27.3 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Dragon Snack, Makanan dengan Nitrogen Cair, Amankah?

DRAGON snack, variasi makanan yang diolah dari snack dengan topping
dan dilapisi nitrogen cair cukup digemari. Sebab, dapat menciptakan sensasi
asap pada mulut dan hidung, layaknya nafas naga. Namun, apakah melapisi makanan
dengan nitrogen cair tergolong aman, khususnya bagi anak-anak?

Nitrogen adalah unsur kimia
dengan simbol kimia N, dan merupakan unsur paling melimpah di atmosfer Bumi.
Bahkan, tergolong dominan di udara. Hampir 78 persen, udara didominasi dengan
Nitrogen. Sedangkan, oksigen hanya sebanyak 21 persen dan sisanya diisi oleh
gas lain. Hal ini yang menunjukkan bahwa nitrogen tergolong unsur kimia tak
berbahaya.

Begitu pula saat dikombinasikan
ke dalam olahan makanan, seperti halnya dragon snack. Bahkan, inovasi makanan
ini sudah ada sejak lama. Ketua Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran
Untan, Rise Desnita, S.Farm, M.Si, Apt mengatakan dalam proses pengolahannya,
nitrogen yang digunakan adalah wujud cair.

“Nitrogen dapat berubah wujud
menjadi cair ketika menyentuh titik didih sebesar minus 196 derajat celcius,”
ujarnya, seperti dikutip dari pontianakpost.

Baca Juga :  Peran Ibu Jadi Tonggak Keberhasilan Protokol Kesehatan Selama Pandemi

Nitrogen cair ini yang
dimanfaatkan untuk membuat berbagai macam dessert, baik makanan maupun minuman.
Ketika berada dalam suhu rendah, baik makanan maupun minuman akan membeku.
Namun, ketika makanan dan minuman beradaptasi dengan udara luar, wujud cair
tadi akan kembali berubah jadi wujud gas.

“Proses inilah yang membuat
adanya sensasi asap layaknya dragon breathe atau nafas naga,” ujarnya.

Meski begitu, penikmat kuliner
tetap harus memperhatikan ketika hendak mengonsumsi makanan dan minuman dengan
nitrogen cair. Jika makanan dan minuman masih terlalu dingin, dapat
mengakibatkan iritasi. Baik pada kulit tangan maupun mukosa. Karena ketika
tersentuh saja oleh tangan jaringan kulit bisa mati karena suhu yang sangat
dingin.

Selain itu, orang tua juga perlu
memerhatikan saat memberikan dragon snack, jika anak memiliki riwayat alergi
dan asma. Dikhawatirkanjumlah nitrogen yang banyak akan masuk dan mendesak
oksigen di dalam tubuh, sehingga menyebabkan sesak. Begitu pula pada anak-anak
yang memiliki alergi, khususnya alergi dingin. Bisa menyebabkan batuk dan pilek
karena titik didih nitrogen cair sangat dingin.

Baca Juga :  Kerap Minum Kopi Bisa Menyebabkan Jerawat?

“Sehingga ada baiknya orang tua
menunda memberikan dragon snack jika anak memiliki riwayat alergi dan asma.
Ditakutkan akan memperburuk kondisi anak,” tutur Rise.

Ketika membeli orang tua juga
bisa memperhatikan apakah ada sisa cairan nitrogen cair di dalam wadah atau
tidak. Jika tidak ada dan takut terlalu dingin, orang tua bisa mendiamkan
beberapa saat dragon snack yang telah dibeli sebelum diberikan kepada anak.
Tujuannya agar saat mengonsumsi anak tak merasa terlalu dingin.

“Meski sensasi asapnya berkurang.
Tapi, hal ini jauh lebih baik dilakukan, dibandingkan anak menjadi batuk dan
pilek,” tutupnya. (jpg/kpc)

DRAGON snack, variasi makanan yang diolah dari snack dengan topping
dan dilapisi nitrogen cair cukup digemari. Sebab, dapat menciptakan sensasi
asap pada mulut dan hidung, layaknya nafas naga. Namun, apakah melapisi makanan
dengan nitrogen cair tergolong aman, khususnya bagi anak-anak?

Nitrogen adalah unsur kimia
dengan simbol kimia N, dan merupakan unsur paling melimpah di atmosfer Bumi.
Bahkan, tergolong dominan di udara. Hampir 78 persen, udara didominasi dengan
Nitrogen. Sedangkan, oksigen hanya sebanyak 21 persen dan sisanya diisi oleh
gas lain. Hal ini yang menunjukkan bahwa nitrogen tergolong unsur kimia tak
berbahaya.

Begitu pula saat dikombinasikan
ke dalam olahan makanan, seperti halnya dragon snack. Bahkan, inovasi makanan
ini sudah ada sejak lama. Ketua Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran
Untan, Rise Desnita, S.Farm, M.Si, Apt mengatakan dalam proses pengolahannya,
nitrogen yang digunakan adalah wujud cair.

“Nitrogen dapat berubah wujud
menjadi cair ketika menyentuh titik didih sebesar minus 196 derajat celcius,”
ujarnya, seperti dikutip dari pontianakpost.

Baca Juga :  Peran Ibu Jadi Tonggak Keberhasilan Protokol Kesehatan Selama Pandemi

Nitrogen cair ini yang
dimanfaatkan untuk membuat berbagai macam dessert, baik makanan maupun minuman.
Ketika berada dalam suhu rendah, baik makanan maupun minuman akan membeku.
Namun, ketika makanan dan minuman beradaptasi dengan udara luar, wujud cair
tadi akan kembali berubah jadi wujud gas.

“Proses inilah yang membuat
adanya sensasi asap layaknya dragon breathe atau nafas naga,” ujarnya.

Meski begitu, penikmat kuliner
tetap harus memperhatikan ketika hendak mengonsumsi makanan dan minuman dengan
nitrogen cair. Jika makanan dan minuman masih terlalu dingin, dapat
mengakibatkan iritasi. Baik pada kulit tangan maupun mukosa. Karena ketika
tersentuh saja oleh tangan jaringan kulit bisa mati karena suhu yang sangat
dingin.

Selain itu, orang tua juga perlu
memerhatikan saat memberikan dragon snack, jika anak memiliki riwayat alergi
dan asma. Dikhawatirkanjumlah nitrogen yang banyak akan masuk dan mendesak
oksigen di dalam tubuh, sehingga menyebabkan sesak. Begitu pula pada anak-anak
yang memiliki alergi, khususnya alergi dingin. Bisa menyebabkan batuk dan pilek
karena titik didih nitrogen cair sangat dingin.

Baca Juga :  Kerap Minum Kopi Bisa Menyebabkan Jerawat?

“Sehingga ada baiknya orang tua
menunda memberikan dragon snack jika anak memiliki riwayat alergi dan asma.
Ditakutkan akan memperburuk kondisi anak,” tutur Rise.

Ketika membeli orang tua juga
bisa memperhatikan apakah ada sisa cairan nitrogen cair di dalam wadah atau
tidak. Jika tidak ada dan takut terlalu dingin, orang tua bisa mendiamkan
beberapa saat dragon snack yang telah dibeli sebelum diberikan kepada anak.
Tujuannya agar saat mengonsumsi anak tak merasa terlalu dingin.

“Meski sensasi asapnya berkurang.
Tapi, hal ini jauh lebih baik dilakukan, dibandingkan anak menjadi batuk dan
pilek,” tutupnya. (jpg/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru