27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Gauff kembali Pulangkan Venus

MELBOURNE-Cori ‘Coco’ Gauff membuktikan kejutan
yang dia buat enam bulan lalu bukan kebetulan. Saat itu, petenis 15 tahun
Amerika Serikat (AS) tersebut membuat gempar dengan mengalahkan petenis yang
jauh lebih senior darinya yakni Venus Williams di babak pertama grand slam
Wimbledon.

Senin (20/1) lalu, Gauff berkesempatan sekali
lagi bersua Venus. Juga di babak pertama grand slam. Namun di Australia
Terbuka. Dan dia lagi-lagi menunjukkan keunggulannya atas petenis yang 24 tahun
lebih tua darinya tersebut.

Gauff menang dua set langsung 7-6, 6-3. Laga
berjalan selama 1 jam 37 menit di Margaret Court Arena. “Kali ini aku datang
dengan lebih percaya diri,” ucapnya yang kini menduduki ranking 66 dunia
tersebut dilansir The Guardian.

Dia juga mengaku mulai terbiasa bermain di
lapangan besar. Kerumunan banyak penonton tidak lagi menakutkan bagi dirinya.
“Aku belajar banyak dari grand slam-grand slam yang aku ikuti sebelumnya,”
tambah juara Linz Open 2019 itu.

Baca Juga :  Berawal dari Perkenalan di Lapangan Hijau

Venus, yang kini sudah menginjak 39 tahun,
mengakui tenaganya tak lagi mampu menghadapi power besar yang dimiliki Gauff.
Venus kemarin tampak kewalahan meladeni permainan reli maupun strategi menunggu
bola di depan net yang dilancarkan Gauff.

Kakak kandung Serena Williams tersebut juga
kerap membuat kesalahan sendiri dengan mencetak unforced errors sampai 41 kali.
Sebelas kali lebih banyak dibanding Gauff.

 â€œDia
sangat konsisten. Begitu fokus. Sama seperti pertemuan pertama lalu. Aku kira
dia akan mendapat hasil yang baik di turnamen ini,” ucap Venus, yang sudah
mengumpulkan tujuh trofi grand slam sepanjang karir. Empat di antaranya dia
rebut sebelum Gauff lahir.

Kemenangan ini sekaligus membuka peluang Gauff
bersua juara bertahan Naomi Osaka. Namun, syaratnya kedua petenis harus
sama-sama mampu menaklukkan lawan mereka terlebih dahulu di babak kedua. Di
babak kedua Gauff akan menantang petenis Rumania Sorana Cristea. Sementara
Osaka meladeni petenis Tiongkok Zheng Sai Sai.

Baca Juga :  PSG Dipermalukan Papan Bawah

Osaka lolos ke babak kedua setelah menang dua
set langsung atas petenis Republik Ceko Marie Bouzkova 6-2, 6-4. Petenis Jepang
itu datang ke Melbourne dengan berpeluang menjadi petenis tunggal putri
kesembilan dalam sejarah yang meraih gelar Australia Terbuka secara back to
back. “Jujur, aku tidak punya mental juara bertahan. Itu malah membuatku aneh.
Aku hanya bahagia bisa menang,” ucap petenis yang kini menduduki ranking empat
dunia tersebut.

Petenis unggulan-unggulan lain di tunggal putri
juga masih berhasil melaju ke babak kedua. Mereka adalah ranking satu dunia
Ashleigh Barty, mantan ranking satu dunia Serena Williams, maupun Caroline
Wozniacki yang menjadikan Australia terbuka ini sebagai turnamen terakhirnya
sepanjang karir.

Petenis Denmark saat itu
mengempaskan Kristie Ahn 6-1, 6-3. “Ada begitu besar emosi yang aku rasakan.
Tapi aku berusaha untuk terus mengendalikannya,” ucap Wozniacki dilansir ESPN.
(irr/jpg)

MELBOURNE-Cori ‘Coco’ Gauff membuktikan kejutan
yang dia buat enam bulan lalu bukan kebetulan. Saat itu, petenis 15 tahun
Amerika Serikat (AS) tersebut membuat gempar dengan mengalahkan petenis yang
jauh lebih senior darinya yakni Venus Williams di babak pertama grand slam
Wimbledon.

Senin (20/1) lalu, Gauff berkesempatan sekali
lagi bersua Venus. Juga di babak pertama grand slam. Namun di Australia
Terbuka. Dan dia lagi-lagi menunjukkan keunggulannya atas petenis yang 24 tahun
lebih tua darinya tersebut.

Gauff menang dua set langsung 7-6, 6-3. Laga
berjalan selama 1 jam 37 menit di Margaret Court Arena. “Kali ini aku datang
dengan lebih percaya diri,” ucapnya yang kini menduduki ranking 66 dunia
tersebut dilansir The Guardian.

Dia juga mengaku mulai terbiasa bermain di
lapangan besar. Kerumunan banyak penonton tidak lagi menakutkan bagi dirinya.
“Aku belajar banyak dari grand slam-grand slam yang aku ikuti sebelumnya,”
tambah juara Linz Open 2019 itu.

Baca Juga :  Berawal dari Perkenalan di Lapangan Hijau

Venus, yang kini sudah menginjak 39 tahun,
mengakui tenaganya tak lagi mampu menghadapi power besar yang dimiliki Gauff.
Venus kemarin tampak kewalahan meladeni permainan reli maupun strategi menunggu
bola di depan net yang dilancarkan Gauff.

Kakak kandung Serena Williams tersebut juga
kerap membuat kesalahan sendiri dengan mencetak unforced errors sampai 41 kali.
Sebelas kali lebih banyak dibanding Gauff.

 â€œDia
sangat konsisten. Begitu fokus. Sama seperti pertemuan pertama lalu. Aku kira
dia akan mendapat hasil yang baik di turnamen ini,” ucap Venus, yang sudah
mengumpulkan tujuh trofi grand slam sepanjang karir. Empat di antaranya dia
rebut sebelum Gauff lahir.

Kemenangan ini sekaligus membuka peluang Gauff
bersua juara bertahan Naomi Osaka. Namun, syaratnya kedua petenis harus
sama-sama mampu menaklukkan lawan mereka terlebih dahulu di babak kedua. Di
babak kedua Gauff akan menantang petenis Rumania Sorana Cristea. Sementara
Osaka meladeni petenis Tiongkok Zheng Sai Sai.

Baca Juga :  PSG Dipermalukan Papan Bawah

Osaka lolos ke babak kedua setelah menang dua
set langsung atas petenis Republik Ceko Marie Bouzkova 6-2, 6-4. Petenis Jepang
itu datang ke Melbourne dengan berpeluang menjadi petenis tunggal putri
kesembilan dalam sejarah yang meraih gelar Australia Terbuka secara back to
back. “Jujur, aku tidak punya mental juara bertahan. Itu malah membuatku aneh.
Aku hanya bahagia bisa menang,” ucap petenis yang kini menduduki ranking empat
dunia tersebut.

Petenis unggulan-unggulan lain di tunggal putri
juga masih berhasil melaju ke babak kedua. Mereka adalah ranking satu dunia
Ashleigh Barty, mantan ranking satu dunia Serena Williams, maupun Caroline
Wozniacki yang menjadikan Australia terbuka ini sebagai turnamen terakhirnya
sepanjang karir.

Petenis Denmark saat itu
mengempaskan Kristie Ahn 6-1, 6-3. “Ada begitu besar emosi yang aku rasakan.
Tapi aku berusaha untuk terus mengendalikannya,” ucap Wozniacki dilansir ESPN.
(irr/jpg)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya

Terpopuler

Artikel Terbaru