25.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Covid-19 Bisa Sebabkan 2 Komplikasi Akut Pada Pasien Diabetes

Pasien
diabetes menjadi salah satu kelompok rentan selama pandemi Covid-19. Penelitian
terbaru menjelaskan mengapa pasien diabetes bisa mengalami kondisi parah jika
terpapar Covid-19. Salah satunya bisa memicu terjadinya komplikasi.

Pasien
diabetes diminta agar lebih memahami risiko Covid-19 dengan mengelola kondisi
mereka secara lebih efisien. Pada Mei 2020, dipaparkan bukti dari para panel
ahli internasional di bidang diabetes dan endokrinologi yang diterbitkan dalam
rekomendasi praktis The Lancet Diabetes & Endokrinologi untuk manajemen
diabetes selama pandemi.

Dalam
laman The Lancet, Rabu (16/9), The Lancet Diabetes & Endocrinology kali
ini, menerbitkan penelitian yang menilai risiko absolut dan relatif dari
kematian terkait Covid-19 menurut jenis diabetes pada lebih dari 61 juta orang
di Inggris. Memahami faktor risiko mana yang mungkin berperan dalam peningkatan
keparahan Covid-19 pada pasien diabetes merupakan prioritas praktik klinis dan
kesehatan masyarakat.

Baca Juga :  Jangan Lewatkan Jam Makan, Ahli Ingatkan Pentingnya Gizi Seimbang

Para
penulis mengkonfirmasi hubungan dari beberapa faktor risiko. Seperti usia,
jenis kelamin, etnis, dan kekurangan sosial ekonomi, dengan kematian terkait
Covid-19. Yang penting, penelitian ini juga menunjukkan bahwa risiko kematian
terkait Covid-19 secara signifikan terjadi akibat komplikasi akut.

Apa
saja komplikasinya? Yakni hiperglikemia pada orang dengan diabetes jenis apa
pun dan juga ketoasidosis diabetikum, yakni komplikasi serius karena tingginya
kadar keton dalam darah.

Sedangkan,
Hiperglikemia  atau kondisi tingginya
glukosa atau gula darah dalam plasma darah dapat merusak pertahanan tubuh dan
kontrol glikemik yang buruk telah dikaitkan dengan infeksi. Hasil ini
menekankan pentingnya mendukung diabetisi dalam manajemen diri yang efektif
agar bisa mengelola gula darahnya.

Baca Juga :  6 Manfaat Beras Hitam untuk Kesehatan, Salah Satunya Mampu Melawan Kan

Mekanisme
yang mendasari hubungan ini masih belum jelas, tetapi kemungkinan melibatkan
reseptor angiotensin converting enzyme 2 (ACE2) diserang oleh SARS-CoV-2 yang
diekspresikan dalam organ metabolik utama. Seperti pankreas dan pada sel β pada
khususnya. Tropisme SARS-CoV-2 untuk sel β berpotensi menyebabkan kerusakan sel
dan gangguan sekresi insulin, memicu hiperglikemia dan ketoasidosis.

Memahami
hubungan antara diabetes dan Covid-19 akan sangat penting untuk membantu
melindungi dan mengelola penderita diabetes atau yang berisiko tinggi mengalami
disfungsi metabolik. Karena angka diabetes dan penyakit tidak menular lainnya
terus meningkat di seluruh dunia maka pencegahan harus menjadi prioritas.

Pasien
diabetes menjadi salah satu kelompok rentan selama pandemi Covid-19. Penelitian
terbaru menjelaskan mengapa pasien diabetes bisa mengalami kondisi parah jika
terpapar Covid-19. Salah satunya bisa memicu terjadinya komplikasi.

Pasien
diabetes diminta agar lebih memahami risiko Covid-19 dengan mengelola kondisi
mereka secara lebih efisien. Pada Mei 2020, dipaparkan bukti dari para panel
ahli internasional di bidang diabetes dan endokrinologi yang diterbitkan dalam
rekomendasi praktis The Lancet Diabetes & Endokrinologi untuk manajemen
diabetes selama pandemi.

Dalam
laman The Lancet, Rabu (16/9), The Lancet Diabetes & Endocrinology kali
ini, menerbitkan penelitian yang menilai risiko absolut dan relatif dari
kematian terkait Covid-19 menurut jenis diabetes pada lebih dari 61 juta orang
di Inggris. Memahami faktor risiko mana yang mungkin berperan dalam peningkatan
keparahan Covid-19 pada pasien diabetes merupakan prioritas praktik klinis dan
kesehatan masyarakat.

Baca Juga :  Jangan Lewatkan Jam Makan, Ahli Ingatkan Pentingnya Gizi Seimbang

Para
penulis mengkonfirmasi hubungan dari beberapa faktor risiko. Seperti usia,
jenis kelamin, etnis, dan kekurangan sosial ekonomi, dengan kematian terkait
Covid-19. Yang penting, penelitian ini juga menunjukkan bahwa risiko kematian
terkait Covid-19 secara signifikan terjadi akibat komplikasi akut.

Apa
saja komplikasinya? Yakni hiperglikemia pada orang dengan diabetes jenis apa
pun dan juga ketoasidosis diabetikum, yakni komplikasi serius karena tingginya
kadar keton dalam darah.

Sedangkan,
Hiperglikemia  atau kondisi tingginya
glukosa atau gula darah dalam plasma darah dapat merusak pertahanan tubuh dan
kontrol glikemik yang buruk telah dikaitkan dengan infeksi. Hasil ini
menekankan pentingnya mendukung diabetisi dalam manajemen diri yang efektif
agar bisa mengelola gula darahnya.

Baca Juga :  6 Manfaat Beras Hitam untuk Kesehatan, Salah Satunya Mampu Melawan Kan

Mekanisme
yang mendasari hubungan ini masih belum jelas, tetapi kemungkinan melibatkan
reseptor angiotensin converting enzyme 2 (ACE2) diserang oleh SARS-CoV-2 yang
diekspresikan dalam organ metabolik utama. Seperti pankreas dan pada sel β pada
khususnya. Tropisme SARS-CoV-2 untuk sel β berpotensi menyebabkan kerusakan sel
dan gangguan sekresi insulin, memicu hiperglikemia dan ketoasidosis.

Memahami
hubungan antara diabetes dan Covid-19 akan sangat penting untuk membantu
melindungi dan mengelola penderita diabetes atau yang berisiko tinggi mengalami
disfungsi metabolik. Karena angka diabetes dan penyakit tidak menular lainnya
terus meningkat di seluruh dunia maka pencegahan harus menjadi prioritas.

Terpopuler

Artikel Terbaru