33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Vietnam Bakal Mempertandingkan Sepak Shuttlecock

Vietnam masih akan menjadi tuan rumah SEA Games pada 2021.
Namun, persiapan sudah dilakukan. Salah satunya adalah mulai mendaftar cabang
olahraga yang akan dipertandingkan pada multievent dua tahunan Asia Tenggara
tersebut.

Sebagai tuan rumah, Vietnam memiliki hak prerogatif untuk
mempertandingkan cabang olahraga tradisional mereka yang khas. Dua cabor yang
sudah pasti akan dimainkan di SEA Games 2021 adalah shuttlecock kicking dan
vovinam (bela diri khas Vietnam).

”Vietnam akan fokus untuk mempertandingkan dan
mengorganisasi cabang olahraga yang masuk dalam sistem Olimpiade,” ucap Deputi
Direktur Departemen Umum Olahraga dan Latihan Fisik Vietnam Tran Duc Phan
dilansir dari VN Express.

”Akan banyak sekali nomor yang dipertandingkan dalam lari dan
berenang. Kami bakal memiliki arena yang representatif. Namun, kami juga akan
menambahkan olahraga yang masuk dalam grup 3 yang bertujuan untuk mendapatkan
lebih banyak medali. Itu sudah tak usah dipertanyakan,” imbuhnya.

Berdasarkan piagam dan aturan South East Asian Games
Federation (SEAGF) tahun 2010, cabor yang bisa dipertandingan di SEA Games
dibagi dalam tiga kategori.

Baca Juga :  Jika Pensiun Ingin Melanjutkan Studi dan Mencoba Akting

Kategori 1 adalah cabor wajib yang harus ada dalam setiap
penyelenggaraan SEA Games.

Kategori 1 terdiri atas dua cabor yakni atletik dan
berenang (itu termasuk loncat indah dan polo air). Sementara itu, kategori 2
bermaterikan cabor yang dipertandingkan pada Olimpiade dan Asian Games. Jumlah
cabor dalam kategori ini adalah 35.

Setiap tuan rumah, harus memainkan dan memilih minimal 14
cabor. Yang termasuk dalam kategori 2 antara lain adalah panahan, bulu tangkis,
tinju, balap sepeda, sepak bola, taekwondo, tenis, rowing, tenis meja, dan lain
sebagainya.

Seksi terakhir adalah kategori 3. Itu terdiri atas cabor
tradisional, regional, olahraga baru, dan khas di Asia Tenggara. Ada 15 cabor
yang masuk dalam kategori ini.

Beberapa di antaranya adalah dancesport, arnis, pencak
silat, muay thai, pentaque, binaraga, e-sports, lawn bowls, selam, ski air, dan
lain-lain. Shuttlecock termasuk dalam kategori ini. Dari 15 cabor, tuan rumah
diberi batasan untuk memainkan delapan di antaranya.

Baca Juga :  Kalah di Kandang Spurs, Arsenal Perpanjang Rekor Buruk, Ada Kaitan den

Biasanya, untuk mengerek perolehan medali emas, tuan rumah
sangat fokus untuk memperbanyak nomor pertandingan dalam cabor-cabor kategori
3. Misalnya yang dilakukan Filipina ketika menjadi tuan rumah SEA Games 2019
lalu.

Filipina banyak mendulang emas dari beberapa cabor kategori
3. Antara lain arnis, dancesport, dan lari halang rintang (obstacle racing).
Dalam tiga olahraga itu saja, Filipina sukses meraup 30 emas (arnis 14 emas,
dancesport 10 emas, lari halang rintang 6 emas). Itu belum ditambah dengan
kesuksesan Filipina pada skateboard (6 emas) dan ju-jitsu (5 emas).

Vietnam sendiri adalah negara yang sangat tangguh dalam
sepak shuttlecock. Pada Shuttlecock World Cup 2019 di Prancis, Agustus lalu,
Vietnam berhasil membawa pulang dua keping emas.

Nama mula shuttlecock
adalah jianzi. Olahraga khas Tiongkok ini disebut-sebut sebagai nenek moyang
sepak takraw dan bulu tangkis.(jpg)

Vietnam masih akan menjadi tuan rumah SEA Games pada 2021.
Namun, persiapan sudah dilakukan. Salah satunya adalah mulai mendaftar cabang
olahraga yang akan dipertandingkan pada multievent dua tahunan Asia Tenggara
tersebut.

Sebagai tuan rumah, Vietnam memiliki hak prerogatif untuk
mempertandingkan cabang olahraga tradisional mereka yang khas. Dua cabor yang
sudah pasti akan dimainkan di SEA Games 2021 adalah shuttlecock kicking dan
vovinam (bela diri khas Vietnam).

”Vietnam akan fokus untuk mempertandingkan dan
mengorganisasi cabang olahraga yang masuk dalam sistem Olimpiade,” ucap Deputi
Direktur Departemen Umum Olahraga dan Latihan Fisik Vietnam Tran Duc Phan
dilansir dari VN Express.

”Akan banyak sekali nomor yang dipertandingkan dalam lari dan
berenang. Kami bakal memiliki arena yang representatif. Namun, kami juga akan
menambahkan olahraga yang masuk dalam grup 3 yang bertujuan untuk mendapatkan
lebih banyak medali. Itu sudah tak usah dipertanyakan,” imbuhnya.

Berdasarkan piagam dan aturan South East Asian Games
Federation (SEAGF) tahun 2010, cabor yang bisa dipertandingan di SEA Games
dibagi dalam tiga kategori.

Baca Juga :  Jika Pensiun Ingin Melanjutkan Studi dan Mencoba Akting

Kategori 1 adalah cabor wajib yang harus ada dalam setiap
penyelenggaraan SEA Games.

Kategori 1 terdiri atas dua cabor yakni atletik dan
berenang (itu termasuk loncat indah dan polo air). Sementara itu, kategori 2
bermaterikan cabor yang dipertandingkan pada Olimpiade dan Asian Games. Jumlah
cabor dalam kategori ini adalah 35.

Setiap tuan rumah, harus memainkan dan memilih minimal 14
cabor. Yang termasuk dalam kategori 2 antara lain adalah panahan, bulu tangkis,
tinju, balap sepeda, sepak bola, taekwondo, tenis, rowing, tenis meja, dan lain
sebagainya.

Seksi terakhir adalah kategori 3. Itu terdiri atas cabor
tradisional, regional, olahraga baru, dan khas di Asia Tenggara. Ada 15 cabor
yang masuk dalam kategori ini.

Beberapa di antaranya adalah dancesport, arnis, pencak
silat, muay thai, pentaque, binaraga, e-sports, lawn bowls, selam, ski air, dan
lain-lain. Shuttlecock termasuk dalam kategori ini. Dari 15 cabor, tuan rumah
diberi batasan untuk memainkan delapan di antaranya.

Baca Juga :  Kalah di Kandang Spurs, Arsenal Perpanjang Rekor Buruk, Ada Kaitan den

Biasanya, untuk mengerek perolehan medali emas, tuan rumah
sangat fokus untuk memperbanyak nomor pertandingan dalam cabor-cabor kategori
3. Misalnya yang dilakukan Filipina ketika menjadi tuan rumah SEA Games 2019
lalu.

Filipina banyak mendulang emas dari beberapa cabor kategori
3. Antara lain arnis, dancesport, dan lari halang rintang (obstacle racing).
Dalam tiga olahraga itu saja, Filipina sukses meraup 30 emas (arnis 14 emas,
dancesport 10 emas, lari halang rintang 6 emas). Itu belum ditambah dengan
kesuksesan Filipina pada skateboard (6 emas) dan ju-jitsu (5 emas).

Vietnam sendiri adalah negara yang sangat tangguh dalam
sepak shuttlecock. Pada Shuttlecock World Cup 2019 di Prancis, Agustus lalu,
Vietnam berhasil membawa pulang dua keping emas.

Nama mula shuttlecock
adalah jianzi. Olahraga khas Tiongkok ini disebut-sebut sebagai nenek moyang
sepak takraw dan bulu tangkis.(jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru