31.7 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Memikirkan Delapan Klub

MANCHESTER– Mengelola satu klub sepak bola
sudah cukup melelahkan selama krisis finansial karena pandemi Covid-19. Jadi,
bisa dibayangkan betapa beratnya mengendalikan delapan klub sepak bola
sekaligus yang ada di seluruh penjuru dunia. Ya, begitu kenyataannya di City
Football Group, alias CFG.

Manchester City termasuk satu dari kedelapan
klub yang bernaung di bawah konsorsium milik Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan
itu. Ketujuh “saudara” City tersebut tersebar di lima benua berbeda. Bersama
The Citizens, julukan City, di Eropa ada klub Girona FC yang dimiliki CFG.

Di Asia ada tiga klub satelit dimiliki City.
Yaitu Yokohama F Marinos (Jepang), Mumbai City (India), dan Sichuan Jiuniu
(Tiongkok). Melbourne City FC jadi “perwakilan” City di benua Australia. Di
benua Amerika, ada New York City FC (AS) dan Montevideo City Torque. Nah, di
antara kedelapan klub itu, hanya Girona dan Jiuniu yang bermain di level kedua
kompetisi.

Dari kedelapan klub itu, tercatat sebanyak
1500-an pemain berada dalam daftar miliknya. Selain itu, CFG juga harus
mengurusi sebanyak 13 kantor perwakilan di seluruh penjuru dunia yang di
dalamnya melibatkan lebih dari 2 ribu karyawan! ’’Tantangan terberat yang
dihadapinya (CFG) dalam tujuh tahun terakhir,’’ tulis laman The Sun.

’’Covid-19 sudah menghadirkan tantangan unik
bagi semuanya di seluruh dunia,’’ sebut COO CFG, Omar Berrada. Yang sudah
dilakukan City bisa jadi salah satu contoh kongkretnya. Seperti diketahui, City
termasuk salah satu klub di Premier League yang tetap membayar penuh gaji
karyawannya selama pandemi corona.

Baca Juga :  Perang Dingin Angel Di Maria

Begitu pula dengan bayaran David Silva dkk,
aman dari pemotongan. Grafik keuntungan dalam lima musim beruntun jadi salah
satu penyebabnya. Dalam musim 2018 – 2019 contohnya. City meraup keuntungan GBP
535,2 juta (Rp 10,2 triliun) di dalam periode tersebut. Daily Mail mengklaim,
catatan serupa masih bisa dicapai pada periode 2019 – 2020.

Keuntungan besar dalam periode keuangan tahun
kemarin pun juga dibukukan New York City FC. Sebagaimana dilaporkan Forbes,
mantan klub Frank Lampard sebelum gantung sepatu tersebut mampu mencatatkan
keuntungan finansial mencapai USD 105 juta (Rp 1,61 triliun). Di dalam sejarah
akusisi CFG di klub tersebut, itu termasuk keuntungan terbesar.

Berrada menuturkan, hal serupa pun diupayakan
terjadi di semua klub feeder-nya. ’’Kami bekerja di semua klub kami secara
global untuk memastikan bahwa kami bisa mendukung semua komunitas kami di mana
saja mereka berada,’’ klaim pria mantan Kepala Bagian Sponsorship di Barcelona
itu.

Faktanya, beberapa klub CFG sudah mulai
menyiapkan untuk melanjutkan kompetisi. Di Tiongkok misalnya, Jiuniu sudah
bersiap kembali berlatih lagi. Begitu pula dengan Marinos yang dijadwalkan
sudah bisa berlatih kembali pada 10 Mei mendatang. Mumbai City pun juga sudah
menyiapkan rencana serupa.

Baca Juga :  Tambahan Tiga Poin Bawa Juve Koleksi 72 Poin

 

Keputusan CFG menjual 10 persen sahamnya kepada
salah satu perusahaan ekuitas AS, Silver Lake, November tahun lalu ternyata
juga dapat bermanfaat untuk menjaga neraca finansial klub. Karena, lewat
penjualan saham tersebut CFG mampu meraup dana segar sebesar USD 500 juta (Rp
7,7 triliun).

Makanya di tengah pandemi corona seperti saat
ini, klub-klub yang berada di bawah CFG masih dapat berperan serta dalam
penanganan Covid-19 di kotanya masing-masing. ’’Dukungan nyata kami berikan
kepada fans yang terisolasi, terutama mereka yang lanjut usia dan rentan, lalu
memberikan kiat olahraga untuk mereka yang di rumah, atau membuat konten
menghibur fans,’’ sambung Berrada.

Klub-klub di bawah CFG memiliki cara
berbeda-beda. City misalnya. Klub yang dibesut Pep Guardiola itu menyediakan
Etihad untuk jadi tempat National Health Service (NHS) melatih stafnya. Klub
juara bertahan Premier League itu juga memberi sumbangan kepada bank makanan
lokal.

Montevideo Torque
berupaya menyiapkan 10 ribu makan siang gratis untuk anak-anak miskin di
ibukota Uruguay itu. Hal serupa juga dilakukan NYCFC dengan membagikan 100 ribu
makanan bagi keluarga di Bronx, New York. Girona yang berlaga di Seguna
Division pun aktif di dalam menggalang dana bagi rumah sakit setempat.

MANCHESTER– Mengelola satu klub sepak bola
sudah cukup melelahkan selama krisis finansial karena pandemi Covid-19. Jadi,
bisa dibayangkan betapa beratnya mengendalikan delapan klub sepak bola
sekaligus yang ada di seluruh penjuru dunia. Ya, begitu kenyataannya di City
Football Group, alias CFG.

Manchester City termasuk satu dari kedelapan
klub yang bernaung di bawah konsorsium milik Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan
itu. Ketujuh “saudara” City tersebut tersebar di lima benua berbeda. Bersama
The Citizens, julukan City, di Eropa ada klub Girona FC yang dimiliki CFG.

Di Asia ada tiga klub satelit dimiliki City.
Yaitu Yokohama F Marinos (Jepang), Mumbai City (India), dan Sichuan Jiuniu
(Tiongkok). Melbourne City FC jadi “perwakilan” City di benua Australia. Di
benua Amerika, ada New York City FC (AS) dan Montevideo City Torque. Nah, di
antara kedelapan klub itu, hanya Girona dan Jiuniu yang bermain di level kedua
kompetisi.

Dari kedelapan klub itu, tercatat sebanyak
1500-an pemain berada dalam daftar miliknya. Selain itu, CFG juga harus
mengurusi sebanyak 13 kantor perwakilan di seluruh penjuru dunia yang di
dalamnya melibatkan lebih dari 2 ribu karyawan! ’’Tantangan terberat yang
dihadapinya (CFG) dalam tujuh tahun terakhir,’’ tulis laman The Sun.

’’Covid-19 sudah menghadirkan tantangan unik
bagi semuanya di seluruh dunia,’’ sebut COO CFG, Omar Berrada. Yang sudah
dilakukan City bisa jadi salah satu contoh kongkretnya. Seperti diketahui, City
termasuk salah satu klub di Premier League yang tetap membayar penuh gaji
karyawannya selama pandemi corona.

Baca Juga :  Perang Dingin Angel Di Maria

Begitu pula dengan bayaran David Silva dkk,
aman dari pemotongan. Grafik keuntungan dalam lima musim beruntun jadi salah
satu penyebabnya. Dalam musim 2018 – 2019 contohnya. City meraup keuntungan GBP
535,2 juta (Rp 10,2 triliun) di dalam periode tersebut. Daily Mail mengklaim,
catatan serupa masih bisa dicapai pada periode 2019 – 2020.

Keuntungan besar dalam periode keuangan tahun
kemarin pun juga dibukukan New York City FC. Sebagaimana dilaporkan Forbes,
mantan klub Frank Lampard sebelum gantung sepatu tersebut mampu mencatatkan
keuntungan finansial mencapai USD 105 juta (Rp 1,61 triliun). Di dalam sejarah
akusisi CFG di klub tersebut, itu termasuk keuntungan terbesar.

Berrada menuturkan, hal serupa pun diupayakan
terjadi di semua klub feeder-nya. ’’Kami bekerja di semua klub kami secara
global untuk memastikan bahwa kami bisa mendukung semua komunitas kami di mana
saja mereka berada,’’ klaim pria mantan Kepala Bagian Sponsorship di Barcelona
itu.

Faktanya, beberapa klub CFG sudah mulai
menyiapkan untuk melanjutkan kompetisi. Di Tiongkok misalnya, Jiuniu sudah
bersiap kembali berlatih lagi. Begitu pula dengan Marinos yang dijadwalkan
sudah bisa berlatih kembali pada 10 Mei mendatang. Mumbai City pun juga sudah
menyiapkan rencana serupa.

Baca Juga :  Tambahan Tiga Poin Bawa Juve Koleksi 72 Poin

 

Keputusan CFG menjual 10 persen sahamnya kepada
salah satu perusahaan ekuitas AS, Silver Lake, November tahun lalu ternyata
juga dapat bermanfaat untuk menjaga neraca finansial klub. Karena, lewat
penjualan saham tersebut CFG mampu meraup dana segar sebesar USD 500 juta (Rp
7,7 triliun).

Makanya di tengah pandemi corona seperti saat
ini, klub-klub yang berada di bawah CFG masih dapat berperan serta dalam
penanganan Covid-19 di kotanya masing-masing. ’’Dukungan nyata kami berikan
kepada fans yang terisolasi, terutama mereka yang lanjut usia dan rentan, lalu
memberikan kiat olahraga untuk mereka yang di rumah, atau membuat konten
menghibur fans,’’ sambung Berrada.

Klub-klub di bawah CFG memiliki cara
berbeda-beda. City misalnya. Klub yang dibesut Pep Guardiola itu menyediakan
Etihad untuk jadi tempat National Health Service (NHS) melatih stafnya. Klub
juara bertahan Premier League itu juga memberi sumbangan kepada bank makanan
lokal.

Montevideo Torque
berupaya menyiapkan 10 ribu makan siang gratis untuk anak-anak miskin di
ibukota Uruguay itu. Hal serupa juga dilakukan NYCFC dengan membagikan 100 ribu
makanan bagi keluarga di Bronx, New York. Girona yang berlaga di Seguna
Division pun aktif di dalam menggalang dana bagi rumah sakit setempat.

Terpopuler

Artikel Terbaru