.

3. Konsumsi buah dan sayur terlalu sedikit

Bila tak kuat menahan lapar saat diet, Anda bisa menyiasatinya dengan memperbanyak porsi sayur dan buah.

Sayur dan buah kaya akan serat yang dapat mengenyangkan lambung lebih lama, sehingga Anda tidak cepat merasa lapar. Selain itu, sayur dan buah juga rendah kalori (kecuali buah yang manis seperti durian atau mangga harum manis), sehingga dapat membantu menyukseskan program diet Anda.

Apabila merasa lapar di antara jam makan besar, Anda bisa makan buah seperti apel, pir, semangka, papaya, atau buah lainnya bisa dijadikan camilan untuk membantu mengisi perut tanpa diselimuti rasa bersalah.

Baca Juga :  Waspada! 3 Penyakit Ini Mengintai Jika Asam Urat Tak Kunjung Diatasi

4. Tidak berolahraga atau salah pilih olahraga

Selain mengatur pola makan, peran olahraga saat krusial dalam membantu menurunkan berat badan, terutama dalam hal pembakaran lemak dan kalori.

Meskipun demikian, untuk mendapatkan manfaat olahraga yang optimal, Anda disarankan untuk berolahraga setidaknya tiga kali seminggu, dengan satu sesi olahraga berkisar antara 30-60 menit.

Selama tiga bulan pertama, sebaiknya Anda melakukan olahraga kardio terlebih dahulu yang berfokus untuk membakar lemak. Pilihannya bisa sesuai kesukaan dan kemampuan, seperti lari, joging, bersepeda, berenang, atau menari.

Latihan angkat beban sebaiknya dilakukan setelah Anda sudah memasuki bulan keempat diet. Tujuannya adalah untuk menambah massa otot dan meningkatkan laju metabolisme, sehingga dapat membantu menurunkan berat badan yang mungkin sudah mulai mandek.

Untuk menghindari kesalahan diet yang disebutkan di atas atau kesalahan lainnya, sebaiknya jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis gizi. Bila perlu, minta bimbingan instruktur olahraga yang kompeten.

Tujuannya tentu saja untuk memandu penurunan berat badan sesuai dengan kondisi (misalnya bila punya mag atau penyakit lainnya), sukses, dan tetap aman tanpa ancaman malnutrisi.(RN/RPA/klikdokter)

Inginnya, sih, punya tubuh ideal. Sayangnya, karena kurangnya pengetahuan apalagi asal-asalan diet, penurunan berat badan tidak optimal, bahkan gagal total! Bisa jadi penyebabnya adalah karena Anda tanpa sadar melakukan beberapa kesalahan saat diet.

Bila hasil diet tak kunjung memuaskan, coba evaluasi diet Anda, pastikan untuk tidak melakukan kesalahan di bawah ini:

1. Tidak mengurangi ngemil

Masih banyak orang yang menganggap bahwa ngemil itu bukan termasuk makan. Karenanya, banyak yang memang makan besarnya sedikit, bahkan sekali sehari, tetapi bobot tak kunjung turun.

Pertanyaannya, apakah Anda masih sering atau banyak ngemil? Bila diam-diam mengangguk, Anda perlu tahu bahwa kebiasaan ngemil itulah yang sering kali membuat berat badan sulit turun.

Apalagi jika camilannya tinggi kalori, gula, dan lemak.

Jadi, alih-alih mengurangi porsi dan frekuensi makan tetapi tetap ngemil, lebih baik makan besar tetap tiga kali sehari tetapi hindari camilan. Asalkan Anda makan dengan porsi yang sesuai—sepiring nasi, lauk pauk, sayur, dan buah—niscaya berat badan bisa berkurang.

2. Pemilihan jenis makanan yang salah

Ok, Anda sudah tidak atau mengurangi ngemil dan hanya makan biasa tiga kali sehari, tetapi angka di timbangan tak juga berkurang.

Cek lagi komposisi dan pemilihan jenis makanan, apakah Anda masih sering makan makanan dan minuman yang tinggi kalori, gula, dan lemak?

Baca Juga :  Penyintas Long Covid Laporkan Kondisinya Lebih Baik Usai Divaksinasi

Misalnya, setiap hari Anda masih mengonsumsi makanan yang digoreng, makanan bersantan, jeroan, daging berlemak, atau doyan minum bubble tea?

Nah, makanan dan minuman yang demikian dapat menjadi penghalang Anda untuk menurunkan berat badan. Makanan yang digoreng memang tidak dilarang, tetapi tetap harus dibatasi, misalnya dua kali seminggu. Menikmati teh, kopi, atau bubble tea boleh saja, tetapi hindari pemanis tambahan atau bahan lainnya yang tinggi lemak.

Jika ingin menambah rasa manis, gunakan pemanis buatan nol kalori, asalkan konsumsinya pun tidak berlebihan.

Pilih lauk yang ditumis, dibakar atau dipanggang, atau dikukus. Perbanyak minum air putih karena lebih sehat dan dapat membantu menurunkan berat badan.

3. Konsumsi buah dan sayur terlalu sedikit

Bila tak kuat menahan lapar saat diet, Anda bisa menyiasatinya dengan memperbanyak porsi sayur dan buah.

Sayur dan buah kaya akan serat yang dapat mengenyangkan lambung lebih lama, sehingga Anda tidak cepat merasa lapar. Selain itu, sayur dan buah juga rendah kalori (kecuali buah yang manis seperti durian atau mangga harum manis), sehingga dapat membantu menyukseskan program diet Anda.

Apabila merasa lapar di antara jam makan besar, Anda bisa makan buah seperti apel, pir, semangka, papaya, atau buah lainnya bisa dijadikan camilan untuk membantu mengisi perut tanpa diselimuti rasa bersalah.

Baca Juga :  Waspada! 3 Penyakit Ini Mengintai Jika Asam Urat Tak Kunjung Diatasi

4. Tidak berolahraga atau salah pilih olahraga

Selain mengatur pola makan, peran olahraga saat krusial dalam membantu menurunkan berat badan, terutama dalam hal pembakaran lemak dan kalori.

Meskipun demikian, untuk mendapatkan manfaat olahraga yang optimal, Anda disarankan untuk berolahraga setidaknya tiga kali seminggu, dengan satu sesi olahraga berkisar antara 30-60 menit.

Selama tiga bulan pertama, sebaiknya Anda melakukan olahraga kardio terlebih dahulu yang berfokus untuk membakar lemak. Pilihannya bisa sesuai kesukaan dan kemampuan, seperti lari, joging, bersepeda, berenang, atau menari.

Latihan angkat beban sebaiknya dilakukan setelah Anda sudah memasuki bulan keempat diet. Tujuannya adalah untuk menambah massa otot dan meningkatkan laju metabolisme, sehingga dapat membantu menurunkan berat badan yang mungkin sudah mulai mandek.

Untuk menghindari kesalahan diet yang disebutkan di atas atau kesalahan lainnya, sebaiknya jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis gizi. Bila perlu, minta bimbingan instruktur olahraga yang kompeten.

Tujuannya tentu saja untuk memandu penurunan berat badan sesuai dengan kondisi (misalnya bila punya mag atau penyakit lainnya), sukses, dan tetap aman tanpa ancaman malnutrisi.(RN/RPA/klikdokter)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya

Terpopuler

Artikel Terbaru