27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Dunia Darurat Covid-19, WHO Evaluasi Aturan Kesehatan Internasional

Pandemi
Covid-19 masih belum menunjukkan angka penurunan kasus di berbagai negara
belahan dunia. Menghadapi situasi darurat ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
mengevaluasi Peraturan Kesehatan Internasional (IHR) selama pandemi Covid-19.

WHO
sendiri telah membuka pertemuan awal panel peninjau internasional, yang
dibentuk untuk mengevaluasi kinerja IHR. 
Dilansir dari VOA News, Rabu (9/9), IHR terakhir kali direvisi pada 2005
dan berkembang sebagai tanggapan terhadap epidemi mematikan yang pernah melanda
Eropa.

Hasil
evaluasi itu nantinya akan mendorong WHO memberikan panduan yang dapat
digunakan negara untuk menanggapi keadaan darurat kesehatan internasional.
Misalnya apa hak dan kewajiban setiap negara dalam menangani keadaan darurat
yang berpotensi lintas batas. Evaluasi peraturan tersebut dirasa mendesak
karena situasi pandemi yang belum berakhir.

Baca Juga :  Jangan Terlalu Banyak Mengonsumsi Kalsium, Bisa Mematikan

Usulan
diajukan oleh Mantan Direktur Jenderal WHO Gro Harlem Brundtland. Dia
mengatakan kepada wartawan pada Juni bahwa WHO harus mengubah pedoman IHR dalam
hal pembatasan perjalanan pada awal wabah.

Direktur
Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengungkapkan, pembentukan panel
peninjau terdiri dari ahli kesehatan independen dari seluruh dunia. Dalam
pidato pembukaannya di depan panel, yang bertemu secara virtual, Tedros
mengatakan bahwa pandemi ini merupakan beban terbesar dalam sejarah.

Ini
adalah keempat kalinya komite peninjau dibentuk untuk memeriksa respons
terhadap krisis kesehatan internasional. Panel semacam itu sempat bertemu
sebelumnya pada 2010 untuk mengevaluasi tanggapan terhadap wabah Influenza
H1N1, lalu pada 2014 untuk meninjau tenggat waktu penerapan peraturan
internasional, dan pada 2016 untuk wabah Ebola Afrika Barat.

Baca Juga :  Beda Aerosol dan Droplet, Pahami Penularan Virus Korona Lewat Udara

Panel
akan mempresentasikan temuan sementara di Majelis Kesehatan Dunia pada
November  mendatang. Rencananya, juga
mempresentasikan laporan akhir mereka pada Majelis Kesehatan Dunia Mei 2021.

Pandemi
Covid-19 masih belum menunjukkan angka penurunan kasus di berbagai negara
belahan dunia. Menghadapi situasi darurat ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
mengevaluasi Peraturan Kesehatan Internasional (IHR) selama pandemi Covid-19.

WHO
sendiri telah membuka pertemuan awal panel peninjau internasional, yang
dibentuk untuk mengevaluasi kinerja IHR. 
Dilansir dari VOA News, Rabu (9/9), IHR terakhir kali direvisi pada 2005
dan berkembang sebagai tanggapan terhadap epidemi mematikan yang pernah melanda
Eropa.

Hasil
evaluasi itu nantinya akan mendorong WHO memberikan panduan yang dapat
digunakan negara untuk menanggapi keadaan darurat kesehatan internasional.
Misalnya apa hak dan kewajiban setiap negara dalam menangani keadaan darurat
yang berpotensi lintas batas. Evaluasi peraturan tersebut dirasa mendesak
karena situasi pandemi yang belum berakhir.

Baca Juga :  Jangan Terlalu Banyak Mengonsumsi Kalsium, Bisa Mematikan

Usulan
diajukan oleh Mantan Direktur Jenderal WHO Gro Harlem Brundtland. Dia
mengatakan kepada wartawan pada Juni bahwa WHO harus mengubah pedoman IHR dalam
hal pembatasan perjalanan pada awal wabah.

Direktur
Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengungkapkan, pembentukan panel
peninjau terdiri dari ahli kesehatan independen dari seluruh dunia. Dalam
pidato pembukaannya di depan panel, yang bertemu secara virtual, Tedros
mengatakan bahwa pandemi ini merupakan beban terbesar dalam sejarah.

Ini
adalah keempat kalinya komite peninjau dibentuk untuk memeriksa respons
terhadap krisis kesehatan internasional. Panel semacam itu sempat bertemu
sebelumnya pada 2010 untuk mengevaluasi tanggapan terhadap wabah Influenza
H1N1, lalu pada 2014 untuk meninjau tenggat waktu penerapan peraturan
internasional, dan pada 2016 untuk wabah Ebola Afrika Barat.

Baca Juga :  Beda Aerosol dan Droplet, Pahami Penularan Virus Korona Lewat Udara

Panel
akan mempresentasikan temuan sementara di Majelis Kesehatan Dunia pada
November  mendatang. Rencananya, juga
mempresentasikan laporan akhir mereka pada Majelis Kesehatan Dunia Mei 2021.

Terpopuler

Artikel Terbaru