28.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Porsi Aman Santap Daging Kurban Bagi Penderita Diabetes dan Hipertensi

Seseorang
yang sudah memiliki riwayat penyakit tidak menular seperti hipertensi dan
diabetes sangat ketat dalam mengonsumsi asupan makanan. Jenis dan jumlah
porsinya harus ekstra ketat. Sebab jika tidak, maka gula darah atau tekanan
darah bisa melonjak. Tapi bukan berarti, dalam momen Idul Kurban, mereka tidak
boleh mengonsumsinya sama sekali.

Direktur
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology Center (SEAFAST),
Prof Nuri Andarwulan menjelaskan, paling penting adalah secara bijak memilih
daging kurban dengan bagian yang rendah kolesterolnya. Dan ada batasan konsumsinya
untuk orang normal sehat.

Angka
Kecukupan Gizi (AKG) untuk protein yaitu sekitar 50 gram protein. Kebutuhan
gizi ini bisa berasal dari sekitar 200 gram daging. Kadar protein daging sapi
sekitar 24-26 persen.

Baca Juga :  Mengenal FOMO, Dampak Negatif dan Cara Mengatasinya

“Untuk
orang sakit hipertensi dan diabetes, protein hewani dikurangi,” jelasnya kepada
JawaPos.com, Kamis (30/7).

Berapa
batasannya? Maksimal orang dengan penyakit penyerta adalah makan daging kurban
50 persen atau separuh porsi orang normal.

“Jika
bisa dikurangi lagi hingga 20 persen-nya atau dihindari lebih baik,” jelasnya.

Meski
begitu, tetap berkonsultasi dulu dengan dokter atau ahli gizi soal porsinya.
Dan pemilihan daging meski dibuat sate atau sop, bagian lemaknya atau gajihnya
tidak diolah atau dimakan.

“Kalau
hipertensi, yang dihindari bukan proteinnya tapi lemak dan kolesterolnya,”
katanya.

“Untuk
diabetes sama, sebaiknya untuk kedua penderita itu protein nabati,” tandasnya.

Seseorang
yang sudah memiliki riwayat penyakit tidak menular seperti hipertensi dan
diabetes sangat ketat dalam mengonsumsi asupan makanan. Jenis dan jumlah
porsinya harus ekstra ketat. Sebab jika tidak, maka gula darah atau tekanan
darah bisa melonjak. Tapi bukan berarti, dalam momen Idul Kurban, mereka tidak
boleh mengonsumsinya sama sekali.

Direktur
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology Center (SEAFAST),
Prof Nuri Andarwulan menjelaskan, paling penting adalah secara bijak memilih
daging kurban dengan bagian yang rendah kolesterolnya. Dan ada batasan konsumsinya
untuk orang normal sehat.

Angka
Kecukupan Gizi (AKG) untuk protein yaitu sekitar 50 gram protein. Kebutuhan
gizi ini bisa berasal dari sekitar 200 gram daging. Kadar protein daging sapi
sekitar 24-26 persen.

Baca Juga :  Mengenal FOMO, Dampak Negatif dan Cara Mengatasinya

“Untuk
orang sakit hipertensi dan diabetes, protein hewani dikurangi,” jelasnya kepada
JawaPos.com, Kamis (30/7).

Berapa
batasannya? Maksimal orang dengan penyakit penyerta adalah makan daging kurban
50 persen atau separuh porsi orang normal.

“Jika
bisa dikurangi lagi hingga 20 persen-nya atau dihindari lebih baik,” jelasnya.

Meski
begitu, tetap berkonsultasi dulu dengan dokter atau ahli gizi soal porsinya.
Dan pemilihan daging meski dibuat sate atau sop, bagian lemaknya atau gajihnya
tidak diolah atau dimakan.

“Kalau
hipertensi, yang dihindari bukan proteinnya tapi lemak dan kolesterolnya,”
katanya.

“Untuk
diabetes sama, sebaiknya untuk kedua penderita itu protein nabati,” tandasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru