33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Simak Ini, Pertolongan Pertama Serangan Jantung

KALTENGPOS.CO – Serangan jantung tak mengenal ruang dan waktu. Jika
melihat seseorang kena serangan jantung, lakukan pertolongan pertama sembari
mengupayakan membawanya ke rumah sakit.

Spesialis Jantung dan Pembuluh
Darah RS Ibnu Sina, dr Iwan Wisudawan SpJP menuturkan, serangan jantung
merupakan kondisi darurat dari penghentian aliran darah yang membawa oksigen ke
jantung. Kondisi tersebut merusak otot jantung dan sangat membahayakan nyawa.
Orang yang mengalami bisa masih dalam keadaan sadar dan tidak sadar.

Umumnya ditandai dengan nyeri
pada bagian dada seperti tertusuk atau teriris hingga menjalar ke bahu, leher,
lengan kiri disertai keringat dingin, napas sesak, jantung berdebar, mual,
bahkan sampai muntah. Tetapi pada pasien diabetes melitus atau pasien dengan
usia lanjut, terkadang gejala itu tidak muncul.

“Pertolongan pertama yang dapat
dilakukan oleh awam adalah dengan mengistirahatkan orang tersebut, melonggarkan
pakaian yang mengikat, dan yang paling penting adalah segera membawanya ke
rumah sakit. Ini bisa untuk dua jenis serangan jantung itu,” terangnya,
dilansir fajar.co.id.

Jika orang yang mengalami
serangan jantung masih dalam kondisi sadar, pertolongan pertamanya, sebagai
berikut:

1.      
Tenangkan pasien. Apabila pasien sedang dalam
aktivitas, maka dianjurkan untuk segera menghentikan aktivitasnya dan hubungi
ambulans secepatnya.

2.      
Bimbing pasien untuk duduk di kursi, lantai,
atau bersandar pada dinding. Tetapi, duduk di lantai lebih disarankan karena
mengurangi cedera jikalau tiba-tiba pasien pingsan.

Baca Juga :  Selama Pandemi Covid-19, Disarankan Tunda Kehamilan

3.      
Setelah duduk, longgarkan semua pakaian yang
dikenakannya.

4.      
Berikan obat nitrogliserin apabila pasien sudah
pernah mengkonsumsi obat dari dokter. Cara pemberiannya adalah dengan
meletakkan tablet di bawah lidah.

5.      
Bila tersedia, berikan aspirin 325mg (4 tablet)
dan mintalah pasien untuk mengunyahnya. Tetapi pastikan pasien tidak punya
riwayat perdarahan dan alergi aspirin.

6.      
Hindari memberikan makanan atau minuman apapun
melalui mulut.

7.      
Bila tiba-tiba pasien tidak sadarkan diri,
lakukan resusitasi jantung paru.

Untuk pasien yang tidak sadarkan
diri, lakukan hal ini:

1.      
Segera panggil bantuan dan hubungi ambulans atau
mintalah orang lain untuk menghubungi ambulans dan rumah sakit terdekat.

2.      
Sambil menunggu bantuan datang, baringkan pasien
di tempat yang datar dan lakukan RJP (resusitasi jantung paru).

3.      
Bagi yang belum mendapatkan pelatihan RJP,
lakukan tindak kompresi dada saja. Ini dilakukan dengan cara meletakan satu
telapak tangan pada bagian tengah dada korban, lalu letakkan tangan satunya di
atas tangan yang pertama. Setelah itu, eratkan jari-jari kedua tangan dan
lakukan penekanan pada dada hingga 5–6 cm ke bawah, lalu lepaskan. Lakukan
tindak kompresi dada sebanyak 100-120 kali tiap menit hingga pertolongan datang
atau pasien merespons. Bergantianlah dengan penolong lain jika Anda kelelahan
melakukan RJP sendiri.

Baca Juga :  Waspada Serangan Jantung Mendadak, Pasien Miliki Waktu 'Emas' 3 Jam

4.      
Bagi yang sudah terlatih, Anda bisa melakukan
RJP dengan bantuan napas.

5.      
Bawa segera pasien ke rumah sakit terdekat.

Penderita penyakit jantung
kesehatan mental harus tetap terjaga. Kondisi mental yang sangat berpengaruh,
hadir dalam berbagai bentuk, termasuk stres, rasa kecemasan, maupun depresi.

Penyakit jantung dan kesehatan
mental Bagai dua sisi mata uang yang tidak bisa terlepas. Keduanya Bagai dua
sisi mata uang yang tidak bisa terlepas.

Sebuah survei yang dilakukan oleh
British Heart Foundation menyebutkan, sekitar 68% orang dengan riwayat penyakit
jantung, merasa kondisi yang mereka alami, memengaruhi kondisi mental,
emosional, dan psikologis.

Lebih lanjut, sekitar 77%
responden mengatakan, gangguan kecemasan merupakan gejala gangguan kesehatan
mental yang paling umum dirasakan. Gejala lain seperti depresi, sedih, merasa
rendah diri, takut, dan merasa tidak dimengerti, juga menjadi bagian di
dalamnya.

Saat seseorang didiagnosis
menderita penyakit jantung, akan muncul perasaan takut. Apalagi, penyakit ini
berisiko menimbulkan serangan jantung atau stroke. Mereka juga takut menghadapi
kematian dan meninggalkan keluarga, serta orang-orang tercinta, akibat penyakit
tersebut.

KALTENGPOS.CO – Serangan jantung tak mengenal ruang dan waktu. Jika
melihat seseorang kena serangan jantung, lakukan pertolongan pertama sembari
mengupayakan membawanya ke rumah sakit.

Spesialis Jantung dan Pembuluh
Darah RS Ibnu Sina, dr Iwan Wisudawan SpJP menuturkan, serangan jantung
merupakan kondisi darurat dari penghentian aliran darah yang membawa oksigen ke
jantung. Kondisi tersebut merusak otot jantung dan sangat membahayakan nyawa.
Orang yang mengalami bisa masih dalam keadaan sadar dan tidak sadar.

Umumnya ditandai dengan nyeri
pada bagian dada seperti tertusuk atau teriris hingga menjalar ke bahu, leher,
lengan kiri disertai keringat dingin, napas sesak, jantung berdebar, mual,
bahkan sampai muntah. Tetapi pada pasien diabetes melitus atau pasien dengan
usia lanjut, terkadang gejala itu tidak muncul.

“Pertolongan pertama yang dapat
dilakukan oleh awam adalah dengan mengistirahatkan orang tersebut, melonggarkan
pakaian yang mengikat, dan yang paling penting adalah segera membawanya ke
rumah sakit. Ini bisa untuk dua jenis serangan jantung itu,” terangnya,
dilansir fajar.co.id.

Jika orang yang mengalami
serangan jantung masih dalam kondisi sadar, pertolongan pertamanya, sebagai
berikut:

1.      
Tenangkan pasien. Apabila pasien sedang dalam
aktivitas, maka dianjurkan untuk segera menghentikan aktivitasnya dan hubungi
ambulans secepatnya.

2.      
Bimbing pasien untuk duduk di kursi, lantai,
atau bersandar pada dinding. Tetapi, duduk di lantai lebih disarankan karena
mengurangi cedera jikalau tiba-tiba pasien pingsan.

Baca Juga :  Selama Pandemi Covid-19, Disarankan Tunda Kehamilan

3.      
Setelah duduk, longgarkan semua pakaian yang
dikenakannya.

4.      
Berikan obat nitrogliserin apabila pasien sudah
pernah mengkonsumsi obat dari dokter. Cara pemberiannya adalah dengan
meletakkan tablet di bawah lidah.

5.      
Bila tersedia, berikan aspirin 325mg (4 tablet)
dan mintalah pasien untuk mengunyahnya. Tetapi pastikan pasien tidak punya
riwayat perdarahan dan alergi aspirin.

6.      
Hindari memberikan makanan atau minuman apapun
melalui mulut.

7.      
Bila tiba-tiba pasien tidak sadarkan diri,
lakukan resusitasi jantung paru.

Untuk pasien yang tidak sadarkan
diri, lakukan hal ini:

1.      
Segera panggil bantuan dan hubungi ambulans atau
mintalah orang lain untuk menghubungi ambulans dan rumah sakit terdekat.

2.      
Sambil menunggu bantuan datang, baringkan pasien
di tempat yang datar dan lakukan RJP (resusitasi jantung paru).

3.      
Bagi yang belum mendapatkan pelatihan RJP,
lakukan tindak kompresi dada saja. Ini dilakukan dengan cara meletakan satu
telapak tangan pada bagian tengah dada korban, lalu letakkan tangan satunya di
atas tangan yang pertama. Setelah itu, eratkan jari-jari kedua tangan dan
lakukan penekanan pada dada hingga 5–6 cm ke bawah, lalu lepaskan. Lakukan
tindak kompresi dada sebanyak 100-120 kali tiap menit hingga pertolongan datang
atau pasien merespons. Bergantianlah dengan penolong lain jika Anda kelelahan
melakukan RJP sendiri.

Baca Juga :  Waspada Serangan Jantung Mendadak, Pasien Miliki Waktu 'Emas' 3 Jam

4.      
Bagi yang sudah terlatih, Anda bisa melakukan
RJP dengan bantuan napas.

5.      
Bawa segera pasien ke rumah sakit terdekat.

Penderita penyakit jantung
kesehatan mental harus tetap terjaga. Kondisi mental yang sangat berpengaruh,
hadir dalam berbagai bentuk, termasuk stres, rasa kecemasan, maupun depresi.

Penyakit jantung dan kesehatan
mental Bagai dua sisi mata uang yang tidak bisa terlepas. Keduanya Bagai dua
sisi mata uang yang tidak bisa terlepas.

Sebuah survei yang dilakukan oleh
British Heart Foundation menyebutkan, sekitar 68% orang dengan riwayat penyakit
jantung, merasa kondisi yang mereka alami, memengaruhi kondisi mental,
emosional, dan psikologis.

Lebih lanjut, sekitar 77%
responden mengatakan, gangguan kecemasan merupakan gejala gangguan kesehatan
mental yang paling umum dirasakan. Gejala lain seperti depresi, sedih, merasa
rendah diri, takut, dan merasa tidak dimengerti, juga menjadi bagian di
dalamnya.

Saat seseorang didiagnosis
menderita penyakit jantung, akan muncul perasaan takut. Apalagi, penyakit ini
berisiko menimbulkan serangan jantung atau stroke. Mereka juga takut menghadapi
kematian dan meninggalkan keluarga, serta orang-orang tercinta, akibat penyakit
tersebut.

Terpopuler

Artikel Terbaru