33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Tak Mau Ambil Risiko. PBSI Mundur dari Ajang Cina Masters 2020

PENGURUS Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI)
menarik mundur para pemainnya dari keikutsertaan di ajang China Masters 2020.
Kepastian itu ditegaskan dengan meneliti wabah virus Corona yang melanda
Tiongkok dan mulai menjelajahi berbagai negara.

Hal itu disampaikan langsung oleh
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susi Susanti. Menurut mantan
pebulutangkis nasional itu menjelaskan, pihaknya mencari aman dari bahaya wabah
virus corona tersebut.

Dalam ajang tersebut, Indonesia
sebelumnya merencanakan mengirim 44 pemain ke level Super 100 yang akan
diluncurkan di Kota Lingshui, Cina, 25 Februari-1 Maret 2020 tersebut. Namun,
terkait wabah virus Corona, Indonesia menarik mundur keikutsertaannya di ajang
tersebut.

“Situasi di Tiongkok kurang
kondusif, virus wabah Corona ini kan membahayakan sekali. Kami harus
menyelamatkan pemain kami. Kami dapat info juga beberapa tim Indonesia dari
cabor lain yang sedang latihan di Tiongkok, juga sudah ditarik kembali ke
Indonesia,” ungkap Susi seperti dikutip Fajar Jaringan Indonesia (FIN) dari
situs resmi PBSI, Senin (27/1) kemarin.

“Memang belum ada travel warning
ke Tiongkok, tapi ini kan mengharuskan atlet-atlet muda kami, dan amit-amit
jangan sampai, jika nanti di sana sakit dan tertular kan bahaya sekali. Kami
cari aman saja, beli ini kan jelang olimpiade,” tambahnya.

Meski demikian, Susi mengatakan
bahwa pihaknya tetap berhubungan baik dengan asosiasi bulutangkis Tiongkok
(Asosiasi Bulutangkis Cina-CBA) dengan memberikan penjelasan terkait terkait
pemain dari kejuaraan berhadiah total 90 ribu Dolar AS tersebut.

Baca Juga :  PON Papua XX Dipastikan Diselenggarakan Sesuai Jadwal

Selain itu, Susi juga mengatakan
bahwa pihaknya juga telah meminta federasi bulutangkis dunia atau Badminton
World Federation (BWF) terkait keputusan tersebut.

Selain ajang China Masters 2020, Susi
juga diperkirakan akan bertarung kembali ke ajang Indonesia Kejuaraan Bulu
Tangkis Asia 2020 yang rencananya akan dihelat di Wuhan, Cina April, mendatang.
Wuhan sendiri menjadi kota pertama di China yang menjadi lokasi ditemukannya penderita
virus Corona tersebut.

Akan tetapi, Susi mengatakan
ajang Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2020 akan lebih besar di negara lain. Hal itu
mengingat ajang ini menjadi turnamen terakhir yang menjadi penentu poin
terakhir menuju Olimpiade Tokyo 2020.

“Meminta ke Wuhan juga akan
dibatalkan, belum ada keputusan, tetapi memilih besar akan batal berangkat.
Setelah senang akan pindah ke negara lain, karena sangat menguntungkan sekali, tersedia
di Wuhan,” jelas Susi.

Namun, Susi mengatakan untuk
turnamen Kejuaraan Tim Bulutangkis Asia 2020 yang akan berlangsung di Manila,
Filipina, 11-16 Februari 2020, nanti pihaknya akan tetap menjadi
anggotaangkatkan tim. Hal itu mengingat, belum ada peringatan perjalanan
terkait virus Corona di Filipina.

“Ke Manila masih sesuai jadwal,
perlu ini dari pemerintah belum ada travel warning ke Manila. Tapi ada arahan
dari pemerintah untuk pemberian vaksin Polio untuk atlet dan tim resmi yang
akan berangkat,” tuntasnya.

Terkait diketahui, pemerintah Cina
mengkonfirmasi 56 orang tewas setelah virus tertular Corona yang menyerang Kota
Wuhan dan sekitarnya. Memperbaiki kondisi ini, setelah 1,975 kasus pasien
dipastikan tertular virus mematikan itu.

Baca Juga :  Gomes : Kemenangan Laskar Isen Mulang Juga Tak Lepas dari Dukungan Mas

Merebaknya virus ini, menyebabkan
Kota Tianjin di wilayah Cina timur menutup seluruh layanan akses bus
antarprovinsi mulai untuk mengendalikan wabah virus corona. Seperti dikutip
Surat kabar Harian Rakyat, dalam laporannya Minggu (26/1). Meski demikian
keputusan Komisi Transportasi Kota Tianjin, tidak menyebutkan kapan
layanan-layanan bus tersebut akan diajukan.

Nah setelah Wuhan, Tianjin, kini
kawasan Cina Daratan seperti Hong Kong juga telah menyetujui virus dengan
membatalkan berbagai perayaan serta mengeluarkan perjalanan ke Cina. Di Hong
Kong, ada lima kasus orang mengidap virus tersebut. Pemimpin kota, Carrie Lam,
mengatakan akan pindah dan perjalanan cepat antara Hong Kong dan Wuhan akan
pindah.

“Sekolah-sekolah di Hong Kong, yang saat ini sedang diliburkan dalam
rangka Tahun Baru Imlek, akan tetap ditutup sampai 17 Februari,” jelasnya,
seperti dikutip AFP, Minggu (26/1) kemarin.

Terakit virus mematikan itu,
Komisioner Ombudsman RI La Ode Ida meminta pemerintah untuk mengeluarkan
larangan masuk ke Indonesia sementara untuk para pekerja asal Cina. Hal itu
disetujui, demi memberikan perlindungan terhadap warga negara Indonesia (WNI).

“Sehubugan dengan ganti virus
Corona, maka pemerintah Indonesia diminta segera mengeluarkan larangan masuk
pekerja asal Cina. Virus pembatalan itu sudah terbukti bersumber dari Cina, dan
pemerintah Indonesia berkewajiban melindungi warganya,” tutur La Ode, Senin
(27/1) kemarin. (gie/fin/der/kpc)

PENGURUS Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI)
menarik mundur para pemainnya dari keikutsertaan di ajang China Masters 2020.
Kepastian itu ditegaskan dengan meneliti wabah virus Corona yang melanda
Tiongkok dan mulai menjelajahi berbagai negara.

Hal itu disampaikan langsung oleh
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susi Susanti. Menurut mantan
pebulutangkis nasional itu menjelaskan, pihaknya mencari aman dari bahaya wabah
virus corona tersebut.

Dalam ajang tersebut, Indonesia
sebelumnya merencanakan mengirim 44 pemain ke level Super 100 yang akan
diluncurkan di Kota Lingshui, Cina, 25 Februari-1 Maret 2020 tersebut. Namun,
terkait wabah virus Corona, Indonesia menarik mundur keikutsertaannya di ajang
tersebut.

“Situasi di Tiongkok kurang
kondusif, virus wabah Corona ini kan membahayakan sekali. Kami harus
menyelamatkan pemain kami. Kami dapat info juga beberapa tim Indonesia dari
cabor lain yang sedang latihan di Tiongkok, juga sudah ditarik kembali ke
Indonesia,” ungkap Susi seperti dikutip Fajar Jaringan Indonesia (FIN) dari
situs resmi PBSI, Senin (27/1) kemarin.

“Memang belum ada travel warning
ke Tiongkok, tapi ini kan mengharuskan atlet-atlet muda kami, dan amit-amit
jangan sampai, jika nanti di sana sakit dan tertular kan bahaya sekali. Kami
cari aman saja, beli ini kan jelang olimpiade,” tambahnya.

Meski demikian, Susi mengatakan
bahwa pihaknya tetap berhubungan baik dengan asosiasi bulutangkis Tiongkok
(Asosiasi Bulutangkis Cina-CBA) dengan memberikan penjelasan terkait terkait
pemain dari kejuaraan berhadiah total 90 ribu Dolar AS tersebut.

Baca Juga :  PON Papua XX Dipastikan Diselenggarakan Sesuai Jadwal

Selain itu, Susi juga mengatakan
bahwa pihaknya juga telah meminta federasi bulutangkis dunia atau Badminton
World Federation (BWF) terkait keputusan tersebut.

Selain ajang China Masters 2020, Susi
juga diperkirakan akan bertarung kembali ke ajang Indonesia Kejuaraan Bulu
Tangkis Asia 2020 yang rencananya akan dihelat di Wuhan, Cina April, mendatang.
Wuhan sendiri menjadi kota pertama di China yang menjadi lokasi ditemukannya penderita
virus Corona tersebut.

Akan tetapi, Susi mengatakan
ajang Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2020 akan lebih besar di negara lain. Hal itu
mengingat ajang ini menjadi turnamen terakhir yang menjadi penentu poin
terakhir menuju Olimpiade Tokyo 2020.

“Meminta ke Wuhan juga akan
dibatalkan, belum ada keputusan, tetapi memilih besar akan batal berangkat.
Setelah senang akan pindah ke negara lain, karena sangat menguntungkan sekali, tersedia
di Wuhan,” jelas Susi.

Namun, Susi mengatakan untuk
turnamen Kejuaraan Tim Bulutangkis Asia 2020 yang akan berlangsung di Manila,
Filipina, 11-16 Februari 2020, nanti pihaknya akan tetap menjadi
anggotaangkatkan tim. Hal itu mengingat, belum ada peringatan perjalanan
terkait virus Corona di Filipina.

“Ke Manila masih sesuai jadwal,
perlu ini dari pemerintah belum ada travel warning ke Manila. Tapi ada arahan
dari pemerintah untuk pemberian vaksin Polio untuk atlet dan tim resmi yang
akan berangkat,” tuntasnya.

Terkait diketahui, pemerintah Cina
mengkonfirmasi 56 orang tewas setelah virus tertular Corona yang menyerang Kota
Wuhan dan sekitarnya. Memperbaiki kondisi ini, setelah 1,975 kasus pasien
dipastikan tertular virus mematikan itu.

Baca Juga :  Gomes : Kemenangan Laskar Isen Mulang Juga Tak Lepas dari Dukungan Mas

Merebaknya virus ini, menyebabkan
Kota Tianjin di wilayah Cina timur menutup seluruh layanan akses bus
antarprovinsi mulai untuk mengendalikan wabah virus corona. Seperti dikutip
Surat kabar Harian Rakyat, dalam laporannya Minggu (26/1). Meski demikian
keputusan Komisi Transportasi Kota Tianjin, tidak menyebutkan kapan
layanan-layanan bus tersebut akan diajukan.

Nah setelah Wuhan, Tianjin, kini
kawasan Cina Daratan seperti Hong Kong juga telah menyetujui virus dengan
membatalkan berbagai perayaan serta mengeluarkan perjalanan ke Cina. Di Hong
Kong, ada lima kasus orang mengidap virus tersebut. Pemimpin kota, Carrie Lam,
mengatakan akan pindah dan perjalanan cepat antara Hong Kong dan Wuhan akan
pindah.

“Sekolah-sekolah di Hong Kong, yang saat ini sedang diliburkan dalam
rangka Tahun Baru Imlek, akan tetap ditutup sampai 17 Februari,” jelasnya,
seperti dikutip AFP, Minggu (26/1) kemarin.

Terakit virus mematikan itu,
Komisioner Ombudsman RI La Ode Ida meminta pemerintah untuk mengeluarkan
larangan masuk ke Indonesia sementara untuk para pekerja asal Cina. Hal itu
disetujui, demi memberikan perlindungan terhadap warga negara Indonesia (WNI).

“Sehubugan dengan ganti virus
Corona, maka pemerintah Indonesia diminta segera mengeluarkan larangan masuk
pekerja asal Cina. Virus pembatalan itu sudah terbukti bersumber dari Cina, dan
pemerintah Indonesia berkewajiban melindungi warganya,” tutur La Ode, Senin
(27/1) kemarin. (gie/fin/der/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru